SESAL DERITA

.
.

SESAL DERITA


Aku tau,,
Mskipun aku tlah memperistri SYAHRA CAMELA,, yg tidak lain tidak bukan adlah shabat ku sendiri,, dan aku merasa ckup bhagia brsama'a,, namun dngan kdatangan kmbali'a ANDARA dlam hdupku,, aku merasakan kgoyahan,, aku merasa terombang ambing?

ANDARA.
wanita yg pernah melukaiku itu dtang kmbali stelah 3 tahun lama'a perpisahan kami dlu,, tanpa prnah dsangka aku menemukan'a d'halte tmpat biasa aku beristirahat selepas lelah mengamen. Aku samar samar mengenali'a.
Dan dngan penuh percaya diri sekaligus,,girang pula aku melihat'a,, ku sapalah ia..
"Maav,,Andara ya?"
Ia pun mnatapku lekat lekat,, mncoba mengenaliku..
"Ya ampun Radit ya?"

senyumpun menghiasi sore hari tadi.
Kami mengobrol sambil saling brtukar kabar dan dselingi canda tawa.
Tanpa lupa juga,, ku pinta nomor handphone'a.

Senang betul rupa'a aku.
Mirip menang lotre saja.
Apalagi Andara masih secantik dulu ketika SMA.
Tidak ada yg berubah.

Bagaimana ini,,
aku tak mw Syahra tau bahwa aku bertemu dengan andara.
Syahra membenci andara karna andara dlu yg membuatku nyaris gila dputus cinta. Syahra sahabat yg paling brduka saat itu. Dan dengan segenap tenaga serta kasih sayang sayra menyembuhkan ku dan mengalirkan kekuatan baru.
Berbekal kebaikan dan ketulusan syahra pula aku berani menyunting'a.
Meskipun sesungguh'a aku memilih'a hnya karna aku merasa hanya syahra yg dapat menolongku dr ktrpurukan. Hnya bersama'a aku pasti bsa bahagia. Dan melupakan Andara.

Jam 20.53,,
Syahra merebahkan dri d'sebelahku. Tak lama stlah aku menyanyikan lagu kesukaan'a,, ia lelap tertidur.

Trdengar Hndphoneku brgetar d'atas meja,, aku meraih'a..

1 pesan diterima.
Dari Andara.
"Dit,besok ada waktu ga? Temani aku rapih rapih rumah ya? Maklum rumah baru.."

Aku terdiam.
Krumah Andara?
Brtemu dgn'a?
Sungguh tak prcaya rasa'a. Bukan main bhagia'a aku. Jdi tak sabar saja.

Stelah ku balas pesan dari andara,, aku langsung mnghpus'a untk mnghilangkan jejak.
Ku ganti skalian nama'a mnjadi "cust.servis" agar tak mncolok syahra.

Istriku,,
Maavkan aku ya..??


Karena teringat akan janji bertemu Andara,, aku memilih pulang lebih cepat dari biasa'a. Beruntung pula aku sudah mengantongi cukup uang dari hasil mengamen hari ini.

Ku percepat langkah untk sampai drumah. Meskipun bgitu ku tiba,, syahra terheran heran mengapa aku sudah pulang.

"Tumben sudah pulang sayang? Mau ajak aku jalan jalan ya?"
Mta syahra berbinar binar.
Aku terdiam. Memang asal kali aku pulang lebih cpat biasa'a untk menyempatkan dri mengajak istriku itu jalan jalan atau skedar makan d'tempat tempat favorit kami. Tapi kali ini tidak,, justru aku pulang untk menyenangkan hati orang lain,, untk wanita lain.

Syahra menatapku lekat lekat sambil menunggu jawabanku.
"bukan sayang. Aku minta maav aku tidak bsa mengajakmu jalan jalan"
"lalu?"
"ada hal lain yg aku harus krjakan"
"oh ya,,apa sayang?"
"hemm,,iya temanku mau ajak aku liat liat kerjaan"

Syahra tersenyum tanda memaklumi.
"kamu mw pakai baju apa? Ku pilihkan ya,,yg bagus.."
sementara ia memilihkan pakaian untk ku kenakan,, aku mandi dan bersiap siap.

Setelah rapih memakai kemeja pilihan syahra,,aku mematut dri dcermin. Aku menyisir rambutku sebaik mungkin. Dan tidak biasa'a aku memakai parfum sebegitu harum semerbak.
Mirip orang mw kencan pertama saja.

Mungkin syahra masih tidak percaya aku akan pergi menemui tman untk alasan pekerjaan dengan penampilan ku yg bgini rapih. Tapi tak apalah,, toh ia tidak menampilkan ekspresi yg ganjal.

Sbelum brangkad syahra mencium tanganku dan aku mengecup kening'a. Terbesit dhatiku rasa bersalah yg luar biasa telah membhongi istriku yg sangad tulus dan polos itu. Tapi bagaimana,, aku juga tidak bsa brdusta bhwa hal'a aku girang akan bertemu dngan andara. Bhkan aku tak sabar..

Ya Tuhan,,
Setan apa yg mempengaruhiku?
Dosakah aku begini?

Kasihan syahra,,
tapi andara?

Ku teruskan langkah menuju rumah andara,,
meskipun d'fikiranku masih ada syahra..

Sungguh bimbang.


Sesampai'a drumah andara.
Tepat dugaanku,, bhwa tidak ada yg akan atw harus aku krjakan,, baik membereskan rumah atw apapun itu.

Andara memilih kost kost.an dsini karna kta'a dkat dngan tmpat'a bkrja.
Apalah alasan itu aku tak peduli,, yg pnting ia kmbali kjakrta dan bertemu dgnku.

Kdtangan'a seakan menyirami dan menyejukan hatiku. Mirip hujan dtengah kmarau panjang lah.

Andara terus memandangku,, dan itu mmbwtku slah tingkah. Tapi aku senang,, sangad senang.

"Ku kira kamu tak mau datang radit.."
"sampai harus beralasan mmbantumu membereskan rumah?"

Andara mengangguk malu. Dari pipi'a muncul rona merah jambu yg lucu,, mmbwtku trsenyum memahami mksud'a.

Andara meraih tanganku.
"Maavkan aku telah melukaimu. Aku menyesal. Aku datang untk mencarimu.."
Mata'a brkaca kaca. Aku tak brdaya d'buat'a. Rasa'a musnah sudah smwa keperihan d'hatiku. Kata kata'a mampu menghujam dan membunuh masa lalu.
Entah,,bgaimana bsa ia menyihirku?

Ia memelukku.
Hangat. Hangat sekali. Dan aku merindukan'a.

"sudah jangan menangis an.."
kataku sambil menghapus air mata'a.
Kami saling brtatapan.
"apakah kamu mw memulai smwa'a dari awal?"

Ah Tuhan,,
apa yg hrus aku lakukan?
Apa aku hrus brcerita tntang syahra pda'a?
Tidak,,aku tidak mw melewatkan ksempatan untk brsama wanita trkasihku itu.
Aku ingin mengulang kmbali masa masa indah dgn'a.

Andara menciumi tanganku sambil terus menangis. Mirip orang sdang mmhon saja. Aku tak kuasa melihat'a.
Ku rebahkan ia dpelukku. Ku dekap seerat mungkin yg rasa'a tak ingin ku lepaskan.

Aku tak percaya.
Aku merasa trhipnotis saja. Tapi ini nyta,, aku tak dpt memungkiri'a.

Kami pun melewati hari dgn saling menebus kasih dan rindu yg tak pernah trsampaikan.

Dalam sekejap,, aku mungkin sudah berubah menjadi pria brengsek yg dbutakan cinta semata.
Ku lupakan syahra.
Ku singkirkan ia sejauh jauh'a.
Smwa ktulusan dan kbaikan'a yg hnya akan jadi beban ku lepaskan.
Mulai dari hari ini sampai entah kpan.

Aku rebah brsama keindahan andara. Aku tersihir lagi oleh'a..


Mlam minggu yg bsah d'guyur hujan,, mmbwtku tak bsa kmana_mana,, hnya brada drumah yg mungil ini brsama syahra istriku.

Tak apalah,,
Tak mengapeli andara dlu. Lagipula aku sudah bberapa hari ini brsma'a dan jrang drumah. Aku hrus jaga sikap agar tak mncurigakan syahra.
Dan suasana dsini juga sdang kurang baik,, syahra tampak lesu sekali tidak biasa'a.

Stelah membwt kopi untkku,, syahra naik ktempat tidur dan trdduk dsampingku. Ku coba bwt suasana yg manis dgn mnyanyikan lagu ksukaan'a smbil mmetik gitar. Ia lalu mrebahkan dri dbahuku.

"kamu tidak sdang marah pdaku kan sayang?"
syahra hnya mnggeleng.
"lalu knapa diam saja drtdi? Kamu sakit?"
skali lagi ia mnggeleng.
"lalu? Cerita padaku.."

syahra menegakan dri'a dan mnatapku lekat lekat.
"radit,,bberapa hari ini aku brmimpi aneh.."
"mimpi apa sayang?"
"kamu ingat Andara? Tuhan kirimkan dya k'mimpiku.."
"apa? apa mksudmu?"

Astaga. Apa mksud perkataan'a tadi? Apa aku tidak slah dngar? Bgaimana bsa ia brmimpi Andara?

Ya Tuhan,,
apa istriku sudah mngetahui ssuatu? apa istriku,,apa ia..?

Aku langsung mnghentikan gitarku.

"kamu ingat andara tidak? Aku melihat'a bbrapa kali dmimpi. Dya mnangis dan dya menertawaiku radit.."

syahra lalu mnjtuhkan ttesan air bning dr mata indah'a. Smentara aku hnya bsa trdiam dgn sesak'a prasaan ku.

Sampai sulit brnfas aku.

"dya tidak akan kmbali kan radit? Aku takud. Aku tak mw ingat dya pernah mmbwtmu trpuruk.."

Ku dekap syahra erat erat.
Kasihan juga aku pda'a. Mngapa bsa ia brmimpi seperti itu? Apa ia sdang mengarang cerita? Apa ia sudah mengetahui rahasiaku?

Nmun aku lebih iba pada driku sndiri. Sperti sdang trjebak d'dalam gua tak brpintu keluar. Suram sudah hatiku.

Aku gemetaran. Detak jantungku kncang sekali. Darahku terasa panas mengalir dngan deras.
Seakan dosa dosaku pda syahra sedang d'keluarkan.

Tuhan,,
apa kau sedang membalasku?
Apa mksud smwa ini?

Ku rasakan tangan syahra menggenggam erat tanganku,, terasa kencang sekali,, seakan tak ingin melepaskan ku..

Bgaimana bsa ada pertanda demikian Tuhan?

Saat brsama Andara,,
aku seperti trsihir,,
aku bisa melupakan sgala kgundahan dan kbimbangan hatiku,,
trmasuk melupakan Syahra.

Wanita cantik itu sedari tadi tak lepas merebahkan dri'a dpelukanku. Sambil sesekali menciumi dada dan pipiku.
Jujur saja itu membuatku brgetar tak brdaya.

Aku tak kuasa menahan gejolak dalam dada. Sbagai seorang lelaki normal,,
siapa bsa tahan jika d'goda wanita se_mempesona andara?
Yg setiap lembut ttur'a mngusik sanubari,,
dan dari sentuhan'a mmbangkitkan nurani.

Oh Tuhan,,
aku sulit mnelan air liurku yg trcekat d'tnggorok.

"radit knapa diam saja?"

aku trsadar dari lamunanku.
Trnyata andara sedang mngajakku brbicara.

"ah tidak apa andara.."

Ia menatapku lekat lekat,,
ku lihat dari sinar'a menggambarkan mkna yg sudah ku tangkap mksud dan tjuan'a.

Aku bsa gila d'hipnotis'a.

Hujan d'luar sanapun seakan mendukung suasana romantis malam ini.

Biarlah aku tak pulang lagi,, biarlah syahra lelap sendiri.

Juga biarlah aku nikmati dosa trindah brsama wanita d'pelukan ku ini.
Aku ingin brcinta. Merengguk kasih dan cinta dari'a. Serta mmpersembahkan surga untk'a..


Seusai mengamen aku memutuskan untk menemui Andara drumah'a.
Girang betul hatiku tak sabar untk melihatnya,,
ingin buru buru memeluk dan mencium'a saja saking rindu'a aku.

Aku bhkan dtang tanpa memberitahu'a trlebih dahulu,,
supaya trkesan kejutan.

Namun,,
bgtu sampai d'dpan rumah kos'a,,
dan qu ketuk pintu'a brulang kali tetap tak ada jwaban dr dalam.
Ku coba hbungi handphone'a tapi trnyta yg ku dpati hanyalah kotak swra.

Kmana kah andara?
Apa belum pulang bkrja?
Tapi tidak biasa'a,,
karna seharus'a ia sudah pulang.

Karena tidak menemui jwaban,, aku terus mencoba mngetuk pintu dan mencoba menelepon'a.

Sampai akhir'a tetangga sbelah kos andara yg justru mmbuka pintu rumah'a. Seorang wanita paruh baya itu mnghampiriku.

"mas yg nama'a raditya bukan?"
tanya ibu itu.
"iya bu,,andara'a kmana ya bu? Ibu tahu tidak?"
"maav mas,,waktu pergi mbak andara tidak bilang apa apa,, cuma titip surat kata'a untk teman'a yg nma'a raditya. Dya bilang yg suka ksini"

Dari tangan sang ibu ku dpati surat merah jambu tulisan tangan andara. Usai mmberikan'a pdaku,, sang ibu mhon pamit untk kmbali krumah'a.

Dengan tubuh lemah skaligus gemetaran,,
aku mmbaca'a dlam hati.

"raditya sblum'a terima kasih tlah sudi mnerima kdtangan ku.
Tapi aku harus kmbali pergi dan tak pasti akan bsa mnemuimu lagi.
D'kampungku smwa sudah menunggu kpulanganku. Aku hendak dpinang oleh pengusaha kelapa sawit yg nama'a sudah masyur d'sumatra. Aku minta maav yg seluas luas'a bhwa aku tidak dpat menolak'a. Terima kasih untk segala'a"

Remuk sudah jantungku membaca surat'a.
Hancur hatiku.
Bhkan tulang belulangku patah smwa.

Ya Tuhan,,
Knytaan apakah ini yg engkau timpakan kpadaku?
Mengapa begitu menyakitkan..

selama ini aku hanya d'permainkan oleh Wanita hina itu.

Lemah sudah tak brdaya.
Dunia rasa'a kiamat.

Ya Tuhan,,
Aku tak dapat menahan air mata.
Aku tak dapat menahan ksedihanku.

Jahat sekali,,
Tega sekali dya menghancurkan rumah tanggaku dan mencampakan ku begitu saja.


Syahra,,
aku membtuhkan syahra untk menenangkan ku.


Aku brjlan mnjauh dr rumah tmpat tinggal andara dgn Lngkah yg gontai.
Dlm hati yg tak bsa brhenti mnghujat dan menyumpahi'a ats apa yg tlah ia Lkukan trhdapqu.

Aku tak mnyangka bhwa aku tlah trtipu oleh'a untk yg kdua kali.
Dya hnya ingin brmain main dan brfantasi smata dgnqu.
Mskipun aqu pernah trluka,,
tapi ini jauh lebih mnyakitkan.

Ya TUHAN,,
Aku bukan hnya tlah melakukan dosa pda driqu sndri,,
ttapi juga trhdap istriqu yg bgitu plos dan tlus yg sudah qu dustai,,
malang benar nasibmu sayang.

Neraka lah aqu.

Aku tak pantas mrengeki masa lalu dan dosaqu,,
sudah ckuplah pnyesalan mmbongkah dhatiqu.

Meskipun aku mrasa aku akn mati,,
nmun mmbayangkan aku msih mmiliki syahra yg setia kpdaku,,
rasa'a aku brjalan hendak menjempud nyawa baru,,
kkuatan baru.

Aku akn pulang,,
Lalu menangis dan brlutut dhdapan syahra.
Aku harus mngakui sgala yg tlah qu smbunyikan slama ini.
Aku akan brcerita sgala yg trjadi tanpa sdkitpun trlewat.
Dngan dri yg penuh dosa aku akan menciumi kaki'a agar kelak ia mw memaavkan aku.

Ya TUHAN,,
syahra,,
aku mhon ampuni aku.

Aku brjanji aku tak akn mndustai'a dan akn slalu setia kpda'a.
Aku akn mngasihi dan mencintai'a spenuh hatiku.

Lalu ku coba mempercpat langkah untk sampai drumah,,
tak tahan membendung smwa rasa brslah dan sesal ini.
Aku mmbtuhkan istriku.


Namun,,
tiba tiba saja langkahku trhenti,,
ku coba mngangkad kpalaku yg trtnduk wlau trasa sakid sekali.
Sperti memanggul isi dunia.

Aku melihat kramaian dsekelilingku.
Orang orang brhamburan d'jalanan penuh dgn kpanikan luar biasa.
Mereka smwa brteriak.

ASTAGFIRULLAH,,
aku melihat api yg mmbahana dlangit.

kebakaran..!!!

Dan,,
dan sperti'a brasal dari wilayah prkampungan kumuh tmpat dmana,,
aku dan syahra..

Aku tak mampu brkata kata.
Tenggorok ku trcekat sktika.

Aku langsung brlari scepat'a ktempat asal api.
Rasa'a Langit magrib yg gelap mnjadi smakin gulita saja.

Ya TUHAN,,
aku lemah tak brdaya.

Apakah yg trjadi d'dpan mataku kini?
Bnar saja,,

Rumahku ikud trbakar brsma rumah lain'a..

Ya TUHAN,,
Syahraaa..

Bgitu mlihat rumah yg ku huni brsama syahra tlah hangus trbakar api,,
tbuhku lemah tak brdaya,,
bgaikan trtimpa runtuhan langit.

Aku tak prcaya smwa ini bsa trjadi.

Dan,,
Ya TUHAN..

Aku tak dpt mnahan tangisku yg akhir'a meledak,,
bgitu aku mlihat dua orang ptugas pmadam keluar dari rumah yg dpt ku kenali adlah rumahku itu,,
mmbawa kantung jenazah yg mngangkut korban kbakaran.

Aku tak tahu itu siapa?

Tapi,,
scpat kilat diriku langsung mnerobos ke area yg pdhal sudah dberi garis polisi.
Aku mnuju mobil ambulan yg sudah dsediakan.

Namun aku tak tahu drimana tiba tiba polisi dtang dan mnahan ku,,
mreka mncoba memegangi tnganku dan mlarangku untuk trus brjalan.

"Maav pak,,
kami sdang mmeriksa tmpat kjadian perkara. Selain polisi dlarang masuk".

Aku tak dpat mnahan emosiku yg meledak bak bom peperangan.
Aku lantas brteriak sekencang kncang'a.

"Istriku pak..!!! Istriku pak..!!! Ada Istriku dsana..!! Aku ingin brtmu istriku.. pak..
Aku mo..hon.."

Aku benar benar tak tenang.
Aku nyaris gila.
Aku sinting.
Mengapa polisi smwa mnahanku untk brtemu dgn Istriku sendiri?

Ya Tuhan,,
smwa terasa gelap dan mencekam.
Sperti kiamat.

"akan ada petugas yg menangani smwa ini. kami akan mmbwa korban korban untk dperiksa lalu dcocokan dgn keluarga yg merasa kehilangan"

Aku tak peduli apa kata polisi smwa yg mnahanku.

Dngan sekuat tenaga aku menghempas kdua orang itu dan brlari menuju ambulance.
Ptugas pun tak mampu menghalangiku untk memeriksa setiap kantung demi kantung jenazah.

Hatiku pilu,,
sakid,,
sangad tak trtahankan,,
begitu ku buka kantung jenazah yg kdua,,
adlah Syahra Istriku.

Tubuhnya hangus,,
Namun wajah'a msih dpat ku kenali.

Ya Tuhan,,
mngapa harus syahra yg menanggung smwa kepahitan ini?
Ia sma sekali tidak brdosa,,
Ia manusia yg baik,,
sngguh tidak adil.
Bukankah sharus'a aku saja yg mati?
Aku tak pantas hidup.

Baru saja aku ingin menebus smwa dosa dosaku pda'a,,
baru saja aku ingin memulai hdup bru dgn'a,,
Ia pergi mninggalkan driku dlam pnyesalan dan pnderitaan.
Ampunilah aku..

"Syahraa..a..a..a!!!"


tamat

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SESAL DERITA"