cerpen I MISS YOU

.
.
I MISS YOU
Oleh : Anjaena Ilhaeni

Suatu hari kak doni mengajak erina pergi, “mau ikut kakak gak dek”. Kata doni kakak erina, “udah pokoknya seru hehe”. Kata kakak erina dengan tertawa, “ihh kakak tauk ah nyebelin”. Kata erina dengan cemberut, tangan erina pun di tarik oleh kak doni,” ternyata Cuma mau kesini kak, kirain kemana”. Kata erina dengan menyubit pipi kakaknya, “haha entar tau sendiri dek”. Kata kak doni dengan tetap menggandeng tangan erina, ternyata erina di bawa ke teras rumah oleh kakaknya, “hey rin”. kata seorang cowok berdiri di depan pintu, “zuhad”. Erina terkejut dengan adanya zuhad di hadapanya, “iya ini yang mau kakak tunjukan sama kamu dek”. Kata kak doni, erina semakin bingung dengan semua ini, “kak, erina aku ajak pergi ya”. Izin zuhad kepada kak doni, “jagain erina ya had”. Ucap kak doni, “ayo rin”. Kata zuhad dengan menarik tangan erina, “sebentar deh, aku belom mandi hahaha. . . .tunggu bentar ya”. Kata erina dengan tertawa sambil berlari, zuhad dan kak doni pun hanya tertawa melihat tingkah erina..
30 menit kemudian erina telah bersiap diri, “udah ini”.kata erina, “bidadari dari mana ini, cantik banget”. Kata zuhad, “bisa aja kamu deh”. Kata erina sambil menyubit lengan zuhad, “udah katanya kalian mau pergi”. Kata kak doni, “ih kakak ngusir ya”. Kata erina sembari tersenyum, “iya emang kenapa”. Kata kak doni sembari mencium pipi erina, erina dan zuhad pun hanya tertawa, akhirnya merekapun pergi , setengah perjalanan zuhad menghentikan laju mobilnya kesamping jalan, “kenapa di sini”. Kata erina bingung, “aku mau jujur rin, boleh”. Kata zuhad, “kenapa tidak boleh, silahkan saja”. Kata erina tersenyum., “aku sayang kamu rin”. Kata zuhad, wajah erina pun bingung dengan mata berkaca kaca, “benarkah ??”. Kata erina, “benar sayang, aku sayang kamu, mau kah kamu jadi bagian hidupku, menjadi penyemangatku”. Kata zuhad dengan memandang wajah erina, “aku belum tau had, aku minta waktu”. Kata erina, “iya aku kasih waktu kok”. Kata zuhad dengan mencium kening erina. Merekapun melanjutkan perjalanan mereka.
Merekapun berhenti di sebuah warung jagung bakar di pinggir jalan, “pulang aja ya udah sore juga”. Kata erina mengajak zuhad pulang, “di cariin mamah apa”. Tanya zuhad, “iya kayaknya, coba sms kak doni deh, soalnya aku engga bawa Hp”. Ucap erina, zuhad pun bertanya kepada kak doni, ternyata mamah erina pun juga belum pulang, , zuhad pun lega.“lega ni kita rin”. Kata zuhad pada erina, “emang kenapa”. Tanya erina sambil memakan jagung bakar, “mamahmu belom pulang kata kak doni”. Kata zuhad dengan tertawa, “ihh kalian licik haha”. Kata erina, erina semakin merasakan kenyamanan setiap dekat atau pergi dengan zuhad, dia selalu di beri kebahagiaan oleh zuhad, akhirnya erina pun berkata “ehh soal pertanyaanmu tadi di mobil masih berlaku kah”. Zuhad terkejut mendengarnya, “iya berlaku lah rin, aku tu serius sayang sama kamu, kenapa ??” Tanya zuhad, “aku mau kok”. Kata erina malu, “sungguh rin”. Kata zuhad dengan mata berkaca kaca, “sungguh sayang”. Kata erina, akhirnya merekapun resmi berpacaran saat ini.
Merekapun akhirnya pulang, dari wajah mereka terpancarkan kebahagiaan, mata zuhad terlihat berkaca kaca, jam sudah pukul 7, akhirnya mereka telah sampai di depan rumah erina, kak doni sudah menunggu di depan rumah, “ciyeh yang lagi seneng”. Kata kak doni sambil menyubit pipi erina, “apaan sih kak”. Kata erina dengan tertawa, “mau pulang apa mau mampir dulu had”. Kata kak doni, “enggak deh kak, entar erina nya marah”. Kata zuhad dengan tertawa, “iya biarin pulang kak kasihan baunya asem hahaha”. Kata erina, zuhad pun hanya tersenyum sambil menyubit pipi pacarnya itu, “ini kakak sama zuhad suka banget nyubitin pipi aku ya”. Ucap erina, “abis tembem hahaha”. Kata zuhad, “ih ngece, liat aja besok kalau ketemu lagi haha udah sana pulang mandi, jangan lupa kasih kabar kalau udah sampai”. Ucap erina,. Akhirnya zuhad pun pulang, “ dek, udah jadian ya sama zuhad”. Tanya kak doni, “kakak ini apaan hahaha”. Erina malu, “enggak apa apa sayang, kakak bakalan jaga rahasia kok”. Kata kak doni, “bukan masalah jaga rahasia kak, tapi aku malu hehe”. Kata erina, “kenapa harus malu, lagian kamu juga udah nerima dia, seharusnya kamu bangga donk”. Kata kak doni memberi saran, erina pun hanya tersenyum dan berkata “iya kak, aku pacaran sama dia”. Kakaknya pun tersenyum.
Keesokan harinya zuhad mendatangi rumah erina, dia meminta izin untuk mengajak erina pergi, “erina nya masih tidur itu dek gimana, kamu suruh doni aja untuk bangunin, kamu temanya doni kan”. Kata mamah erina, “iya tante saya langsung ke kamar doni aja tante, misi tante”. Kata zuhad. Terlihat kak doni sedang bermain laptop di kamarnya,"kak, tolong bangunin erina donk, soalnya erina mau aku ajak pergi". Kata zuhad, “haha bangunin aja sendiri, gitu aja enggak berani” ledek kak doni, zuhad akhirnya pergi ke atas menuju kamar erina, ternyata erina sudah bangun, “eh udah bangun to cantik, kirain belom”. Kata zuhad, “udah dong”. Kata erina, “iya iya, mau ikut enggak”. Kata zuhad, “kemana” Tanya erina bingung, “hehe rahasia dong”. Kata zuhad, “bilang mamah dulu sana boleh enggak haha”. Kata erina sambil tertawa, akhirnya zuhad pun turun ke bawah untuk meminta izin kepada mamah erina, setelah berbicara 10 menit zuhad pun di izinkan membawa erina pergi, erina pun senang mendengar mamah nya mengizinkan.
Akhirnya merekapun pergi bersama, namun tiba tiba di tengah perjalanan zuhad menghentikan laju mobilnya, “rin aku mau pergi”. Kata zuhad dengan meneteskan air matanya, “maksutnya apa sayang”. Tanya erina dengan membasuh air mata zuhad, “maaf aku engga punya niat buat pergi dari kamu, tapi ayah nyuruh aku buat pergi kepondok sayang, maaf aku harus bilang seperti ini, aku enggak mau pisah dari kamu sayang”. Kata zuhad dengan kembali meneteskan air mata, “erina pun juga meneteskan air matanya, seakan akan dia tidak percaya dengan semua yang di katakana zuhad padanya, zuhad tau kalau erina sangat terpukul dengan kejadian ini, zuhad pun memeluk erina dengan erat, “maaf sayang”. Kata zuhad, namun erina tetap diam.
Zuhad merasa bersalah sekali telah membuat gadis yang ia cintai itu menangis tiada henti, zuhad tetap memeluk erina, lalu erina berkata “hubungan kita ini baru kita jalin kemarin, tapi kenapa kamu harus pergi”. “aku juga enggak mau, tapi mau gimana lagi, ayah yang nyuruh”.kata zuhad menyakinkan erina, lalu erina meminta zuhad untuk mengantarkanya pulang, zuhad sangat merasa bersalah sekali.
Sesampainya di rumah erina, gadis itu tanpa sepatah kata pun langsung pergi kekamarnya, zuhad pun tau sikap erina karena dia kecewa padanya, tiba tiba hp zuhad bordering , ia pun langsung membukanya “zuhad sayang ati ati di jalan dan semoga sampai tujuan dengan selamat”. Kata erina namun lewat sms karena erina tidak sanggup menahan air matanya itu, akhirnya zuhad pun berpamitan untuk pulang.
Keesokkan harinya terlihat rumah zuhad sudah ramai karena ibunya mengadakan pengajian, Nampak kak doni berada di teras rumah dengan ayahnya, ia melihat kearah ibu nya dan melihat sekumpulan ibu-ibu, ia tidak melihat erina, lalu dia menghampiri kak doni “kak, erina enggak ikut ya”. Katanya dengan wajah sedih, “enggak tau sih”. Kata kak doni, lalu dia pun langsung pergi mandi, setelah mandi ia keluar kamar namun ia tak Nampak erina “kemana kamu sayang, semua kontak sosmed mu enggak ada yang aktif”. Katanya sambil masuk kamar, ia terlihat menunduk lesu dengan air mata menetes, tiba-tiba seseorang duduk di samping nya, ia pun melihatnya dan tersenyum lalu memeluknya “kamu itu kemana aja, aku dari tadi nyariin kamu”. Katanya sambil memeluk erina, namun erina hanya tersenyum sambil memeluknya.
“Aku itu ada di hati kamu”. Kata erina sambil menyubit zuhad, “aw kamu ya”. Kata zuhad, mereka sangat bahagia walaupun harus terpisahkan oleh jarak, mereka mengerti awal kisahnya ya dengan cara mereka di pisahkan oleh jarak dan tempat, dari ini mereka akan belajar lebih dewasa lagi, waktu menunjukan pukul 8 pagi, zuhad pun sudah siap untuk berangkat, mata erina pun berkaca kaca, hatinya sangat hancur hingga ia pingsan, semua menjadi bingung, akan tetapi zuhad harus tetap berangkat, ia tak tega jika kekasih hati dalam keadaan seperti itu, “ayah aku mohon ayah, batalkan ini semua ayah, aku mohon”. Kata zuhad memohon pada ayah nya, “tidak nak tidak, kamu akan tetap melanjutkan perjalanan ini, erina tidak apa-apa, percaya sama ayah, dia akan baik-baik saja”. Kata ayahnya, lalu ia pun pergi dengan meninggalkan erina dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Di dalam bus saat perjalanan ia terus meneteskan air mata, hingga akhirnya hp nya pun bordering, di lihatnya telepon dari kak doni, ia langsung mengangkatnya, “hallo kak, gimana erina, udah sadar kak, aku mau ngomong kak”. Kata zuhad, “erina engga papa kok, kamu santai aja,”. Kata kak doni, “sekarang mana kak, mana erina”. Kata zuhad, “hallo. . .”.kata erina dengan suara yang amat pelan, “sayang engga papa kan, maafin aku engga ada di samping kamu saat kamu kayak gini maaf sayang maaf”. Kata zuhad, “sudah engga papa, lagian aku juga engga papa, kamu jaga diri baik baik ya”. Kata erina masih dengan suara pelan,, sungguh perjuangan cinta mereka sangat luar biasa, meskipun akan di pisahkan dengan waktu yang sangat lama namun cinta mereka akan tetap ada.
3 tahun kemudian. . . ketika erina sedang tidur nyenyak, tiba tiba kak doni membangunkan erina dari tidur nyenyaknya. “cantik ayo bangun”. “hallahh aku masih ngantuk kak”. Kata erina sambil menarik selimut, “ini adek kakak yang cantik kok susah di banguninya, mau kakak guyur pake air”. Canda kak doni, tiba-tiba erina terbangun “haalllaahhh kakak sukane gitu”. Erina marah, “maaf dek, ehh kamu kangen zuhad engga”. Kata kak doni, “kangen lah kak ,engga kerasa udah tiga tahun ya dia pergi”. Kata erina dengan mata berkaca kaca, “idih kok jadi nangis to dek”. Kata kak doni sembari memeluk erina, “udahh sekarang mandi terus ikut kakak”. Kata kak doni, “kemana”. Kata erina, “sudah ikut aja”. Kata kak doni, erina pun pergi mandi.
Setelah menunggu beberapa menit erina mandi, akhirnya erina pun sudah selesai mandi, “Kak, aku udah mandi”. Teriak erina, “kakak tunggu di bawah rin”. Teriak kak doni kembali, 30 menit erina telah bersiap siap, “cantik banget kamu pakai jilbab sayang”. Kata mamah erina, “hehe makasih mamah, mah aku mau pergi sama kak doni, pamit ya”. Kata erina pada mamahnya, “iya sayang hati hati ya”. Kata mamah erina, erina pun menemui kak doni, “idih ini adek kakak, kok cantik banget kalau pake jilbab”.puji kak doni, “kakak boong ah, aku pakai hijab mulai hari ini kak, sebab aku janji kalau zuhad udah pergi 3 tahun aku mulai memakai hijab untuk menyesuaikan dia kak”. Kata erina polos, “hehe adek kakak pinter banget”. Kata kak doni sambil menyubit pipi erina.
Akhirnya mereka pun pergi mengendarai motor kak doni, di tengah perjalanan erina pun tertidur, hingga sampai di tempat tujuan erina masih tertidur. “gimana ini kak, dia masih tidur”. Kata zuhad, “nunggu dia bangun aja had, kasihan dia”. Kata kak doni, hingga berjam jam lamanya erina akhirnya bangun, “kak, kak doni”. Panggil erina, namun yang muncul zuhad, spontan ia langsung memeluk zuhad dan menangis, “aku enggak mimpi kan”. Kata erina sambil menangis, zuhad pun melepas pelukanya dan berkata, “ini beneran aku”.sambil membasuh air mata erina, “jangan pernah pergi lagi”. Kata erina,"iya sayang aku enggak bakalan ninggalin kamu lagi kok". kata zuhad.
Hingga saat ini hubungan yang mereka jalani tetap seperti ini, namun perbedaanya sekarang zuhad selalu ada di samping erina setiap gadis itu memerlukanya, cinta bukan berarti akan selalu mendekat, kadang cinta juga akan tumbuh ketika jauh, jangan memandang cinta dari kedekatan itu, jika cinta yang terpisahkan beberapa ratus kilometer lebih bisa untuk menjaga hati.

TAMAT

Jangan lupa untuk komentarnya yak gaesss, teman kita minta koreksinya ...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "cerpen I MISS YOU"