.
.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
(Decision Support System)
Abstract
Sistem
pendukung keputusan (Inggris: decision
support systems disingkat DSS)
adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
DSS dapat juga dikatakan sebagai sistem
komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari
masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Pendahuluan
DSS menurut
Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang
tidak biasa.
Sistem Pendukung
Keputusan (DSS) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan seorang
manajer dalam membuat keputusan yang spesifik dalam memecahkan permasalah yang
spesifik pula.
Tahapan Dalam Pengambilan
Keputusan
1. Tahap Pemahaman
2. Tahap Perancangan
3. Tahap Pemilihan
4. Tahap Penerapan
1. Tahap Pemahaman
Sebuah proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan
mempelajari masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data à mengolah data à mengujinya à menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok
masalah à mencari
solusi à bergerak dari tingkat sistem ke
subsistem.
2. Tahap Perancangan
Sebuah proses pengembangan, analisis dan
pencarian alternatif tindakan atau solusi yang mungkin untuk di ambil/ di lakukan
à Identifikasi dan mengevaluasi
alternative
3. Tahap
Pemilihan
Sebuah proses pemilihan salah satu alternatif
solusi yang dimunculkan pada tahap perancangan untuk menentukan arah tindakan
dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasar tujuan yang dapat dicapai pada
tahap berikutnya à memilih solusi terbaik
4. Tahap
Penerapan
Sebuah proses untuk melaksanakan dan
menerapkan alternatif tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan
yang telah di identifikasi à Menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut.
Jenis Keputusan
·
Keputusan Tak Terprogam: tidak
terprogram, tidak ada metode pasti untuk menangani masalah
·
Keputusan Terprogram: berulang
dan rutin, suatu prosedure dilakukan bukan sebagai sesuatu yang baru
·
Keputusan
Semi Terprogram: kombinasi tak terprogram dan terprogram
Jenis Masalah
·
Masalah terstruktur
terdapat pada 3 tahap (pemahaman, perancangan dan
pemilihan)
·
Masalah tidak terstruktur
tidak terdapat dalam 4 tahap
·
Masalah semi terstruktur
Keharusan dari DSS
·
Membantu manajer dalam
membuat keputusan untuk memecahkan
masalah semi terstruktur
·
Mendukung penilaian manajer
·
Meningkatkan
efektivitas pengambilan keputusan
manajer dari hanya sekedar efisiensi
Perlu di ingat, bahwa: ”DSS TIDAK MENGGANTIKAN MANAJER”
Model DSS
Terdapat
Database, yang isinya digunakan oleh:
·
Perangkat Lunak Penulisan
Laporan
menghasilkan laporan periodik maupun khusus
·
Model Matematika
menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan
satu atau beberapa komponen
Perangkat Lunak GDSS
Perangkat Lunak Penulisan Laporan
Laporan periodik = disiapkan sesuai jadwal
Laporan khusus = disiapkan ketika sesuatu yang luar biasa terjadi
Menyatukan
Management by Exception ke dalam laporan.
Perangkat Lunak Penulisan Laporan
Menyatukan
Management by Exception ke dalam laporan
à konsep yang memungkinkan manajer
hanya memperhatikan aktifitas yang layak mendapatkan perhatian manajemen
Dapat disatukan dalam satu laporan melalui 4 cara :
·
Menyiapkan laporan hanya
jika terjadi perkecualian
·
Menggunakan
urutan laporan untuk menyoroti
perkecualian
·
Mengelompokkan
perkecualian bersama-sama
·
Menunjukkan varians dari normal
Perangkat Lunak GDSS (group DSS)
Memungkinkan
beberapa pemecah masalah bekerja bersama-sama sebagai satu kelompok untuk
mencapai solusi. Pemecah masalah dapat mewakili sebuah komite atau tim proyek,
para anggota kelompok dapat berkomunikasi secara langsung atau melalui GDSS.
GDSS
Suatu sistem
berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat dalam
satu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interfase bagi suatu
lingkungan yang digunakan bersama
Proses yang terjadi pada GDSS :
·
Mengorganisasi
pendapat yang muncul dalam kelompok
·
Mengumpulkan
informasi
·
Mengurutkan
berdasar prioritas
·
Mengumpulkan
aspek-aspek pendukung
Otomasi Perkantoran (Office
Automation)
Definisi otomasi
perkantoran atau office automation mencakup semua sistem informasi formal dan informal, terutama yang berkaitan dengan cara berkomunikasi dan penyebaran informasi ke dan
dari orang-orang dalam maupun diluar organisasi (perusahaan).
Siapa yang menggunakan OA
Kelompok Pemakai OA
·
Manajer = Pekerja Terdidik (knowledge workers)
·
Profesional = Pekerja Terdidik (knowledge workers)
·
Sekretaris
·
Pegawai administrasi
Tujuan OA
·
Mengurangi biaya administratif
·
Pemecahan masalah
·
Pelengkap dan bukan pengganti
Contoh Aplikasi OA
·
Pengolahan kata
·
E-mail
·
Voice
mail
·
FAX
·
Kalender
elektronik
·
Konferensi
audio/video
·
Konferensi komputer
·
Imaging
·
Dekstop publishing
Pengolah Kata
(Word Processing): Penggunaan alat elektronik yang secara otomatis melaksanakan banyak tugas
yang berkaitan dengan penyiapan dokumen
yang tercetak.
Electronic Mail
(E-mail):Penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai mengirim,
menyimpan dan menerima pesan-pesan
dengan menggunakan terminak komputer dan alat
penyimpanan.
Voice Mail:
Pengiriman pesan dengan mengucapkan ke
dalam telepon, dan pesan yang telah terkirim, oleh penerima dapat diambil
melalui telepon juga.
Kalender Elektronik: Penggunaan jaringan komputer untuk membuat,
menyimpan dan mengambil agenda pertemuan (jadwal kerja).
Facsimile Transmision (FAX): Penggunaan peralatan komunikasi khusus yang
dapat membaca document pada satu ujung saluran komnukasi dan membuat salinannya di ujung yang lain.
Konferensi Audio: Penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio
diantara orang-orang yang tersebar secara geografis dengan tujuan melaksanakan
konferensi. Daya tarik konferensi audio :
·
Biaya
relatif murah bagi perusahaan
·
Orang-orang
merasa nyaman berbicara
·
Butuh
beberapa menit saja untuk menyiapkan peralatan
Ke-efisiensi-an sebuah konferensi audio :
·
Di
tunjuk moderator (orang yang mengkoordininasi jalannya konferensi)
·
Jumlah
peserta dibatasi
·
Ada
hasil dari pembicaraan yang dibagikan keseluruh peserta (rekaman konferensi
harus disimpan)
·
Setiap
peserta yang akan bicara harus
meng-identifikasi dirinya.
Penggunaan peralatan komunikasi suara dan gambar untuk membuat suatu hubungan
audio-video diantara orang-orang yang
tersebar secara geografis dengan tujuan
melaksanakan konferensi.
Terdapat 3 konfigurasi :
o Video satu arah dan audio satu arah
o Video satu arah dan audio dua arah
o Video dan audio dua arah
Sistem Informasi Eksekutif
(Executive Information System)
“Orang kaya bukanlah sekedar orang miskin
dengan uang yang lebih banyak”.
Seorang pakar EIS Pierre Martineau menyatakan
bahwa "Eksekutif bukanlah sekedar manager tingkat rendah dengan pangkat
yang lebih tinggi”.
EKSEKUTIF, Istilah ini digunakan untuk
mengidentifikasi manager pada tingkat atas, hal ini terlihat bahwa pada level
ini terjadi perencanaan strategis dan penetapan kebijakan perusahaan.
Penelitian Jones dan McLeod menjelaskan bahwa
EIS berarti:
1.
Berapa
banyak informasi yang dapat sampai ke fihak eksekutif
2.
Berapa nilai dari informasi
tersebut
3.
Dari mana sumber informasi tersebut
diperoleh
4.
Apa media yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi
5.
Apa kegunaan informasi
Penelitian
Rockart dan Treacy, mengemukakan bahwa Sistem dalam EIS mengandung maksud:
·
Tujuan Sentral
·
Inti Data Bersama
·
Dua Metode Penggunaan Utama
·
Organisasi
Pendukung
Meningkatkan komponen non komputer
·
Mencatat
transaksi informasi yang masuk
·
Merangsang
sumber bernilai tinggi
·
Memanfaatkan
peluang
·
Menyesuaikan
sistem pada perseorangan
·
Memanfaatkan
teknologi
Model EIS
Sistem Pakar (Expert System)
Merupakan program pemberi nasihat atau program konsultasi yang berisi
pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh satu atau banyak pakar untuk
dapat dimanfaatkan dalam memecahkan berbagai masalah.
Merupakan bagian dari Artificial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan.
Berbeda dengan SPK, Sistem pakar berbasis pengetahuan (knowledge base), terdiri
dari :
·
User Interface
·
Knowledge
Base
·
Inferensi
Engine
·
Development
Engine
User Interface
Bagaimana
cara terbaik komputer untuk dapat berkomunikasi dengan pemakai
Penggunaan
input & output multimedia saat ini mendapat perhatian dari pengembang
sistem.
Memungkinkan
pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar dengan jalan memasukkan intruksi
dan informasi serta menerima informasi dari sistem pakar itu sendiri
Knowledge Base
Data pengetahuan yang menyimpan
kepakaran.
Menggunakan aturan-aturan untuk
mengekspresikan logika masalah dalam pencapaian pemecahan
Menyimpan akumulasi pengetahuan
dari masalah tertentu yang akan diselesaikan, memuat fakta-fakta yang
menjelaskan masalah
Inferensi Engine
Menggunakan daya pikir dengan
penalaran yang serupa dengan manusia dalam mengelolah knowledge base.
Menyediakan
kemampuan penalaran yang menafsirkan isi dari knowledge base berdasar pada
urutan tertentu
Development Engine
Penciptaan
Sistem Pakar
Penciptaan sistem pakar ini terdiri dari 2 pendekatan :
·
bahasa
pemrograman
·
shell
sistem pakar
Keuntungan bagi Manager
·
Memberikan banyak pertimbangan
(lebih banyak
alternative pilihan)
·
Menerapkan logika lebih tinggi
·
Lebih banyak waktu mengevaluasi
hasil keputusan
·
Solusi yang lebih konsisten
Keuntungan bagi Perusahaan
·
Kinerja perusahaan yang lebih
baik
·
Mempertahankan
pengendalian atas pengetahuan perusahaan
Kerugian
·
Sistem
Pakar tidak dapat menangani pengetahuan yang tidak konsisten
·
Sistem
Pakar tidak dapat menerapkan intuisi dan penilaian
yang kita kenal sebagai hal terpenting dari
penyelesaian masalah.
Penghambat
Pengembangan
·
Antrian knowledge engineering
·
Antrian
Pemrograman
·
Masalah
belajar
Metode dalam Sistem Pakar
·
Forward Chaining
·
Backward Chaining
Forward Chaining
Suatu metode dari Inference
Engine untuk memulai penalaran atau pelacakan suatu data dari fakta-fakta yang
ada menuju suatu kesimpulan.
Metode ini melakukan
penelusuran berawan dari fakta menuju ke goals atau tujuan
Backward
Chaining
Merupakan kebalikan dari
forward chaining
Suatu metode yang digunakan
untuk melakukan pelacakan atau penalaran
dari sekumpulan hipotesa menuju
fakta-fakta yang mendukung.
Berawal dari tujuan menuju pencarian informasi yang memenuhi tujuan
Perbedaan
DSS/SPK dengan SP/ES
DSS : mencerminkan cara yang
diyakini manager untuk membantu memecahkan masalah.
ES : menawarkan kesempatan untuk membuat keputusan melebihi kemampuan manager.
System Life Cycle (SLC)
Merupakan konsep pengembangan system informasi yang mengambil analogi
siklus kehidupan manusia (lahir, tumbuh berkembang dan wafat).
Tahapan dalam SLC :
1.
Tahap
Perencanaan
2.
Tahap
Analisis
3.
Tahap
Perancangan
4.
Tahap
Penerapan
5.
Tahap
Penggunaan
Tahap Perencanaan
Merencanakan apa akan dibuat saat akan melakukan pengembangan sistem,
langkah :
Identifikasi
masalah
o
Membuat
studi kelayakan
o
Mempersiapkan
usulan
o
Menyetujui/
menolak
o
Menetapkan
pengendalian
Definisi
masalah
o
Merumuskan
masalah
o
Bemberikan
batasan-batasan masalah
Menentukan
tujuan yang akan dicapai
Tahap Analisis
Melakukan analisis untuk menentukan apakah akan merancang sistem yang baru
atau hanya memperbarui sistem yang sudah ada, langkah :
Mengumumkan
penelitian sistem
Mengorganisasi
tim proyek
Mendefinisikan
kebutuhan informasi
Mendefinisikan
kriteria kinerja sistem
Menyiapkan
usulan rancangan
Konfirmasi
rancangan
Tahap Perancangan
Penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem, langkah :
Menyiapkan
rancangan sistem secara detail
Mengidentifikasi
alternatif konfigurasi sistem
Mengevaluasi
alternatif
Memilih
konfigurasi yang terbaik
Menyiapkan
usulan penerapan
Menyetujui
atau menolak sistem
Tahap Penerapan
Merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sistem sumber daya fisik dan
konseptual untuk menghasilkan suatu sistem yang bekerja dengan baik, langkah-langkah :
Merencanakan
penerapan
Mengumumkan
penerapan
Mendapatkan
sumber daya perangkat keras
Mendapatkan
sumber daya perangkat lunak
Hal-hal yang perlu dilakukan pada tahap penerapan
Menyiapkan
database
Menyiapkan
fasilitas fisik
Mendidik
peserta atau pemakai
Masuk
ke sistem baru
o
Percontohan
o
Serentak
o
Bertahap
o
Paralel
Tahap Penggunaan
Terdapat 3 langkah penting :
Menggunakan
sistem
Audit
sistem
Memelihara
sistem
o
Memperbaiki
kesalahan
o
Menjaga
kemuktahiran sistem
o
Meningkatkan
kinerja sistem
Contoh Jasa Sistem
Informasi Rawat Inap Rumah Sakit
Data-data
1.
Data
kamar
2.
Data
obat
3.
Data kategori
4.
Data penyakit
5.
Data dari petugas medis
Proses
Data-data tersebut masuk ke
pemeliharaan file induk.
File-file tersebut didaftarkan
ke pendaftaran pasien.
Data pasien tersebut masuk
kebagian pembayaran dan melakukan transaksi administrasi, dan bukti pembayaran
tersebut dibawa oleh pasien.
Data persediaan obat dan daftar
persedian obat obat masuk kedalam file Apotek dan dibawa ke file Perawatan
paisen.
Data kamar masuk ke dalam data
perawatan pasien dan ditangani oleh petugas medis dan petugas medis mendata
keluhan pasien dan diagnosa pasien dan petugas medis lalu masuk ke dalam data
transaksi.
Dari data-data petugas medis,
data kamar, data perawatan dan pelayanan, data pindah kamar yang dicatat oleh
petugas medis seperti data pilih kamar pasien, data kamar pasien, data
pelayanan & pelayanan pasien, data pindah kamar pasien, data keluhan pasien
dan data diagnosa pasien dimasukkan ke data perawatan pasien lalu,
Data-data tersebut dibuatkan
laporan data transaksi pasien, laporan data pasien, laporan keuangan pasien,
laporan penyakit pasien, laporan persediaan obat pasien dan laporan kematian
pasien masuk ke dalam file pembuatan laporan.
Di pembuatan laporan, laporan
data pasien dibawa ke Kabag rawat inap menghasilkan laporan penyakit, laporan
kematian, laporan keuangan, dan laporan persediaan obat.
Informasi yang
dihasilkan
1.
Informasi tentang penyakit
pasien
2.
Informasi tentang keuangan
pasien
3.
Informasi tentang persediaan
obat pasien
4.
Informasi tentang kematian
pasien
Contoh data-data ini diperoleh dari Tugas Akhir
Satria Novieandini, direview dan diringkas beberapa.
Manajemen Sumber Daya
Informasi
Kondisi
1.
Kesadaran
bahwa kompetitrif dapat dicapai melalui sumber daya informasi
2.
Kesadaran bahwa jasa informasi misalnya suatu area fungsional
3.
Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak
4.
Perhatian
pada Sumber Daya Manusia perusahaan saat membuat perencanaan strategis
5.
Rencana
strategis formula untuk Sumber Daya Informasi
6.
Mendorong
dan Mengelola End User
Komponen IRM :
- Lingkungan perusahaan
- Eksekutif perusahaan misalnya manajer, anggota dan sebagainya
- Bidang Fungsional misalnya End User
- Sumber-Daya Informasi
- Pemakai
TPS (Transaction Processing
System) Tahun 1950 - 1960
1.
Permintaan
barang pelanggan à proses system transaksi yg berlangsung
2.
Pencatatan
absensi perusahaan à terus menerus
Data diolah lalu disimpan didatabase dan diproses dalam perangkat lunak
pengolah data dan hasilnya informasi à tugas pihak manajemen dan lingkungan
diluar TPS.
Data à Proses à Report
Database
Data Internal à Absensi karyawan, Pengiriman, dan
Permintaan barang
Data Eksternal à Faktor-faktor produsen, Data pesanan
barang dan jasa
Kesimpulan atau Karakteristik
TPS :
1.
Dapat
menangani jumlah data input yang cukup besar
2.
Waktu
proses sangat cepat
3.
Sesuai
dengan proses input, hasilnya output juga besar
4.
Kapasitas
penyimpanan besar
5.
Keamanan
data dapat dijamin
6.
Dapat
dipastikan keakuratan data yang sedang diolah atau diproses
7. Proses
auditing terhadap data input, proses, data output, prosedu-prosedur mudah
dilakukan sehingga dapat diperoleh hasil akurat dan valid
8.
TPS
mendukung untuk penggunaan banyak pemakai yang terdapat pada perusahaan
9.
Kecepatan
proses diperlukan tinggi
10. Memerlukan kehandalan tinggi
Sistem proses data
dapat dilakukan dengan 2 proses, yaitu :
Cara pertama yaitu Sistem Batch yaitu
dilakukan dengan cara menumpuk dan proses dapat dilakukan pada waktu tertentu.
Cara kedua yaitu dengan pemrosesan secara online.
Proses Hybrid
Cara kerja sistem ini data dimasukkan
langsung pada saat transaksi terjadi. Aplikasi sistem ini banyak digunakan pada perusahaan yang
bekerja online sepenuhnya,misalnya perbankan, perusahaan travel dan
sebagainya.
Perkembangan
perusahaan menggunakan TPS
Basis data yang ada dapat
digabungkan
Digunakan untuk membuat
laporan-laporan bagi manusia disemua level (maksudnya disemua kalangan)
Sistem fungsional melibatkan à SIPEM, SIA,
SIPRO, SISDM, SIKEV, dan lain-lain.
Management Information System
(MIS)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan
pengembangan dari TPS. Informasi ini sangat diperlukan untuk para manajer
fungsional, antara lain bagian marketing, finance, production, dan human resourse development. Data berasal
dari Environment.
Database ini
mempunyai dua tipe yaitu report writing software dan berupa mathematical model.
1. Report Writing
Software
Menghasilkan laporan khusus dan laporan periodik. Laporan periodik
dikodekan pada sebuah perangakat lunak dan disiapkan untuk membuat pembuatan
penjadwalan. Laporan khusu atau special report sering disebut juga dengan ad
hoc report yang berfungsi untuk menangani informasi-informasi yang tidak dapat
ditangani.
2. Mathematical Model
Menghasilkan informasi secara matematik untuk kegiatan sebuah
perusahaan. Dengan model matematik ini akan diperoleh suatu model yang membuat
semua tugas dan pekerjaan sebuah perusahaan dapat menjadi lebih mudah dan
cepat.
Mc, Leod mengatakan bahwa
jenis SIM yang kedua adalah berbentuk model matematis.
Ada 3 model matematis yang ditawarkan, antara lain :
1.
Model
statis dan Dinamis
2.
Model
Probabilistik atau Deterministik
3.
Model
Optimasi atau Suboptimasi.
Keuntungan Pemakaian model ini :
1.
Proses
pembelajaran terjadi terhadap system yang sedang berjalan.
2.
Penggunaan
model dapat mempercepat proses.
3.
Dapat
memprediksi kejadian dan proses di masa depan.
4.
Proses
coba-coba atau trial-error dapat dihindari.
Kerugian Pemakaian model ini :
1.
Tidak
semua pemakai mudah untuk memahami sebuah model yang dibuat.
2.
Untuk
membuat sebuah model, diperlukan tingkat pengetahuan matematika yang cukup
tinggi.
Menurut Sirkha L.
Jarvenpaa, output model ini mempunyai beberapa keuntungan
yaitu :
1.
Mencari
ikhtisar data dapat mudah dilakukan.
2.
Dapat
diperkirakan trend atau kecenderunangan sistem untuk waktu yang akan datang.
3.
Jika
grafik menampilkan beberapa variable, maka dapat membandingkan
beberapa variabel tersebut.
4.
Berdasarkan
data pada grafik tersebut, dapat dilakuakn peramalan atau forecasting.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2005. MANAGERIAL DECISION MAKING AND DECISION
SUPPORT SYSTEM. http://library.gunadarma.ac.id/files/disk1/5/
jbptgunadarma-gdl-course-2005-timpengaja-202-dss.doc.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
Sudjatmiko, 2008. DSS (Materi Kuliah). MTI-UGM.
Yogyakarta
0 Response to "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN"
Post a Comment