.
.
MAKALAH
FARMAKOGNOSI
ALKALOID
INDOL
Disusun
oleh :
Nama : Intan Hanifiani
Nim : G1F011068
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN
FARMASI
PURWOKERTO
2012
ALKALOID INDOL
Alkaloid Indol mempunyai
2 cincin karbon dengan 1 cincin indol. Ditemukan pada alkaloid ergine dan
psilocybin, alkaloid reserpin dari Rauvolfia serpentine, alkaloid vinblastin
dan vinkristin dari Catharanthus roseus famili Apocynaceae yang sangat efektif
pada pengobatan kemoterapy untuk penyakit Leukimia dan Hodgkin‟s. Alkaloid indol yang masih dapat digolong-golongkan menjadi :
a.
Alkaloid
sederhana, misalnya triptamin.
b.
Alkaloid
ergot, misalnya serotonin.
c.
Alkaloid
hermala, misalnya β-karbolin.
d.
Alkaloid
yahimbe, misalnya reserpin.
e.
Alkaloid
strychnos, misalnya brusin dan strinkin (Alper, 2001)
Alkaloid indol berasal dari asam amino triptofan. Alkaloid indol yang sederhana seperti serotonin dan psilosibin, terbentuk sebagai hasil dekarboksilasi dari turunan triptofan yang sebanding. Namun,
banyak alkaloid indol yang lebih kompleks berasal dari penggabungan turunan asam
mevalonat dan triptofan. Dalam bentuk yang sederhana, satu molekul dimetilalil
pirofosfat diinkorporasikan ke dalam triptofan menghasilkan asam lisergat, melalui chanoklavin dan agroklavin. Ketiga
alkaloid iniditemukan bersama-sama dalam Claviseps purpurea (Legowo, 2003).
Alkaloid indol dibedakan menjadi
dua, yaitu isoprenoid dan non-isoprenoid.
·
Non-isoprenoid:
1.
turunan sederhana dari indole
2.
turunan sederhana dari β-carboline
3.
alkaloid Pyrroloindole
· Isoprenoid:
1. hemiterpenoids :
alkaloid ergot
2. monoterpenoids
(Hesse, 2002)
Alkaloid Sederhana dari Indol
Salah satu derivatif
sederhana alkaloid indol adalah amina biogenik tryptamine dan 5-hydroxytryptamine ( serotonin ). Keduanya ditemukan pada
tumbuhan dan hewan. Kerangka tryptamine merupakan sebagian besar dari bagian alkaloid
indol. Jadi N, N - dimethyltryptamine (DMT), psilocin dan
yang terfosforilasi psilocybin, juga turunan sederhana tryptamine. Beberapa
alkaloid indol sederhana yang tidak mengandung tryptamine, seperti gramine dan
glycozoline (yang terakhir merupakan turunan dari karbazol)
(Hesse, 2002).
Tanaman yang mengandung
metabolit sekunder dari derivat sederhana tersebut adalah tanaman pisang. Pisang
atau Musa sp dengan famili Musaceae
merupakan tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara.
Pisang memiliki triptofan, senyawa amino yang membantu tubuh memproduksi
serotonin yang memiliki efek menenangkan otak atau obat penenang yang ringan
untuk peningkat suasana hati (mood) yang positif (Rismunandar, 1990).
Prevalensi alkaloid β-carboline
dikaitkan dengan kemudahan membentuk inti β-carboline dari tryptamine dalam
intramolekul reaksi Mannich. Derivat sederhana
dari β-carboline termasuk harmine, harmaline, harmalol dan struktur yang sedikit lebih
kompleks dari canthinone. Harmaline
pertama kali diisolasi pada tahun 1841 oleh Goegel dan pada tahun 1847 oleh harmine
Fritsche (Hesse, 2002).
Tanaman yang mengandung metabolit sekunder dari derivat
tersebut adalah tanaman markisa dan Rue Suriah. Markisa atau Passiflora edulis dengan famili
Passifloraceae merupakan tanaman buah yang berasal dari daerah tropis dan sub
tropis di Amerika. Markisa mengandung alkaloid harmin, harmalin, dan harmalol
yang berkhasiat sebagai penenang atau sedatif. Merupakan pembius ringan yang
mampu menenangkan saraf. Untuk gangguan insomnia (susah tidur) (Massaidi, 2011).
Sedangkan pada tanaman Rue Suriah atau Peganum
harmala, ketiga alkaloid tersebut berkhasiat untuk merangsang sistem saraf
pusat dengan menghambat metabolisme dari senyawa monoamina seperti serotonin
dan norepinefrin (Herraiz, 2010).
Alkaloid
Pyroloindol
Alkaloid pyroloindol membentuk kelompok yang relatif
kecil dari derivatif tryptamine. Mereka diproduksi oleh metilasi inti
indol pada posisi 3 dan selanjutnya penambahan nukleofilik pada atom
karbon pada posisi 2 dengan penutupan kelompok etilamino menjadi cincin. Tipe
khas dari kelompok ini adalah physostigmine (Hesse, 2002).
Tanaman
yang mengandung derivat tersebut adalah kacang Calabar atau Physostigma venenosum dengan famili
Fabaceae. Kacang Calabar ini merupakan tanaman kacang yang sangat toksik dan
mengandung fisostigmin yang berkhasiat sebagai inhibitor asetilkolinesterase,
sehingga meningkatkan aktivitas asetilkolin. Senyawa ini menarik perhatian
dalam pengobatan Alzaimer karena teramati adanya konsentrasi rendah asetilkolin
dalam otak (Heinrich, dkk, 2005).
Hemiterpenoid
(Alkaloid Ergot)
Alkaloid Ergot adalah
kelas alkaloid indol hemiterpenoid terkait dengan asam lysergik, yang terbentuk
dalam reaksi multistage melibatkan triptofan dan DMAPP. Alkaloid ergot banyak
berupa amida dari asam lysergik. Amida yang paling sederhana adalah ergin,
dan lebih kompleks dapat dibedakan ke dalam kelompok berikut: Air-larut derivatif
aminoalkohol, seperti ergometrine dan isomer ergometrinine.
Air-larut derivatif polipeptida: kelompok Ergotamine , termasuk ergotamine, ergosine
dan isomernya. Kelompok Ergoxine, termasuk ergostine,
ergoptine, ergonine dan isomernya. Kelompok Ergotoxine, termasuk ergocristine, α- ergocryptine, β-ergocryptine, ergocornine
Tanaman yang mengandung
derivat tersebut adalah tanaman gandum atau Secale
cereale dengan famili Poaceae. Ergot digunakan sebagai sediaan obstetri
untuk mempersingkat waktu persalinan. Ergot mengandung beberapa alkaloid indol
yaitu jenis ergometrin dan ergotamin. Ergometin adalah zat oksitoksik yang
digunakan untuk mengeluarkan plasenta setelah melahirkan atau untuk
meningkatkan kontraksi dan untuk meredakan migren dengan menurunkan
vasodilatasi (Heinrich, 2005). Ergotamin digunakan untuk mensintesis LSD (asam
lisergat dietilamida) dan dapat juga sebagai anti migren (Wassan, Hofmann dan Ruck, 1978).
Monoterpenoid
(Alkaloid Iboga)
Alkaloid yang paling
monoterpenoid termasuk C 9 atau fragmen C 10 yang berasal
dari secologanin. Tergantung pada struktur fragmen
ini, para alkaloid termasuk kelas Corynanthe,
Iboga dan Aspidosperma dinamai oleh genus khas atau spesies
tanaman yang mengandung alkaloid tersebut (Hesse, 2002).
Tanaman yang mengandung
derivat tersebut adalah Tabernanthe iboga
dengan famili Apocynaceae yang bersifat halusinogenik dan antikonvulsan serta
sebagai obat untuk kecanduan heroin (Heinrich, dkk, 2005).
Tanaman yang termasuk
dalam alkaloid yohimbine yang mengandung reserpin adalah Pule Pandak atau Rauwolfia serpentina dengan famili
Apocynaceae yang merupakan tanaman bersemak yang digunakan sebagai obat pada
sistem pengobatan Ayurveda, dan untuk gigitan ular, serta gangguan jiwa.
Reserpin dulu digunakan sebagai senyawa antihipertensi namun karena efek
sampingnya sehingga sekarang tidak digunakan sebagai pilihan (Heinrich, dkk, 2005).
Alkaloid Strichnos (Striknin dan Brusin)
Strychnine adalah alkaloid pertama yang diidentifikasi dalam
tanaman dari genus Strychnos, Keluarga Loganiaceae. Strychnos, dinamakan oleh
Linnaeus pada tahun 1753, adalah genus pohon dan semak memanjat dari tatanan
gentian.
Tanaman yang mengandung alkaloid strichnos adalah kacang muntah atau Strychnos nux-vomica dengan famili
Loganiaceae. Striknin dan brusin adalah senyawa indol yang sangat pahit dari
biji nux-vomica. Khasiatnya sebagai tonik stimulan. Namun senyawa tersebut
sangat beracun. Striknin digunakan sebagai rodentisida dan menyebabkan beberapa
insiden keracunan (Heinrich, dkk, 2005).
Alkaloid Vinca atau Bisindol
(Vinkristin dan Vinblastin)
Lebih
dari 200 dari dimer (bisindole) alkaloid indol dikenal. Mereka diproduksi
dalam organisme hidup melalui dimerisasi basis indole monomer, dalam reaksi
berikut: Reaksi Mannich (voacamine), Michael Reaksi (villalstonine), Kondensasi
Tanaman
yang mengandung alkaloid tersebut yaitu tapak dara Madagaskar atau Catharanthus
roseus dengan famili Apocynaceae. Senyawa vinblastin dan vinkrisin merupakan
bahan alam bisindol kompleks (indol dimer) yang terdapat sedikit pada bahan
tanaman (Heinrich, dkk, 2005). Khasiatnya adalah dapat mengurangi keganasan sel
kanker, menghambat penyebaran dan perbanyakan sel kanker. Vinkristin digunakan
sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker
payudara, dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf
maupun otot. Vinblastin, sejenis alkaloid yang antineoplastik (mampu
menumpas sel-sel tumor) (Gusmayana, dkk, 2011).
DAFTAR
PUSTAKA
Alper, Kenneth R,
2001, “Ibogaine: Ulasan” The
Alkaloid, Academic Press, ISBN 0-12-053206-9.
Carl Ruck, R. Gordon
Wasson, Jonathan Ott and Albert Hofmann,
1978, The Road to Eleusis: Unveiling the
Secret of the Mysteries, ISBN
978-1-55643-752-6.
Gusmayana, dkk, 2011, Khasiat Tapak Dara, http:// http://nusapenida3.diskesklungkung.net/?page_id=100.
Diakses tanggal 12 Desember 2012.
Heinrich, dkk, 2005, Farmakognosi dan Fitoterapi, EGC,
Jakarta.
Herraiz T, González D,
Ancín-Azpilicueta C, Arán VJ, Guillen H., 2010, "Beta-Carboline Alkaloid di Peganum Harmala dan Penghambatan
Monoamine Oxidase Manusia (MAO)." Food Chem Toxicol 48 (3),
839-43. doi : 10.1016/j.fct.2009.12.019 . PMID20.036.304.
Hesse, Manfred, 2002, Alkaloid,. Alam Kutukan atau
Berkah. Wiley-VCH. ISBN 978-3-906390-24-6.
Legowo, Anang Mohamad, Dr.
Ir, MSc, 2003, “Analisis Bahaya Dan
Penerapan Jaminan Mutu Komoditi Olahan Pangan”, Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro, Semarang.
Massadi, 2011, Manfaat Markisa untuk Kesehatan, http://
http://massaidi.blogspot.com/2011/02/buah-markisa-memang-sangat-banyak.
html.
Diakses tanggal 12 Desember 2012.
Rismunandar, 1990, Membudidayakan Tanaman Buah-Buahan, CV.
Sinar Baru, Bandung.
0 Response to "MAKALAH FARMAKOGNOSI ALKALOID INDOLE"
Post a Comment