.
.
Dr. Suparyanto, M.Kes
CARA
PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAFI
(EKG)
I.
DEFINISI
Electrocardiography
adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik jantung. Sedangkan electrocardiogram
adalah grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
Kegiatan
listrik jantung sering di jantung sering dihubungkan dengan perjalanan
impulsdari jantung yang dihantarkan menuju jaringan tubuh dan dapat diukur pada
permukaan tubuh dengan menggunakan suatu galvanometer ( suatu mesin yang
digunakan untuk mengukur arus listrik ). Galvanometer digunakan untuk
mendeteksi dan meningkatkan aktivitas listrik yang relative kecil dari jantung
dan kemudian dapat digambarkan pada kertas yang disebut sebagai
elektrokardiogram (EKG).
EKG
dapat mencatat aktivitas listrik miokardium dari 12 posisi yang berbeda ; 3
posisi standar, 3 posisi unipolar, dan 6 posisi dada. Informasi ini
sangat berguna dalam mendiagnosa penyakit-penyakit kardiovaskuler seperti
angina pectoris atau miokardial infark.
Sistem Konduksi Jantung
Jantung
memiliki system dimana selnya mempunyai kemampuan untuk membangkitkan dan
menghantarkan impuls listrik secara spontan. Setiap denyut jantung normal
merupakan hasil pembangkitan impuls listrik di nodus Sino-Atrial yang
mengatur ferkuensi dan irama denyutan jantung. Pola hantaran normal
jantung dikenal sebagai irama sinus ( sinus rhythm ).
Impuls
jantung akan meninggalkan SA Node dan berpencar menuju otot atrium melalui
jalur intra atrium, sehingga mengakibatkan kontraksi kedua atrium. Impuls
kemudian menjalar ke nodus Atrio-Ventrikuler yang memberikan waktu
kontraksi kedua atrium dan memastikan pengisian darah di ventrikel.
Impuls kemudian dihantarkan ke bundle his dan diteruskan menuju serabut
purkinje. Peristiwa ini tidak lebih dari beberapa detik dan
mengakibatkan kontraksi ventrikel. Hantaran impuls sepanjang serabut
serabut khusus, 5 kali lebih cepat dibandingkan pada serabut otot jantung tidak
khusus. Transmisi impuls yang cepat ini merangsang sel otot melalui kedua
ventrikel kontraksi secara terus-menerus (simultan).
Jalur
hantaran listrik di bagian lain juga memiliki kemampuan membangkitkan impuls,
tetapi impuls ini terjadi hanya pada keadaan abnormal. Frekuensi denyutan
alami pada jalur hantaran pacemaker, yaitu :
SA
Node
60 – 100 kali/menit
AV
Node
40 – 60 kali /menit
Sistem
purkinje 25 -
40 kali /menit
II.
INDIKASI
Digunakan
untuk untuk mendapatkan informasi kegiatan listrik pada kondisi – kondisi
sebagai berikut :
·
Disritmia jantung
·
Iskemia miokard ( angina pectoris )
·
Lokasi dan perluasan daerah infark miokard
·
Hipertrofi jantung
·
Ketidakseimbangan elektrolit
·
Keefektifan obat-obat jantung
III.
PROSEDUR
Alat-alat
yang dibutuhkan :
·
Mesin Elektrokardiogram
·
Elektroda ekstremitas
·
Elektroda isap ( suction electrode )
·
Kawat penghubung klien dan kawat penghubung tanah / grounding
·
Kapas dan alcohol
·
Elektroda jelly
Persiapan
Klien dan Peralatan
Perekaman
yang dilakukan adalah 12 sadapan lengkap yaitu ; standar leads, unipolar
lead, dan precordial leads. Kabel yang digunakan ada 2 macam
yaitu 4 kabel terpisah untuk ekstremitas dan 6 kabel untuk sadapan prekordial.
Persiapan
Klien
1.
Anjurkan klien untuk berbaring dengan tenag dan daerah dada dibuka.
Berikan penjelasan mengenai tujuan dan jalannya prosedur pemeriksaan.
Kepala diberikan bantal dan perhiasan yang dipakai dilepaskan.
2.
Bersihkan permukaan kulit kedua pergelangan tangan dan kaki dengan menggunakan
kapas beralkohol.
3.
Berikan keempat elektroda ekstremitas dengan EKG jelly secukupnya dan pasang
elektroda tersebut di tempat yang telah dibersihkan.
4.
Hubungkan kabel penghubung klien dengan elketroda sebagai berikut :
·
Kabel RA (right arm) merah dihubungkan dengan elektroda tangan kanan
·
Kabel LA (left arm) kuning dihubungkan dengan elketroda tangan kiri
·
Kabel LL (left leg) hijau dihubungkan dengan elektroda di kaki kiri
·
Kabel RL (right leg) hitam dihubungkan dengan elketroda di kaki kanan.
5.
Bersihkan permukaan kulit dada dengan kapas alcohol, berikan jelly juga, pasang
elektroda di tempat yang telah dibersihkan.
6.
Hubungkan kabel penghubung klien dengan elektroda sebagai berikut :
·
C1 : ICS 4 garis sternal kanan, dengan kabel merah
·
C2 : ICS 4 gari strenal kiri, dengan kabel kuning
·
C3 : pertengahan garis lurus antara C1 dan C2, warna hijau
·
C4 : ICS 5 kiri di garis midklavikula
·
C5 : titik potong garis aksila kiri dengan garis mendatar C4
·
C6 : titik potong garis aksila kiri dengan garis mendatar dari C4 dan C5.
·
C1 dan C2 merupakan titik untuk mendengarkan bunyi jantung I dan II
Persiapan
Peralatan
7.
Bersihkan permukaan elektrodan dengan kapas alcohol/tissue
8.
Nyalakan power on / off alat EKG, hubungkan kabel klien dengan mesin.
9.
Atur kecepatan alat dan pneraan kepekaan alat.
10.
Tekan star-stop untuk memulai dan mengakhiri perekaman
11.
Dengan menekan tombol yang sesuai, catat berturut-turut :
·
Hantaran satndar Einthoven : I, II, III
·
Hantaran “Augmented extremity leads: : aVL, aVR, dan aVF.
·
Hantaran “Wilson perkordial leads” : V1, V2, V3, V4, V5, dan V6.
·
Tiap hantaran dicatat untuk 3-5 siklus.
12.
Tuliskan identitas klien di pojok kiri atas, meliputi : nama, usia, jenis
kelamin, jam pemeriksaan.
13.
Setelah selesai pencatatan, rapikan dan bersihkan alat seperti semula
14.
Tempelkan hasil perekaman serapi mungkin di lembar lampiran.
DAFTAR PUSTAKA
Hudak & Gallo.(1994). Critical care nursing : a holistic approach.
(7th edition). Lippincott : Philadelphia..
0 Response to "CARA PEMASANGAN ELEKTROKARDIOGRAFI"
Post a Comment