.
.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan, manusia sebagai makhluk
sosial tidak bisa berdiri sendiri.Kita hidup dalam suatu kelompok manusia,
dimana masing-masing individu melakukan aktivitas untuk menunjang kebutuhan
hidupnya.Di sekitar kita terdapat makhluk hidup.Makhluk hidup tersebut bisa
berupa masyarakat sekitar, lingkungan alam, tumbuhan maupun hewan. Sebagian
besar makhluk hidup melakukan aktivitas seperti makan, bergerak, dan berkembang
biak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan juga melakukan fotosintesis
dan bernafas untuk mempertahankan hidupnya.Semua makhluk hidup yang tinggal di
suatu tempat saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.Seperti manusia yang
menanam tumbuhan untuk dimanfaatkan buah, daun, atau batangnya. Tumbuhan pun
juga bergantung kepada manusia untuk pemeliharaannya agar ia tetap tumbuh
dengan subur. Ada juga manusia yang memelihara ternak untuk dimanfaatkan daging
atau telurnya, sebaliknya hewan ternak pun juga bergantung pada manusia dalam
hal penyediaan makanannya.Sehingga manusia, tumbuhan mapun hewan ternak saling
menguntungkan. Selain makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan
udara. Semua itu merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi
kehidupan makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat.Air dan udara merupakan
kebutuhan utama semua makhluk hidup.Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup
yang ada di sekitar kita saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu
hubungan timbal balik.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dan ruang lingkup
ekologi?
2.
Bagaimana ciri, struktur,
dinamika dan interaksi tentang populasi, komunitas, dan ekosistem?
3.
Bagaimana macam-macam
ekosistem?
4.
Bagaimana rantai makanan dan
jaringan makanan dalam hubungannya dengan aliran energi dan transfer energi?
5.
Bagaimana piramida ekologi
dalam ekosistem?
6.
Bagaimana siklus biogeokimia
dalam ekosistem?
7.
Apa pengertian suksesi dan
berikan contohnya?
C. Tujuan
1.
Menjelaskan pengertian dan
ruang lingkup ekologi.
2.
Menjelaskan ciri, struktur,
dinamika dan interaksi tentang populasi, komunitas dan ekosistem.
3.
Menjelaskan macam-macam
ekosistem.
4.
Menjelaskan rantai makanan dan
jaringan makanan dalam hubungannya dengan aliran energi dan transfer energi.
5.
Menjelaskan piramida ekologi
dalam ekosistem.
6.
Menjelaskan siklus biogeokimia
dalam ekosistem.
7.
Menjelaskan pengertian suksesi
dengan contohnya.
D. Manfaat
1.
Dapat menjelaskan pengertian
dan ruang lingkup ekologi.
2.
Dapat menjelaskan ciri,
struktur, dinamika dan interaksi tentang populasi, komunitas, dan ekosistem.
3.
Dapat menjelaskan macam-macam ekosistem.
4.
Dapat menjelaskan rantai
makanan dan jaringan makanan dalam hubungannya dengan aliran energi dan
transfer energi.
5.
Dapat menjelaskan piramida
ekologi dalam ekosistem.
6.
Dapat menjelaskan siklus
biogeokimia dalam ekosistem.
7.
Dapat menjelaskan pengertian
suksesi dengan contohnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ekologi dan
Ruang Lingkupnya
Ekologi berasal dari
bahasa Yunani, yaitu dari kata oikos dan logos.Oikos berarti habitat atau
tempat tinggal, sedangkan logos berarti pengetahuan atau ilmu.Istilah ekologi
dipakai sebagai satu bagian dari ilmu pengetahuan.Istilah ini dipakai pertama
kali oleh seorang ahli zoology bangsa Jerman bernama Ernst Haeckel pada tahun
1866.Secara umum ekologi dapat diartikan sebagai hubungan antara organisme dan
habitatnya atau ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.Yang termasuk dalam ruang lingkup ekologi antara lain organisme
(individu), populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer (kumpulan dari beberapa
komunitas yaitu komunitas hewan dan komunitas tumbuhan dalam suatu wilayah).
B.Ciri-ciri, Struktur, Dinamika dan Interaksi tentang Populasi,
Komunitas, dan Ekosistem.
1.
Populasi
Populasi
merupakan kumpulan beberapa individu yang menempati suatu wilayah tertentu pada
waktu yang sama dan dapat melakukan perkawinan sesamanya. Misalnya komodo di pulau komodo membentuk suatu populasi.
Ciri
dari suatu populasi yaitu, mempunyai potensi untuk berkembang biak silang,
mempunyai ukuran seperti kerapatan atau kepadatan, mempunyai struktur umur, dan
mampu mempertahankan diri.Populasi bersifat dinamis, dimana kedinamisan suatu
populasi sesuai dengan waktu dan ruang. Pada tingkat populasi, interaksi dapat
terjadi pada individu sejenis ataupun berbeda jenis.Tingkat populasi dari
spesies bisa banyak berubah sepanjang waktu.Perubahan ini disebabkan oleh
beberapa faktor seperti ketersediaan jumlah makanan yang rendah, pemangsa,
persaingan dengan mahkluk hidup sesama spesies atau spesies lainnya, iklim
(curah hujan) dan penyakit.
2.
Komunitas
Komunitas
adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang hidup secara bersama di
dalam suatu lingkungan tertentu dimana
terjadi interaksi di dalamnya.Interaksi
pada komunitas terjadi antara berbagai populasi dalam suatu ekosistem.Bentuk
interaksinya antara lain:
1.
Netral yaitu tidak saling
mempengaruhi, misalnya pada nyamuk dan tikus.
2.
Simbiosis yaitu hubungan saling
ketergantungan antara makhluk yang satudengan yang lain, simbiosis di bagi
menjadi 5 yaitu, komensalisme (hubungan organisme dimana satu pihak untung
namun pihak lain tidak mendapat untung atau tidak dirugikan), mutualisme
(hubungan yang saling menguntungkan), predasi (predator), kompetisi
(persaingan), dan parasitisme (hanya menguntungkan satu pihak saja).
Peran suatu spesies di dalam komunitasnya
disebut peran ekologi (niche).Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan
dari angin, dan perubahan tanah dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup
di suatu wilayah.
3.
Ekosistem
Ekosistem
adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang
membentuk sistem ekologi.Di dalam ekosistem, interaksi terjadi antara komponen
biotik dan abiotik.
Hubungan
antara organisme dan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam
sistem itu.Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau
tingkat trofik (piramida ekologi), keanekaragaman biotik, serta siklus
materi.Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat
mempertahankan keseimbangannya. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka
akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai
keseimbangan baru.
Ciri-ciri
ekosistem antara lain memiliki sumber energi
yang konstan, mampu menyimpan energi
dalam bentuk materi organik, terdapat
daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya, dan terdapat
aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya.
v Komponen-komponen ekosistem terdiri dari :
1.
Komponen biotik
Komponen
biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan
sebagai berikut.
Ø Berdasarkan cara memperoleh
makanan
a) Organisme autotrop, merupakan
organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat
makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe yaitu
fotoautotrop (cahaya sebagai sumber energi), contohnya tumbuhan hijau dan
kemoautotrop (memanfaatkan reaksi kimia), contohnya bakteri nitrit dan nitrat.
b) Organisme heterotrop, adalah
organisme yang memeroleh bahan organik dari organisme lain. Contohnya hewan,
jamur dan bakteri non autotrop.
Ø Berdasarkan kedudukan fungsional
dalam ekosistem (Niche) yaitu,
Produsen, konsumen, pengurai (dekomposer),
detritivor (organisme yang memanfaatkan serpihan organik padat (detritus)
sebagai sumber makanan).
2.
Komponen abiotik
Komponen
abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai
kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan, antara lain, tanah, air, udara, topografi, dan iklim.
C. Macam-macam ekosistem
Ø Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
§ Ekosistem Alami
Ekosistem
alami adalah ekosistem yang proses pembentukan dan pengembangannya berjalan
secara alami tanpa campur tangan dari pihak lain.
§ Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang proses pembentukan dan pengembangannya ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan manusia, sehingga ada campur tangan manusia. Contoh:
sawah, kebun, dan kolam ikan.
Ø Berdasarkan lokasinya, ekosistem dapat dibagi menjadi dua, yaitu
ekosistem darat dan ekosistem air.
1.
Ekosistem
Darat
Ekosistem darat dapat dibagi menjadi beberapa
bioma, yaitu, bioma gurun, Bioma padang rumput, Bioma hujan tropis, Bioma hutan gugur, Bioma taiga, Bioma tundra, dan Bioma sabana.
2.
Ekosistem air
Ekosistem air terdiri
atas:
·
Ekosistem air tawar terdiri atas ekosistem air tenang (contohnya adalah danau dan rawa) dan ekosistem air
mengalir (contonya
adalah sungai).
·
Ekosistem
air laut terdiri atas laut, pantai (ekosistem pantai
terletak pada perbatasan antara ekosistem daratdan ekosistem laut), estuari (estuari (muara)
merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut), dan terumbu karang (pada daerah neritik laut tropis, terdapat suatu
komunitas khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya).
D. Rantai Makanan dan
Jaring Makanan dalam Hubungannya dengan Aliran Energi dan Transfer Energi
Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan
energi dari satu organisme ke organisme lain dalam tingkatan tertentu
disebut rantai makanan (food chain). Tingkatan dalam rantai makanan
disebut juga trofik.Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung
tingkatan lainnya dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof
yang berperan sebagai produsen primer.
Berdasarkan komponen tingkat trofiknya, rantai
makanan dibedakan menjadi dua, yaitu rantai makanan perumput merupakan
yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.Contohnya tumbuhan dimakan belalang, belalang
dimakan burung, burung dimakan ular, dan ular dimakan burung elang dan
rantai makanan detritus tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari
detritus sebagai trofik awalnya dan seringkali menjadi penghubung utama
antara produsen dan konsumen.Contoh rantai makanan detritus adalah seresah
atau dedaunan dimakan cacing tanah, cacing tanah dimakan ikan, dan
ikan dimakan manusia.
Dalam rantai makanan, konsumen pada tingkat
trofik tertentu tidak hanya memakan satu jenis organisme yang ada di
tingkat trofik bawahnya.Hubungan antar-rantai makanan tersebut membentuk
susunan yang lebih kompleks, disebut jaring-jaring makanan (food
web).Sehingga rantai makanan dari
produsen → konsumen primer → konsumen
sekunder → dan seterusnya.
Organisme yang menempati tingkat trofik di
bagian bawah merupakan sumber makanan bagi organisme di tingkat trofik
selanjutnya.
Gambar 2.1. Jaring-jaring Makanan.
Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain
ini dinamakan transformasi energi. Sedangkan perpindahan energi
dari satu tempat ke tempat lain disebut transfer energi atau aliran
energi.
Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh
produsen menjadi makanan bagi konsumen primer.Oleh konsumen
primer, makanan yang diperoleh diubah kembali menjadi energi.
Konsumen sekunder juga melakukan hal yang sama setelah memakan
konsumen primer. Namun, tidak semua makanan yang dikonsumsi diubah menjadi
energi ada yang digunakan untuk pertumbuhan, respirasi seluler, dan ada pula
yang dikeluarkan dalam bentuk feses.Selama proses transfer energi, selalu
terjadi pengurangan jumlah energi setiap melewati suatu
tingkat trofik. Pergerakan energi dan materi melalui ekosistem saling
berhubungan karena keduanya berlangsung melalui transfer zat-zat di dalam
rantai makanan.
Gambar
2.2. Aliran energi dari satu organisme ke organisme lain (kkal/m2/tahun).
E. Piramida Ekologi dalam
Ekosistem
1.
Piramida
jumlah
Penentuan piramida jumlah didasarkan pada jumlah
organisme yang terdapat pada satuan luas tertentu atau kepadatan populasi antar
trofiknya dan mengelompokan sesuai dengan tingkat trofiknya. Perbandingan
populasi antar trofik umumnya menunjukkan jumlah populasi produsen lebih besar
dari populasi konsumen primer lebih besar dari populasi konsumen sekunder lebih besar dari populasi konsumen tersier.
Gambar 2.3. Piramida Jumlah.
2.
Piramida Biomassa
Piramida biomassa dibuat berdasarkan pada massa (berat)
kering organisme dari tiap tingkat trofik persatuan luas areal tertentu. Secara
umum perbandingan berat kering menunjukkan adanya penurunan biomassa pada tiap
tingkat trofik. Perbandingan biomassa antar trofik belum dapat menggambarkan
kondisi sebagaimana piramida ekologi.
Gambar 2.4. Piramida
Biomassa
3.
Piramida Energi
Semua energi yang ada di bumi sebenarnya
berasal dari satu sumber yaitu matahari. Energi cahaya matahari diubah
menjadi makanan oleh produsen melalui proses fotosintesis. Energi ini
kemudian dimanfaatkan oleh konsumen primer dan berlanjut sampai konsumen
tersier.
Keadaan ini mengisyaratkan adanya pengurangan
energi pada setiap tingkatan trofik pada suatu piramida.Piramida semacam
ini disebut sebagai piramida energi.Piramida energi mampu memberikan
gambaran akurat tentang kecepatan aliran energi dalam suatu ekosistem atau
produktivitas pada tingkat trofik.
Gambar 2.5. Piramida Energi.
F. Siklus Biogeokimia
dalam Ekosistem
Siklus biogeokimia adalah siklus
unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan
kembali lagi ke komponen abiotik.Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya
melalui organisme, tetapi juga melibatkan reaksi reaksi kimia dalam lingkungan
abiotik.
Macam-macam siklus biogeokimia, seperti siklus
karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus air, siklus fosfor, dan siklus
sulfur.
1.
Siklus Karbon dan Oksigen
Gambar 2.6.Siklus Karbon dan Oksigen.
Karbon
dan oksigen merupakan unsur penyusun senyawa organik. Sumber karbon di alam
berupa CO2 yang terdapat di udara atau terlarut di dalam air serta
terdapat pada kerak bumi sebagai batu bara, batu kapur, dan gas alam.
CO2 masuk dalam sistem kehidupan pertama
kali secara difusi melalui stomata daun ke jaringan palisade daun. Di jaringan
ini CO2 dipergunakan untuk fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa
bahan organik yang mengandung CO2 dan akan mengalir ke dalam
ekosistem bersamaan dengan aliran energi. Fotosintesis juga menghasilkan hasil
samping berupa oksigen, Oksigen selanjutnya akan dipergunakan pada saat
respirasi.Pada proses respirasi, karbohidrat akan diubah kembali menjadi
energi, CO2 dan H2O. Jalur siklus CO2 dan O2
yang panjang terjadi pada organisme mati akan diuraikan oleh pengurai (bakteri
pembusuk dan jamur saprofit).
2.
Siklus Nitrogen
Organisme memerlukan
nitrogen untuk pembentukan protein dan molekul-molekul organik
esensial.Nitrogen (N2) di udara sekitar 79%, Organisme tidak dapat
menggunakan secara langsung dalam bentuk N2.Tumbuhan menggunakan
nitrogen dalam bentuk ion nitrat (NO3-) atau ion ammonium
(NH4+). Nitrogen di udara dengan bantuan halilintar dapat
difiksasi oleh bakteri dan alga biru sehingga akan berikatan dengan oksigen dan
uap air di udara. Bakteri yang mampu memfiksasi nitrogen ada yang hidup bebas
dalam tanah, yaitu Azotobacter
chroococcum, Clostridium pasteurianum, Rhodospirillium rubrum, dan Rhizobium leguminosorum (bakteri
pemfiksasi nitrogen pada kacang).Peristiwa perubahan nitrogen yang difiksasi
menjadi NH3 (ammonia) disebut amonifikasi.
Setelah terjadi fiksasi
dan amonifikasi, proses berikutnya adalah nitritasi, yaitu perubahan (oksidasi)
ammonia menjadi nitrit (NO2-) dengan bantuan bakteri Nitrosomonas sp dan Nitrosococcus sp. Dalam bentuk senyawa nitrit (NO2-)
belum mampu diserap oleh akar tanaman.
Gambar 2.7. Siklus
Nitrogen.
Kemudian nitrit diubah (dioksidasi) menjadi nitrat
dalam peristiwa nitratasi oleh bakteri Nitrobacter
sp dan Bactoderma sp. Nitrat (NO3-)
yang terbentuk kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan dengan penyerapan melalui
akar.Rangkaian peristiwa nitritasi dan nitrasi sering disebut
nitrifikasi.Peristiwa pemecahan nitrat menjadi gas nitrogen yang dilepaskan ke
udara disebut denitrifiksasi.Selain denitrifikasi, deamonifikasi terjadi ketika
organisme yang telah mati diuraikan oleh dekomposer sehingga terbentuk ammonia.
3. Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air
yang tidak pernah berhenti. Air mengalami siklus
melalui atmosfer, lautan, daratan, dan organisme. Air dapat mengalami
evaporasi, transpirasi, dan respirasi menjadi awan dan melalui kondensasi akan
turun menjadi hujan. Air hujan meresap dalam tanah, masuk ke sungai, dan
kembali ke laut. Air dalam tanah, sungai/danau dimanfaatkan oleh organisme dan
akan dikeluarkan lagi ke lingkungan melalui berbagai proses penguapan,
transpirasi, dan respirasi.
Gambar 2.8. Siklus Air.
4.
Siklus Fosfor
Fosfor
di alam terdapat dalam bentuk ion fosfat (PO3-).Ion fosfat di alam
terdapat dalam bebatuan. Ion fosfat dalam bebatuan ini akan terbawa menuju
perairan melalui proses pelapukan bebatuan dan erosi. Adapun di darat, ion
fosfat diserap oleh tumbuhan dari dalam tanah.
Pada
hewan, fosfat dikeluarkan melalui urine dan feses. Oleh dekomposer, ion fosfat
yang merupakan senyawa anorganik ini akan diuraikan dan menjadi fosfor (P) di
dalam tanah. Fosfor di dalam tanah ini kemudian di ambil kembali oleh tumbuhan.
Proses tersebut akan terus berlangsung membentuk suatu siklus, yang dinamakan siklus
fosfor.
Gambar
2.9. Siklus Fosfor.
5.
Siklus
Sulfur
Ada empat aliran utama belerang ke atmosfer, yaitu
lepasan/produk bakteri, pembakaran bahan bakar fosil, pengembusan garam-garam
laut, dan pelepasan gas gunung berapi. Sulfur diserap oleh tanaman hampir
seluruhnya dalam bentuk ion sulfat (SO42-) dan hanya
sedikit sebagai gas belerang (SO2-).
Gambar 2.10. Siklus
Sulfur.
G.
Pengertian Suksesi dengan Contohnya
Suksesi ekologi adalah suatu
proses perkembangan (perubahan), meliputi struktur spesies dan komunitasnya,
yang terarah sehingga dapat diduga arah perkembangannya. Suksesi mempelajari
perubahan vegetasi pada suatu habitat, dalam perjalanan waktu, hingga tercapai
stabilisasi dalam bentuk vegetasi klimaks-stabil.Berdasarkan
kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu
suksesi primer dan suksesi sekunder.
1.
Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan
yang mengakibatkan komunitas
awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Salah satu contoh
suksesi primer yaitu peristiwa meletusnya gunung Krakatau.Setelah letusan itu,
bagian pulau yang tersisa tertutup oleh
batu apung dan abu sampai kedalaman rata – rata 30 m.
2.
Suksesi Sekunder
Suksesi
sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat
merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan /
substrat seperti sebelumnya. Gangguan alami misalnya angina topan, erosi,
banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan
hutan.Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan
areal hutan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos(habitat)
dan logos(ilmu), yang secara umum diartikan ilmu yang mempelajari hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ruang lingkupnya meliputi
organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.Berdasarkan
proses terbentuknya, ekosistemdibedakan atas ekosistem alami dan buatan. Berdasarkan lokasinya, ekosistem dibagi menjadiekosistem darat dan
ekosistem air.
Rantai makanan
adalah proses
makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu organisme ke
organisme lain dalam tingkatan tertentu.Hubungan antar-rantai makanan
tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, yang disebut
jaring-jaring makanan.Sehingga
rantai makanan dari
produsen → konsumen primer → konsumen
sekunder → dan seterusnya.Perubahan bentuk energi ke bentuk energi lain disebut
transformasi energi, perpindahan
energi dari satu tempat ke tempat lain disebut transferatau aliran
energi.Piramida ekologi merupakan gambaran yang menunjukkan hubungan struktur
trofikdan fungsi trofik. Piramida ekologi
dibedakan atas piramida jumlah, biomassa, dan energi.
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi ke
komponen abiotik. Macam-macam
siklus biogeokimia, seperti siklus karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen,
siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur.Suksesi
ekologi adalah proses perkembanganstruktur spesies dan komunitasnya, yang terarah.
Suksesi mempelajari perubahan vegetasi pada suatu habitat.Berdasarkan kondisi
habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan menjadi
suksesi primer dan sekunder.
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembacadapat mengetahui dan
memahami ekologi serta dapat memberikan kritik dan saran nya agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis
sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdurrahman,
Deden. 2008. Buku Pelajaran Biologi
Kelompok Pertanian dan Kesehatan untuk Kelas XI SMK. Bandung: Grafindo
Media Pratama.
Anshori, Djoko Martono. 2009. BIOLOGI untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA)-
Madrasah Aliah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Dwisang, Evi Luvina. 2008. Inti Sari Biologi untuk SMA. Tangerang:
Scientific Press.
Firmansyah, Rikky, Agus MAwardi H., M. Umar Riandi.
2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi
untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/MA. Jakarta: PT Setia Purna Inves.
Fried,
George H., George J. Hademenos. 1999. Schaum’s
Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Hanum, Chairil. 2009. Ekologi Tanaman. Medan: USU Press.
Kusnadi, Soni Muhsinin, Yayan Sanjaya. 2009. Buku Saku Biologi SMA. Jakarta: Kawan
Pustaka.
Susilowarno, Gunawan, dkk. 2008. Biologi SMA/MA Kls X. Jakarta: Grasindo.
Wardhana, Wisnu Arya. 1994. Teknik Analisis Radioaktivitas Lingkungan.
Yogyakarta: Andi Offset.
0 Response to "makalah ekologi"
Post a Comment