cinta berdosa

.
.
malam itu terlihat dua orang remaja yang sedang berjalan kaki dipinggir jalan itu, dan nampaknya mereka adalah sepasang kekasih, terlihat dari percakapan mereka, canda tawa, sambil sesekali lengan lelaki itu merangkul gadis disampingnya dan disambut dengan sandaran kepala sang gadis dibahu lelaki itu,
sungguh pemandangan yang sangat romantis, hingga tiba2 gadis itu menghentikan langkah kakinya,,

"ada apa lis? kenapa berhenti?"
tanya lelaki itu,
namun gadis itu hanya diam sembari memandangi kearah jalan raya,
lelaki itu terus bertanya, dan akhirnya mampu membuat sang gadis berbicara,,

"aku enggak apa2 kok, cuma sedikit kepikiran soal kemarin malam, apa kita telah berbuat dosa besar?"

lelaki itu hanya tersenyum dan mengatakan itu,
"ya ampun lisa sayang, udah deh kamu enggak usah kawatir, lagi pula kita melakukannya dengan suka sama suka, atas dasar cinta, tuhan pasti mengerti..!!"

"tapi rico, orang tuaku pernah bilang kalau kita belum ada ikatan pernikahan lalu berbuat seperti itu maka kita akan mendapatkan dosa besar, aku takut..?"
tanya kembali gadis itu,

"sepertinya orang tuamu lupa bilang bahwa melakukan hubungan badan atas dasar cinta dan nafsu itu beda?, kamu enggak usah takut, kan ada aku yg selalu menjaga kamu, percaya sama aku ya, aku janji suatu saat nanti aku pasti bakal menikahi kamu, karena kamu itu adalah hidup dan matiku.."

terlihat raut penyesalan nampak diwajah gadis cantik itu yg ternyata bernama lisa, langit dimalam itu pun seakan ikut merasakan kesedihan lisa dengan ditandai rintik rintik hujan,
mereka pun berlarian kecil menuju halte dipinggir jalan itu mungkin untuk berteduh,

kali ini terlihat pemandangan yg beda menghiasi pasangan muda itu, tak seromantis tadi, hanya suara rintik hujan yg terdengar mengenai atap halte itu.
beberapa kali rico mencoba menghibur lisa, namun hasilnya nihil, gadis itu hanya tetap diam memandangi kearah air hujan turun, mungkin lisa telah menyesal karena sudah berbuat seperti itu, namun mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur, ia rela kehilangan kesuciannya demi memperjuangkan cintanya, sosok lelaki itu telah membuatnya benar2 jatuh cinta, dan ia hanya bisa berharap kelak lelaki itu memenuhi janjinya untuk menikahi lisa.
hingga suara rico mengejutkan lisa,,

"aku selalu berharap kelak kita tinggal disebuah rumah sederhana, namun cukup layak untuk kita tempati, berada dalam naungan bahtera rumah tangga, ketika aku tengah tidur nyenyak dipagi hari kau membangunkanku untuk mengingatkanku mencari nafkah, lalu kau pun menyiapkan coffe dan sedikit sarapan, aku berjuang diluar sana untuk membiayai kehidupan kita, kau mengurus semua pekerjaan rumah, terus menjalani kehidupan sampai kita mempunyai buah hati, bahkan sampai kita mati aku harap kita akan tetap bersama, aku sayang padamu lisa, aku cinta padamu, semoga harapan ini bisa menjadi kenyataan yah.."

seketika itu pun terlihat air mata jatuh membasahi pipi gadis cantik itu, kini pandangannya beralih pada wajah lelaki itu, ia pun memeluk rico dengan penuh derai air mata,,

"aku juga sayang padamu, aku ingin menjadi istri yg syah untukmu, aku ingin menjadi ibu dari anak2 kita kelak, sampai maut menjemput aku harap cinta kita tak akan pernah pudar.."

kini pemandangan haru bercampur romantis menghiasi pasangan muda itu,
nampak jari tangan rico mengusap air mata yg terjatuh membasahi pipi gadis cantik itu,
"udah dong sayang jangan sedih lagi ya, jelek tau diliatnya,, hehehe..?"

sontak lisa pun mencubit pinggang rico, kini senyuman kecil nampak dibibir gadis cantik itu, mereka pun kembali bercanda, tawa ria mereka seakan seirama dengan jatuhnya rintik2 hujan dimalam itu, namun tetap saja tatapan sayu gadis itu tidak bisa menutupi kesedihannya.
hingga akhirnya rico pun mengajak lisa kesebuah kedai coffee diseberang jalan itu mungkin untuk sedikit menghangatkan tubuh mereka akibat cuaca dingin dimalam itu, namu naas, ketika mereka hendak mnyeberang jalan tiba2 datang sebuah kendaraan pribadi dengan kecepatan penuh, hingga terdengar suara,,
"BRRUUKK!!"

benturan pun tak terelakkan, tubuh lunak kedua insan muda itu pun terpental tatkala dihantam oleh benda keras itu.
hujan dimalam itupun semakin deras disertai petir yg menggelegar,
kerumunan orang berpayung dan bermantel hujan pun mulai memenuhi lokasi itu,
pemandangan yg semula bahagia kini berubah dalam sekejap mnjadi pemandangan yg sangat mengerikan,
tubuh sepasang kekasih muda itu sudah tak seutuh seperti semula,
gadis itu mengalami luka yg cukup parah akibat kecelakaan itu, pinggangnya seperti terpisah dari bagian atas dengan yg bawah, hingga terlihat cairan merah kental menyatu dengan genangan air hujan dijalan itu, dan isi bagian dalam perutnya pun terlihat terurai berserakan,
dan lelaki itu mengalami kedua lengannya yg putus secara serentak, dan wajah yg hancur tak berbentuk, hingga mereka tewas seketika ditempat kejadian itu.
terlihat ada beberapa orang yg prihatin dengan pemandangan itu, bahkan ada pula yang menutup mulutnya seakan mual mual melihat pemandangan seram serta menjijikan itu,
si pengemudi pun telah diamankan oleh beberapa kerumunan orang itu, hingga tak lama kemudian polisi pun datang ketempat kejadian dengan diikuti mobil ambulans setelah itu,
kini mayat sepasang kekasih muda itu pun telah terbungkus dalam kantung besar berwarna kuning itu...

harapan hanya tinggal harapan, tidak ada yg tau kapan datangnya sang maut, dan tidak ada yg bisa mencegahnya, hanya tuhan yg maha kuasa atas segalanya.
siapa yg menanam benih kebaikan maka akan berbuah kebaikan, dan sebaliknya jika ia menanam benih keburukan niscaya akan tumbuh buah keburukan yg ia dapatkan.
kini mereka telah membawa cinta mereka dalam keabadian, semoga bukan cinta yg berdosa yang mengiringi mereka..

~The End~

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "cinta berdosa"