Manajemen Pemasaran Agribisnis

.
.

Kali ini kita akan membahas  Pemasaran agribisnis disini ada 4 pokok pembahasan yaitu :
1.    Arti Agribisnis
.   

8
    2.Arti dan Fungsi Manajemen Pemasaran Agribisnis
    3.    Konsep Inti Pemasaran
    4.    Filosofi Manajemen Pemasaran

     1.      ARTI AGRIBSNIS

Kondisi strategis di Indonesia sebagai salah satu negara agraris merupakan potensi yang cukup besar untuk mengembangkan dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. Bentuk pengembangan sektor pertanian dengan cara memajukan sektor agribisnis dan agroindustri yang merupakan sistem keterpaduan dalam sektor pertanian baik input, proses output dengan industri yang mampu memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi, budaya, sosial, politik bangsa Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja, penciptaan nilai tambah, pemerataan pendapatan yang bisa membawa peluang pengembangan sektor pertanian menjadi lebih besar.
Agribisnis bias juga di sebut perusahaan manufaktur, elektronika, asuransi, real estate, finance,  jasa atau bidang lain  yang membutuhkan sentuhan manajemen pemasaran yang organisir, terencana dan terkoordinasi dengan baik. Agribisnis merupakan suatu produk yang marketable dan vital karena  berkaitan dengan bahan kebutuhan pangan masyarakat dunia, sehingga kesempatan bagi produk  agribisnis bisa bersaing di pasar dalam negri bahkan luar negeri yang terbuka luas. Namun, kondisi saat ini di Indonesia sangat sedikit perusahaan besar agribisnis milik bangsa sendiri yang berkembang, yang terjadi adalah banyak  usaha agribisnis yang  masih berskala rumah tangga, saat ini banyak  bermuncul  pemain  luar negeri yang berinvestasi pada lahan usaha. Dengan kondisi yang seperti di atas, sangat penting sekali semua perusahaan agribisnis skala rumah tangga sampai perseroan harus mempelajari dan memahami manajemenapa itu  pemasaran, agar di tengah persaingan tetap eksis.
                 Agribisnis mencakup  tiga faktor yang saling berterkaitan secara ekonomis, yaitu sektor masukan produksi dan output .Sektor masukan terdapat pengusaha / produsen–produsen yang memproduksi input bagi proses produksi hasil pertanian, seperti penyedia benih / bibit, pupuk , obat-obatan, makanan ternak, mesin pertanian,kredit pertanian dan lembaga pendukung lainnya
Salah satu contoh  ; CV. Riawan Tani yang memproduksi bibit tanaman hortikultura dengan kemurnian (fisik dan genetik) yang terjamin untuk memenuhi kebutuhan petani, produktifitas, mendukung swasembada pangan dalam meningkatkan pendapatan petani, Departemen Pertanian juga menyediakan Kredit Ketahanan Pangan,dan  PT. Bank Rakyat Indonesia yang meberikan fasilitas kredit berupa Kupedes, dan lain-lain
Sedangkan sektor produksi, yang ikut  adalah petani dengan bermacam lahan kepemilikannya dan para pengusaha tani yang jumlah besar dengan modal besar. Ciri-ciri  petani di Indonesia menurut Soekartawi, 1986 berkarakteristik adalah ;
a.       Berusahatani dalam dilingkungan tekanan penduduk lokal yang meningkat
b.      Memiliki sumberdaya yang terbatas sehingga menciptakan tingkat hidup yang rendah
c.       Ketergantungan seluruhnya atau sebagian kepada produksi yang subsisten
d.      Blum memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan lainnya
Di Indonesia, rata-rata petani memiliki lahan yang sempit, adapun batasan petani kecil (Soekartawi, 1986) telah disepakati pada seminar petani kecil di Jakarta pada tahun 1979, menetapkan bahwa petani kecil ialah :
a.         Petani yang pendapatannya rendah,
b.        Petani yang memiliki lahan sempit, yaitu lebih kecil dari 0,25 ha lahan sawah
c.         Petani yang kekurangan modal dalam memiliki tabungan yang terbatas.
d.        Petani yang memiliki pengetahuan terbatas.
Dengan kondisi di itu dan seiring dengan kemajuan informasi dan teknologi, era globalisasi ekonomi mulai menuntut agar negara-negara di seluruh dunia untuk mengembangkan sektor perdagangan, tidak hanya sektor industri, namun juga sektor pertanian pun mulai menjadi incaran. Kondisi tersebut mendorong pemanfaatan sumberdaya untuk memiliki daya saing yang kompetitif. Indonesia sebagai satu negara agraris yang kaya hasil alamnya diharapkan bisa bersaing baik dari segi kualitas, kuantitas ataupun harga melalui pembangunan sistem pertanian.
Memmfokuskan perhatian pemerintah terhadap pembangunan pertanian tidak hanya berfokus pada komoditi pangan melainkan mulai beralih untuk mengembangkan komoditas hortikultura yaitu florikultura (tanaman hias). Komoditas florikultura merupakan suatu bagian dari sistem agribisnis yang bisa menjadi salah satu komoditi penunjang ekonomi nasional. Mengingat Indonesia merupakan negara agraris oleh karnaitu usaha ini memiliki peranan yang tidak kalah penting dibandingkan usaha lainnya dalam proses pertumbuhan dan perkembangan ekonomi nasional.
Indonesia kaya keanekaragaman flora sebeab memilikiiklim tropis dan habitat yang cocok untuk seluruh tanaman bunga tropis. Salah satu bentuk bermacam tanaman flora terlihat dari variasi bentuk daun, batang dan bunga yang unik/indah. sudah banya petani yang tertantang dengan pasar konsumen bunga dan buah, salah satu  contoh  bpk.Irvan dan bpk Iksan Nursery, Karolin Nursery, Kebun Mulyadi, Masandhika Florist, Mith Nursery  dan lain-lain.
Sektor keluaran merupakan pengusaha / produsen yang bisa merubah hasil produk yang dihasilkan sektor produksi menjadi produk yang langsung dapat dikonsumsi konsumen. Sebagai contoh ; Kripik.
Bila produksi atau  produktifitas agribisnis meningkat, ada multiplier efect yang akan didapat pemeritah dan masyarakat, yaitu banyaknya penerimaan pajak dan tabungan, membiayai anggaran pemerintah dari sumber domestik, sehingga agribisnis dapat menjadi pondasi neraca negara.
Namun semakin beratnya persaingan yang terjadi pada bisnis maka manajemen pemasaran menjadi salah satu kunci yang menentukan keberhasilan suatu produk agribisnis di pasar.

     2.      ARTI  DAN FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN AGRIBISNIS

Komoditas pertanian mempunyai cirihas yang berbeda dengan produk industri lain dan mengandung resiko yang besar, diantara produk pertanian yang gampang rusak sering melewati tahapan grading antara petani dengan pedagang atau industri, produk pertanian yang dipanen dalam jumlah sekala besar sehingga membutuhkan wadah yang besar dan tempat pendingin yang memadai, produk pertanian perlu pengolahan dan selanjutnya agar bisa langsung dikonsumsi masyarakat. Begitu juga dengan produk input pertanian lainnya seperti bibit, pupuk dan obat-obatan yang diperlukan dalam bentuk jadi supaya petani bisa langsung memakai dalam proses produksi. Belum lagi para petani mengalami resiko harga, resiko fisik akibat hama dan penyakit, resiko cuaca seperti banjir, longsor, resiko politik, resiko sosial, gempa, angin, resiko perubahan kebutuhan pasar dan lain sebagainya.
Dengan situasi tersebut agribisnis yang memiliki beragam resiko tersebut, serta  banyak  persaingan (world of competition), terutama di dalam saingan pasar, maka untuk bisa memenangkan persaingan tersebut sipelaku agribisnis atau perusahaan diharuskan mempunyai  strategi dan taktik yang efektif supaya perusahaan bisa mengatasi setiap resiko-resiko yang ada. Para manajer perusahaan ditarget untuk dapat memproduktifkan produk pertaniannya dengan menggunakan prinsip peningkatan waktu (time utility), tempat (place utility), bentuk (form utility) dan kepemilikan (possesion utility) .
Tetapi  saat ini  peranan manajer terutama bagian pemasaran saat ini tidak hanya  menyampaikan produk atau jasa bagaimana produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. fasilitas dari pemasar saat ini bagaimana cara menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior, menawarkan  harga yang menarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif dan mempertahankan pelanggan yang sudah tetap dengan tetap memegang prisip kepuasan pelanggan.
Menurut Kottler (2000), Manajemen pemasaran adalah usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan , mengarahkan, mengkoordinir mengorganisaikan,) dan  mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam organisasi agar mencapi tujuan organisasi secara efesien dan efektif. Dalam fungsi manajemen pemasaran diperlukan kegiatan untuk menganalisis yaitu analisis yang akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi pasar dan lingkungan pemasarannya,
sehingga dapat diperoleh berapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.




Gambar 1. Fungsi Manajemen Pemasaran (Kottler, 2000)
Fungsi manajemen pemasaran  merupakan kegiatan terpadu dan saling mendukung, antara lain :

a. Perencanaan pemasaran 

Bagai mana cara  sebelum melakukan kegiatan pemasaran yang  meliputi : tujuan, strategi dan  kebijaksanaan serta taktik yang akan dijalankan tujuannya sebagi berikut:
1.      Membuang  keraguan masa datang bila terjadi perubahan- perubahan karena situasi dan kondisi dalam  perusahaan maupun diluar perusahaan.
2.      Karena suatu tujuan organisasi sudah difokuskan dengan perencanaan akan menghindari adanya penyimpangan tujuan.
3.      walaupun mahal tetapi ekonomis karena segala kegiatan telah dirinci dengan segala biaya- biayanya.
4.      Rencana pemasaran terinci diperlukan untuk setiap kegiatan bisnis, produk atau merk.

b. Implementasi pemasaran

Adalah Proses yang merubah  strategi dan rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai suatu sasaran. Implementasi mencakup kegiatan sehari-hari, dari bulan ke bulan yang secara efisien melalsanakan apa rencana pemasaran. Kegiatan ini membutuhkan program tindakan yang dapapt menarik semua orang  serta struktur organisasi formal yang dapat memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran tersebut

3.      Konsep Inti Permasalahan

Di dalam buku Dasar Pemasaran karangan Kottler (1997), pemasaran memiliki  konsep yang tidak hanya sekedar bicara menjual, beriklan, berpromosi dan berproduksi tetapi lebih menghargai sebuah kepuasan seorang pelanggan dalam mengkonsumsi produk atau jasa.



Gambar 3. Konsep inti pemasaran (disadur dari Kottler,1997)
KEBUTUHAN
Konsep dasar yang melandasi pemasaran ialah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kehilangan, dan manusia memiliki banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks itu tidak hanya fisik (, pakaian, perumahan ,makanan dll), tetapi juga rasa aman aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, pemilikan. Semua itu kebutuhan bila merasa tidak puas konsumen akan mencari produk atau jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pelanggan.

KEINGINAN

Bentuk dari kebutuhan manusia yang dihasilkan dari budaya dan kepribadian individu disebut dengan keinginan. Keinginan di ibaratkan dalam bentuk obyek yang bisa memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah nafsu akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi memiliki keterbatasan uang, waktu, tenaga dan ruang, sehingga memerlukan perusahaan yang dapat memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan mengganti keterbatasan tersebut, atau munggkin meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contohnya : manusia perlu makan, tetapi keinginan untuk memuaskan rasa lapar tersebut bergantung dari budaya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Palembang akan memuaskan keinginannya dengan makanan empek-empek dan lain-lain

PERMINTAAN

Dengan rasa dan kebutuhan serta terbatasnya sumber daya iru, akhirnya manusia menciptakan permintaan suatu produk atau jasa dengan rasa yang paling memuaskan. Sehingga lahirlah istilah permintaan, yaitu rasa keinginan manusia akan produk atau barang spesifik yang ditunjang oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya. Muncul restoran Sunda di Jawa Timur, depot empek-empek di Yogjakarta, karena itu produsen akan memuaskan konsumen dengan keterbatasan daya yang dimiliki konsumentersebut.

PRODUK (Organisasi, jasa dan ide)

Dengan adanya kebutuhan, keinginan dan permintaan, perusahaan atau industri berusaha  untuk mempelajarinya, dengan melakukan ujicoba pemasaran, menyelediki perilaku konsumen, menganalisis apa saja keluhan yang dialami konsumen, dan mencari jawaban produk atau jasa yang sedang diminati atau bahkan produk apa yang tidak diminati, dan lainnya. Dengan kegiatan tersebut,  perusahaan bisa menawarkan sesuatu kepada pasar untuk dimiliki atau dikonsumsi sehingga konsumen bisa memuaskan apa kebutuhannya sekaligus keinginannya, bisanya disebut produk. Produk tidak harus mencakup obyek fisik, tetapi juga jasa. Contoh : perusahaan agribisnis menyediakan : barang pestisida, herbisida, insektisida, benih jagung hibrida, benih padi lokal, jasa pengiriman,
NILAI PELANGGAN

Karena  perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang bermacam-macam. Konsumen menentukan pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mengenai nilai pada produk dan jasa . Nilai bagi suatu pelanggan adalah selisih antara nilai total yang dinikmati oleh pelanggan . Nilai total antara lain;nilai dari produk, jasa, biaya waktu, biaya energi yang harus dikeluarkan. Setelah diberikan nilai, konsumen akan menjkaji dan hasil evaluasi yang dapat mempengaruhi kepuasan dan peluang untuk kembali membeli ulang produk tersebut. contoh ; Restaurant Nirwana di Nganjuk Kota Jawa Timur menyediakan taman bermain buat anak-anak, musholla, penginapan.

KEPUASAN PELANGGAN

Kepuasan pelanggan bergantung pada pemikiran produk Bila kinerja atau prestasi sesuai atau bahkan melebihi harapan, konsumen tentu merasa puas. Perusahaan yang cerdas memiliki tujuan bagai mana cara membuat gembira pelanggan dengan menjanjikan apa yang dapat mereka berikan, setelah itu menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan. Sebagai contoh ; Benih Jagung Hibrida NK22 yang diproduksi oleh PT Sygenta telah memberikan

MUTU

Kepuasan pelanggan berkaitan dengan mutu, yang saat ini ada istilah Total Quality Management (TQM) adalah program yang dirancang untuk membantu memperbaiki mutu produk, jasa dan proses pemasaran secara bertahap. TQM memiliki perinsip antara lain :
a.       memfocuskan terhadap pelanggan
b.      memiliki penelitian yang tinggi terhadap kualitas
c.       menggunakan pendekatan SOP dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
d.      memiliki Prinsip jangka panjang, yang membutuhkan kerja sama tim, memperbaiki proses
e.       memperbaiki proses secara berkala
f.       Melakukan dan meberikan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan

PERTUKARAN


TRANSAKSI

Transaksi adalah perdagangan antara dua pihak persetujuan mengenai kondisi, waktu dan tempat.

HUBUNGAN
Proses dalam menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dengan kata lain hubungan adalah praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak pelanggan, pemasok penyalur guna mempertahankan bisnis dalam  jangka panjang. Agar hubungan dapat tercipta dalam jangka panjang antara lain:
a.         saling yakin, saling menguntungkan
b.       menjanjikan dan memberikan kualitas yang tinggi, pelayanan baik, harga yang sesuai antar pihak
c.     yang bisa menghasilkan ikatan ekonomi, teknik dan sosial yang kuat antar pihak yang saling  berkepentingan
d.        meminimalisir biaya transaksi dan waktu pencarian pelanggan

JARINGAN

Jeringan terdiri dari perusahaan dan semua komponeen  pendukung ; distributor, pengecer, agen iklan, pelanggan, supliré, ilmuwan dan pihak lain yang bersama-sama dengan firm telah membangun hubungan bisnis yang saling
Menguntungkan

PASAR

Pasar terdiri dari semua pelanggan potencial yang mempunyai kebutuhan atau keinginan yang sama, yang mungkin ada dan mampu menjalankan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Pasar agribisnis dapat dibagi ke dalam beberapa jenis pasar , yaitu ;
1.        Pasar konsumen agribisnis , pasar ini terdiri dari perorangan dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk dapat dikonsumsi atau dipakai sendiri dan tidak untuk diperdagangkan,
2.         
PEMASAR DAN CALON PEMBELI

Orang yang mencari satu atau lebih pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran tersebut. Calon pembeli adalah seseorang yang di artikan oleh pemasar sebagai orang yang mungkin mau dan mampu terlibat dalam pertukaran tersebut.
Jadi konsep pemasaran adalah :
a)      proses perencanaan dan pelaksanaan dalam pemikiran
b)      penetapan harga, promosi suatu produk

4.      Filosofi manajemen pemasaran

Ada isitilah yang sebaiknya digunakan sebagai pedoman usaha pemasaran ini untuk mencapai suatu pertukaran yang dapat didambakan dengan pasar sasaran. Pemberian mutu yang harus diberikan pada organisasi, pelanggan dan masyarakat yang berkepentingan sering terjadi saling bertentangan. Sehingga diperlukan adanya landasan dari aktifitas suatu pemasaran dalam organisasi tersebut. Dalam Kottler (1997), landasan ini dibagi dalam lima konsep alternative diantaranya:

1.      KONSEP PRODUKSI

Aritan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau dan manajemen harus berusaha untuk meningkatkan mutu produksi dan efesiensi distribusi. Konsep ini adalah falsafah paling tua yang digunakan dalam penjualan. Konsep ini masih berlaku dan bermanfaat pada dua situasi, yaitu situasi pertama, bila permintaan akan produk lebih besar dari penawannya ; situasi kedua, terjadi kalau biaya produk terlalu tinggi dan perbaikan produktifitas diperlukan untuk menurunkannya. Akan tetapi, perusahaan yang bekerja dengan falsafah ini menghadapi resiko tinggi dengan focus terlalu sempit pada operasinya sendiri. Bila perusahaan berusaha menurunkan harga, yang pasti dilupakan adalah kualitas, padahal yang di inginkan konsumen adalah harga rendah dengan barang yang menarik.

2.      KONSEP PRODUK
Falsafah bahwa konsumen akan menyukai produk yang memiliki mutu terbaik dan paling inovatif organisasi harus menuangkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk.

3.      KONSEP PENJUALAN

Falsafah bahwa konsumen tidak akan membeli produk dalam jumlah yang cukup terkecuali organisasi mengadakan upaya penjualan dan promosi dalam sekala besar. Konsep ini sering dilakukan pada barang yang tidak dicari, yaitu barang yang tidak terpikirkan untuk dibeli oleh konsumen, contoh : asuransi,dll. Industri harus mahir dalam mencari pelanggan dan menjual produk kepada konsumen. Tujuan tersebut adalah menjual barang yang di buat buat, bukan produk apa yang dibutuhkan masyarakat konsumen.

4.      KONSEP PEMASARAN

Falsafah manajemen pemasaran ini memiliki keyakinan bahwa pencapaian sasaran organisasi bergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang lebih efektif dan efisien daripada pesaing. Kemungkinan konsep ini membuat bingung bila dibandingkan dengan konsep penjualan. Perbandingan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran,
Keterangan : pemasaran terpadu terdapat dari beberapa kegiatan pemasaran eksternal yaitu pemasaran yang tertuju kepada orang-orang di luar perusahaan dan kegiatan internal merupakan kegiatan yang mencangkup keberhasilan dalam menerima, melatih dan memotivasi karyawan yang mempunyai kemampuan dan ingin melayani pelanggan dengan baik.
Mengapa konsep pemasaran mulai diberlakukan:

a.          Penjualan yang mulai turun
b.         Pertumbuhan produk yang melambat
c.          Pola pembelian yang berubah-ubah
d.         Banyaknya persaingan
e.          Biaya penjualan meningkat. Perusahaan membuat iklan iklan, promosi penjualan terasa lepas kendali sehingga manajemen memutuskan untuk melakukan audit tentang pemasaran menyempurnakan konsep mana yang akan dipakai.
        
5.      KONSEP PEMASARAN BERWAWASAN SOSIAL

Falsafah seharusnya organisasi menentukan kebutuhan, dari minat pasar serta memberikan kepuasan yang didambakan itu secara lebih efektif dan efisien daripada pesaing dengan cara yang bersifat memperbaiki kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Konsep ini mengajak  pedagang membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktek pemasaran mereka. Hal ini supaya dapat menyeimbangkan dan menyelaraskan 3 faktor yang penting, yaitu : laba perusahaan, pemuas keinginan konsumen dan kepentingan publik.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Manajemen Pemasaran Agribisnis"