.
.
makalah metode pengambilan eputusan
BAB I
METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB I
METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Setiap orang selalu terlibat didalam tindakan pembuatan keputusan atau decision making,bahkan mungkin harus dilakukan beberapa kali. Mulai dari masalah yang sederhana sampai dengan yang kompleks, dan menuntut pertimbangan banyak dan mendalam.
Pengertian
Pembuatan keputusan atau decision making ialah proses memilih atau menentukan berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti.
Pengambilan keputusan terjadi di dalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus:
a. Membuat prediksi ke depan
b. Memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih
c. Membuat estimasi (prakiraan) mengenai frekuensi kejadian berdasarkan bukti-bukti yang erbatas.
Menurut Ralf C. Davis, pengambilan keputusan adalah keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah di tetapkan
Menurut Mary Follet pengambilan keputusan adalah seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti: logika, realita, rasional, dan pragmatis.
Menurut James A.F.Stoner secara umum pengambilan keputusan adalah teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Pembuatan keputusan disamping dilakukan dalam kehidupan dilakukan pula dalam bidang-bidang seperti psikologi, kedokteran, ekonomi, pendidikan, ilmu politik, teknologi, rekayasa, managemen, dan geografi (Halpern, 1996;Matlin 1989)
Pembuatan keputusan juga dapat diartikan sebagai proses memilih diantara dua alternatif atau lebih, memprediksi situasi ke depan atau menaksir frekuensi suatu kejadian berdasarkan bukti dan terbatas. Dengan demikian, seseorang yang sedang membuat suatu keputusan sebenarnya ia menghadapi situasi yang tidak pasti (uncertainly).
Fungsi pengambilan keputusan adalah individu atau kelompok baik secara insitusional ataupun organisasional, sifatnya furistik.
Tujuan pengambilan keputusan
- bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain)
- bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
BAB II
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Salah satu teori pengamilan keputusan yang paling terkenal adalah prspek (prosfect theori). Teori ini dikembangkan oleh dua orang ilmuan terkemuka dari Amerika Serikat, yaitu Daniel Kahneman dan Amos Tversky sekitar tahun 80-an. Namun, dikalangan ahli psikologi Indonesia teori prospek baru dikenal tahun 90-an.
Prinsip-prinsip yang diajukan oleh teori prospek meliputi:
Fungsi Nilai (value function)
Teori prospek mendefinisikan nilai di dal;am kerangka kerja bipolar diantara perolehan (gains) dan kehilangan (losses).keduanya bergerak dari titik tengah yang merupakan referensi netral. Fungsi nilai bagi suatu perolehan (mendapatkan sesuatu) akan berbeda dengan kehilangan sesuatu. Value bagi suatu kehilangan dibbot lebih tinngi, sedangkan value nbagi suatu perolehan dibobot lebih rendah.
Contoh: Pada uang 1juta. Kehilangan uang 1juta dirasakan lebihtinngi nilai kerugian bila dibandingkan dengan keuntungan yang dirasakan seseorang ketika memperoleh uang 1juta. Dengan kata lain, lebih tinngi kualitas kesedihan yang di rasakan seorang ketika kehilangan uang 1juta, dari pada kualitas kegembiraan. Yang dirasakan ketika mendapatkan uang 1juta.
Jadi antara suat problem dengan kehilangan atau antara keuntungan dengan kerugian merupakan 2 hal yang tidak simetris.
Pembingkaian (framing)
Teori prospek memprediksi bahwa prefensi (kecenderungan memilih) akan tergantung pada bagaimana suatu persoalan dibingkai atau di formulasikan.
Perhitungan Psikologis (psychological Accounting)
Psycological accoun-ting atau perhitungan mental atau psikologis adalah orang yang membuat keputusan tidak hanya membingkai pilihan-pilihan yang ditawarkan, tetapi juga membingkai hasil serta akibat dari pilihan-pilihan itu.
Probabilitas (probability)
Teori prospek berpandangan kecenderungan orang dalam membuat keputusan merupakan fungsi dari bobot keputusan (decision weight). Bobot keputusan initidak selalu dihubungkan dengan besar kecilnya peluang atau frekuensi kejadian. Fenomena ini berlaku pada kejadian yang menimbulkan kerugian berskala besar. Seperti bencana alam, wabah penyakit, kelaparan dan bom huklir.
Pastinya kecenderungan fenomena tersebut sering dimanfaatkan orang perusahaan asuransi untuk menarik masyarakat suapaya ikut asuransi. Setelah kejadian yang memakan banyak korban tersebut.
Efek kepastian (certainly effect)
Teori prospek memprediksi bahwa pilihan yang dipastikan tanpa risiko sama sekali akan lebih disukai dari pada pilihan yang masih mengandung risiko meski kemungkinannya sangat kecil. Sebab, orang-orang cenderung menghilangkan sama sekali adanya risiko (eliminate) dari pada hanya mengurangi (reduce).
Contoh: dipermasalahan medis orang cenderng membeli obat yang menjamin 100% ampuhan tanpa efek samping. Dari pada obat yang hanya menyembuhkan sebagian dari penyakit yang dideritanya.
Menurut Walgito, dalam pengambilan keputusan orang dapat bermacam-macam cara, yaitu:
1. Kesimpulan yang di tarik atas dasar analogi
Yaitu kesimpulan yang ditarik atas dasar adanya persamaan dari suatu keadaan atau peristiwa dengan keadaan atau peristiwa yang lain
2. Kesimpulan yang ditarik atas dasar cara induktif
Yaitu yang di taik dari peristiwa-peristiwa menuju kepada hal-hal yang bersifat umum, atau dari hal-hal yang khusus je hal yang bersifat umum
3. kesimpulan yang ditarik atas dasar cara deduktif
kesimpulan yang di tarik dari hal umum ke hal yang bersifat khusus, atau dari hukum ke peristiwa.
BAB III
TAHAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
seseorang mengidentifikasikan bahwa suatu keputusan perlu dibuat atau diambil berkaitan dengan permasalahan yang tengah di hadapi
1. orang itu kemudian mencari dua alternatif atau lebih yang dianggap cocok dengan tujuan yang diinginkan
2. selanjutnya tugas pokok pembuat keputusan adalah memilih alternatif yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang telah dihasilkan itu
3. setelah alternatif terbaik dipilih kemudian dilaksanakan, sambil terus dilakukan evaluasi hasil-hasilnya.
Menurut Herbert A. Simon, terdapat tiga fase tahapan:
Fase intelegensiv
Fase desainv
Fase pemilihan (selection)v
Kerangka Kerja Pembuatan Keputusan Halpern
Mengidentifikasi, mengenali dan membungkai keputusan
Mencari dan menemukan sejumlah alternatif
• pengaruh individu (nilai-nilai pengetahuan)
• kemelesetan kognitif dan sosial budaya
• Variabel-variabel lingkungan Mengevluasi-ulang
Membingkai-ulang
Mencari-ulang alternatif lain
Melakukan tindakan sesuai keputusan
Mengevaluasi alternatif-alternatif yang dihasilkan dengan memepertimbangkan aspek :
• Kemungkinan atau peluang
• Konsekuensi-konsekuensi
• Risiko / kemungkinan
Mengevaluasi hasil-hasilnya
Memilih salah satu alternatif dan melakukan tindakan
Menurut Richard l.Levin, terdapat enam fase tahapan:
Tahap observasiv
Tahap analisis dan pengenalan masalahv
Pengembangan modelv
Memilih data masukan yang sesuaiv
Perumusan dan pengetesanv
Pemecahanv
Menurut Sir Francis Bacon, terdapat enam fase tahapan:
Merumuskan atau mendefinisikan masalahv
Pengumpulan informasi yang relevanv
Analisis alternatifv
Memilih alternatif terbaikv
Melaksanakan keputusan dan evaluasi hasilv
BAB IV
FAKTOR – FAKTOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Factor- factor pangambilan keputusan, diantaranya:
Tujuan dan pengambilan keputusanØ
Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalahØ
Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahuiØ
Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasilØ
Adapun dalam referensi lain pengambilan keputusan yang dipengaruhi faktor-faktor personal adalah:
1. Kognisi, artinya kualitas dan kuantitas pengetahuan yang di miliki. Misalnya ; Kemampuan menalar, memiliki kemampuan berfikir secara logis, dll.
2. Motif, suatu keadaan tekanan dalam diri individu yang mempengaruhi, memelihara dan mengarahkan prilaku menuju suatu sasaran.
3. Sikap; Bagaimana keberanian kita dalam mengambil risiko kepututusan, pemilihan suasana emosi dan waktu yang tepat, mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi
Tanda-tanda umum pengambilan keputusan, yaitu:
1. Keputusan merupakian hasil berfikir, hasil usaha intelektual
2. Keputusan selalu melibatkan pilihan dan berbagai alternatif
3. Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun dalam pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan
DAFTAR PUSTAKA
Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Srikandi. Surabaya.
Shaleh, Rahman, Abdul dan Wahab, Abdul, Muhbib. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Prenada Media. Jakarta.
0 Response to "makalah metode pengambilan keputusan"
Post a Comment