.
.
FISOLOGI PANCAINDERA 1
Dr. Suparyanto, M.Kes
Organum Olfactorium
Syarat zat yang dapat di-bau :
Jaras Saraf Olfactorius
Peranan Penciuman
Kelainan Penciuman
Organum Gustatorium
Macam sensasi pengecapan dan letaknya di lidah :
Jaras Saraf Gustatorius
Peranan Indera Pengecap
Kelainan Pengecapan
Indera Pendengaran
Proses Mendengar
Jaras Saraf
Ketulian
Aparatus Vestibularis
Keseimbangan Statis
Keseimbangan Dinamis
Kelainan Vestibularis
Organum Olfactorium
- Tractus olfactorius
- Bulbus olfactorius
- Sel olfactorius terletak pada atap cavum nasalis: berupa lamina kribiformis os frontalis
- Ada 107 sel indera primer penciuman → terletak pada neuroepitelium regio olfactorius (epitelium olfaktori)
- Reseptor penciuman (kemoreseptor olfaktori) bersifat bipolar, ujung dendritnya membawa 5-20 silia yg ditutupi oleh mukus, akson menuju ke otak
- Epitelium olfactori mengandung sel penunjang, sel basal dan sel olfaktori
- Sel olfactory merupakan neuron bipolar, ujungnya berambut yang menonjol pada mukus
- Kemoreseptor olfactorius terletak didalam bagian khusus mucosa hidung yakni membrana mucosa olfactorius.
- Kemoreseptor olfactorius hanya berespon terhadap senyawa yang berkontak dengan epitel olfactorius dan dilarutkan dalam lapisan tipis mukus yang menutupinya.
Syarat zat yang dapat di-bau :
- Harus mudah menguap → dapat masuk hidung
- Sedikit larut dalam air sehingga dapat melalui mukus untuk mencapai sel olfactorius
- Harus dapat larut dalam lipid karena diduga rambut olfactorius dan ujung luar sel olfactorius terutama terdiri dari zat lipid
Jaras Saraf Olfactorius
- Silia olfactoria → sel olfactoria (reseptor) →akson olfactoria → glomeruli olfactorius → sel mitral → tractus olfactorius →striae olfactoriae medialis et lateralis →cortex olfactorium
Peranan Penciuman
- Menimbulkan sekresi saliva dan getah lambung → respon bau menyenangkan, bau busuk
- Memantau kebersihan → keringat, kotoran
- Membentuk info sosial → penciuman “keluarga” dan “orang luar’
- Mempengaruhi tingkah laku seksual
- Mempengaruhi emosi → gembira, lesu
Kelainan Penciuman
- Anosmia: tak ada indera penciuman
- Hiposmia: sensitifitas penciuman yang berkurang
- Disosmia: indera penciuman yang berubah
Organum Gustatorium
- Papilla lingualis
- Papilla fungiformis
- Papilla filiformis
- Papilla sircumvalata
- Tonsila lingualis
- Reseptor gustatorius terdapat dalam papila lingualis
- Sel reseptor gustatorius (tunas pengecapan) terletak di lidah, merupakan kemoreseptor yang berespon terhadap senyawa yang dilarutkan dalam cairan mulut
- Pada manusia terletak pada : Lidah, Palatum, Epiglotis, Nasofaring
Macam sensasi pengecapan dan letaknya di lidah :
- Pahit: dorsum posterior linguae
- Manis: ujung lidah
- Asin: dorsum anterior linguae
- Asam: sepanjang tepi (lateral) lidah
Jaras Saraf Gustatorius
- Saraf sensorik 2/3 anterior lidah → chorda tympani dari n facialis ( VII )
- 1/3 posterior lidah → n glosofaringius (IX)
- Faring melalui n vagus ( X )
- Ketiganya masuk ke nukleus tractus solitarius di batang otak → kemudian diteruskan oleh lemnicus medialis bersama rasa raba, nyeri dan suhu → menuju area proyeksi pengecapan ( cortex cerebri )
Peranan Indera Pengecap
- Menjaga makanan yg rusak (citarasa yang buruk: reflek muntah; citarasa pahit: biasanya beracun)
- Menimbulkan sekresi saliva dan getah lambung
Kelainan Pengecapan
- Ageusia → tak ada indera pengecapan
- Hipogeusia → sensitivitas pengecapan yang berkurang
- Disgeusia → indera pengecapan yang terganggu
Indera Pendengaran
- Telinga luar terdiri : aurikula (pinna) , meatus akustikus eksternus
- Telinga tengah terdiri : membrana timpani, ossicles (malleus, incus, stapes) , meatus akustikus internus , tuba faringotimpani (tuba Eustachius).
- Telinga dalam terdiri: terdiri dua buah organ , organ pendengaran (cochlea) dan organ keseimbangan (aparatus vestibularis).
Proses Mendengar
- Pendengaran → indera mekanoreseptor → memberikan respon terhadap getaran mekanik gelombang suara yang terdapat diudara.
- Getaran suara diterima membrana timpani → maleus → inkus → stapes → labirin membranosa pada lubang foramen ovale → gelombang suara dihantarkan ke telinga dalam (koklea)
- Koklea (tabung bergelung) → terbagi menjadi tiga ruangan (scalae) → skala vestibuli, skala timpani dan skala media.
- Skala vestibuli, skala timpani berisi perilimfe, skala media berisi endolimfe
- Skala vestibuli, skala timpani saling berhubungan melalui lubang kecil di apek koklea yang disebut helicotrema
- Skala vestibuli dan skala media dipisahkan oleh membrana vestibularis (membran Reissner)
- Antara skala media dan skala timpani dipisahkan oleh membrana basilaris
- Skala media berisi organ korti yang terletak di membrana basilaris → reseptor getaran suara.
- Getaran suara masuk skala vestibuli dari permukaan lebar stapes pada foramen ovale, perlekatan ini dihubungkan oleh ligamen anulare yang relatif longgar sehingga dapat bergerak keluar dan kedalam → gerakan kedalam menyebabkan cairan bergerak kedalam skala vestibuli, skala media dan skala timpani dan menyebabkan foramen rontundum menonjol keluar dan menimbulkan getaran sesuai dengan frekuensinya.
Jaras Saraf
- Organ corti (reseptor) → n. koklearis → nukleus koklearis (medulla oblongata) → nukleus olivaris superior → kolikulus inferior (pusat refleks pendengaran) → nukleus genikulatum mediale (didalam thalamus) → cortex cerebri (radiatio auditoria) yang terletak di girus superior lobus temporalis
Ketulian
- Tuli hantar : tuli akibat gangguan hantaran bunyi dari telinga luar atau tengah, akibat :
- Sumbatan mae oleh serumen atau benda asing
- Kerusakan ossicula auditus
- Penebalan membrana timpani setelah infeksi telinga tengah ( otitis media )
- Kekakuan perlekatan antara stapes dan foramen ovale
- Tuli saraf : tuli akibat kerusakan sel rambut atau jaras saraf, yang diakibatkan :
- Degenerasi toksin sel rambut akibat streptomisin dan gentamisin
- Kerusakan sel rambut luar akibat oleh antibiotika
- Tumor pada n vestibularis dan hantaran diatasnya
- Audiometer : alat untuk mengukur ketajaman pendengaran.
- Frekuensi yang dapat didengar antara : 20 – 20.000 Hz ( siklus / detik )
Aparatus Vestibularis
- Aparatus vestibularis adalah organ sensoris keseimbangan
- Terdiri: utrikulus, sakulus dan duktus semisirkularis (bagian labyrin membranaseus)
- Kanalis semisirkularis (ampula) → berkenaan dengan rotasi → terdiri: ductus semisircularis superior, lateralis, posterior → dalam ampula terdapat krista → didalam krista terdapat kupula
- Vestibularis → berisi: Utriculus dan Sacculus → didalamnya terdapat makula → berkenaan dengan keseimbangan statis (posisi dan gerakan garis lurus)
- Tiap makula dilapisi oleh gelatinosa tempat tertanam banyak kristal kecil kalsium karbonat yang disebut otokonia dan sel rambut dimana dasar sel rambut tersebut berhubungan dengan akson sensoris dari n.vestibularis
- Makula terdiri: sel penunjang dan reseptor yang disebut sel rambut
- Tiap makula dilapisi oleh gelatinosa dan mengandung banyak kristal kecil dari kalsium karbonat yang disebut otokonia /statokonia dan sel rambut dimana dasar sel rambut tersebut berhubungan dengan akson sensoris dari n.vestibularis (n.VIII)
- Dalam ampula kanalis sirkularis, ada krista kecil yang disebut krista ampularis
- Diatas krista terdapat massa gelatinosa yang disebut kupula yang didalamnya ada sel rambut (silia)
- Sel rambut berhubungan dengan serabut sensoris n vestibularis → diteruskan ke nukleus vestibularis (terletak pada pertemuan medulla oblongata dan pons) →cerebelum (otak kecil)
Keseimbangan Statis
- Keseimbangan statis adalah kesadaran akan posisi kepala terhadap gaya gravitasi jika tubuh tidak bergerak
- Termasuk kesadaran untuk merespon perubahan dalam percepatan linear: yaitu kecepatan dan arah pergerakan kepala dan tubuh dalam suatu garis lurus
- Reseptor keseimbangan statis adalah: makula yang terdapat dalam utrikulus dan sakulus
Keseimbangan Dinamis
- Keseimbangan dinamis adalah kesadaran akan posisi kepala saat merespon gerakan anguler atau rotasi
- Reseptor keseimbangan dinamis adalah: ampula, didalam ampula terdapat krista
- Krista terdiri sel penunjang dan sel rambut yang menonjol membentuk lapisan gelatin yang disebut kupula
- Gerakan kepala menyebabkan endolimfe dalam saluran semisirkularis menggerakan kupula
Kelainan Vestibularis
- Vertigo : kelainan atau penyakit pada organ keseimbangan
- Mabuk kendaraan : adalah akibat gangguan pada labirin oleh gerakan yang berulang ulang dari endolymphe
FISIOLOGI PANCAINDERA 2
Dr. Suparyanto, M.Kes
Organum Visualis
Lapisan bola mata:
Glandula Lakrimalis
Indera Penglihatan
Fungsi Lensa
Bayangan
Mekanisme Akomodasi
Mata Normal
Hipermetropia
Miopia
Jaras Saraf Penglihatan
Retina/ Fotoreseptor
Sel Retina
Sel Batang Retina
Sel Kerucut Retina
Adaptasi Terang
Adaptasi Gelap
Penglihatan Warna
Indera Perasa
Ada empat macam reseptor kulit :
Reseptor Kulit
Proprioseptor
Jaras Saraf
Jaras Sensorik
Tugas Individu
Organum Visualis
- Supercilium
- Palpebra sup & inf
- Cilia
- Conjunctiva
- Kornea
- Sklera
- Iris
- Pupil
- Kornea: jaringan epithel transparan
- Iris: bagian berwarna pada mata
- Pupil: lubang(lingkaran ditengah iris)
- Lensa
- Camera oculi anterior:ruang mata antara kornea dan pupil
- Camera oculi posterior: ruang mata antara pupil dan lensa
- Corpus ciliaris: memproduksi humor aqueous (glandula ciliaris)
- Ligamentum suspensorii lentis ligamen yg mempertahankan posisi lensa
- Humor aqueous: cairan bola mata yang mengisi camera oculi
- Angulus iridocornealis: sudut antara iris dan kornea tempat homur aqueous mengalir ke sinus venosus sclera
Lapisan bola mata:
- Sclera → luar, keras
- Choroidea → kaya vascular
- Retina → jaringan saraf
- Nervus Opticus
- Humor Vitreus: transparan seperti jeli
- Fovea centralis
- Makula Lutea: area paling sempurna menerima rangsang cahaya
- Discus optik: bintik buta, tempat nervus opticus dan pembuluh darah masuk
Glandula Lakrimalis
- Glandula Lakrimalis
- Punctum lakrimalis
- Canaliculi lakrimalis
- Sacus lakrimalis
- Ductus nasolakrimalis
Indera Penglihatan
- Mata secara optik = kamera fotografis biasa → mempunyai sistem lensa dan retina yang dapat disamakan dengan film
- Organ yang ada hubunganya dengan proses optik adalah: kornea, humor akuosus, lensa, humor vitreus dan retina
Fungsi Lensa
- Pembentukan bayangan pada retina → diaktifkan oleh lensa → memfokuskan bayangan di retina dengan mekanisme akomodasi →dan hasil bayanganya terbalik dari bendanya
Bayangan
- Walaupun bayangan terbalik → kita merasakan sebagai bayangan tegak, karena otak sudah terlatih untuk menganggap suatu bayangan terbalik sebagai normal
Mekanisme Akomodasi
- Akomodasi → kemampuan mencembungkan lensa → akibat kontraksi m siliaris → relaksasi ligamen sunpensorius yang memegang lensa, dan sebaliknya jika m siliaris berelaksasi → kekuatan dioptri lensa paling lemah.
- Makin bertambah usia, lensa kehilangan elastisitasnya dan menjadi suatu massa yang relatif keras, mungkin karena denaturasi protein secara progresif, sehingga daya akomodasi menurun dari 14 dioptri setelah lahir menjadi 2 dioptri pada usia 45 – 50 tahun
- Sesudah itu lensa mata dianggap hampir sama sekali tidak dapat berakomodasi yang disebut : presbiopia
Mata Normal
Hipermetropia
Miopia
Jaras Saraf Penglihatan
- Retina (reseptor) → n optikus → pada kiasma optikum semua serabut menyilang ke sisi yang lain →membentuk tractus optikus → cortex optikus
Retina/ Fotoreseptor
- Fovea centralis
- Makula Lutea: area paling sempurna menerima rangsang cahaya
- Discus optik: bintik buta, tempat nervus opticus dan pembuluh darah masuk
Sel Retina
- Sel kerucut : untuk penglihatan warna
- Sel batang : untuk penglihatan di tempat gelap
- Makula merupakan tempat paling peka terhadap cahaya yang disebut fovea centralis
Sel Batang Retina
- Terdapat pada semua retina kecuali pada fovea
- Berisi rodopsin (penglihatan warna ungu) dan derivat vitamin A
- Rodopsin → berwarna ungu pada keadaan gelap, tetapi pucat oleh cahaya yang dapat dilihat
Sel Kerucut Retina
- Banyak ditemukan pada makula lutea, disamping juga menyebar pada semua retina
- Merupakan satu-satunya sel pada fovea, tempatnya berkumpul dengan rapat
- Tiap kerucut mengandung satu dari tiga pigmen (fotopsin)
Adaptasi Terang
- Jika seseorang dari tempat gelap → terang → akan silau (tidak kelihatan)
- Hal ini disebabkan semua fotopsin dalam keadaan siaga → perlu adaptasi terang
- Adaptasi terang → proses perubahan fotopsin dalam sel kerucut → retinal dan opsin
- Retinal diubah → vitamin A yang tidak peka cahaya → jadi mata menjadi tidak peka terhadap cahaya
- Perlu waktu 5 menit
Adaptasi Gelap
- Jika seseorang pindah dari tempat terang ke tempat gelap → tidak kelihatan (semua jadi gelap)
- Hal ini disebabkan jumlah fotopsin sedikit (jadi retinal / vitamin A) → perlu adaptasi gelap
- Adaptasi gelap → perubahan vitamin A → retinal → perubahan retinal dan opsin → fotopsin yang peka cahaya
- Perlu waktu 20 menit
- Defesiensi vitamin A → jumlah retinal, fotopsin dan rodopsin berkurang → kesulitan adaptasi gelap →buta senja (niktalopia ).
Penglihatan Warna
- Menurut Young – Helmholtz ada 3 sel kerucut : biru, hijau dan merah
- Buta warna yang tersering :
- butawarna merah – hijau, → sulit membedakan warna merah , hijau dan kuning,
- Butawarna merah – hijau – biru → kesulitan membedakan warna biru, hijau, kuning.
- Buta warna ini adalah kelainan kongenital yang terpaut sex ( X – linkage ).
Indera Perasa
Ada empat macam reseptor kulit :
- Raba – tekan
- Dingin
- Hangat
- Nyeri
Reseptor Kulit
- Korpuskel paninian:
- berkapsul, mendeteksi tekanan vibratori, terdapat di jari tangan, genetalia interna dan payudara
- Korpuskel Meissner dan Discus Merkle:
- Berkapsul, mendeteksi sentuhan
- Korpuskel Ruffini:
- Berkapsul mendeteksi tegangan dan tekanan, terdapat di plantar kaki
Proprioseptor
- Proprioseptor: reseptor yang otot, tendon dan persendian
- Gelondong otot → tegangan otot →terletak diantara serat otot
- Organ tendon Golgi → tegangan pada tendon
- Korpuskel Panician → tekanan
Jaras Saraf
- Jaras saraf : reseptor → saraf sensoris → medulla spinalis → otak (area sensorik somatik di dalam gyrus postcentrallis dan didalam dinding fissura Sylvii)
Jaras Sensorik
- Sentuhan/posisi → ganglion radix posterior → serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis → menyilang di medulla oblongata → cortex sensoris cerebri
- Nyeri/suhu → ganglion radix posterior → memotong medulla spinalis → naik pada traktus antero lateral sisi yangg berlawanan → cortex sensoris cerebri
Tugas Individu
- Gambar dan jelaskan cara mengkoreksi kelainan mata berikut:
- Emetropia
- Miopia
- Hipermetropia
- Astigmatismus
- Presbiopia
0 Response to "FISIOLOGI PANCAINDERA"
Post a Comment