.
.
SISTEM PAKAR DAN PENDUKUNG KEPUTUSAN
Disusun oleh :
DEKA MARIO
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
DIAN CIPTA CENDIKIA LAMPUNG (DCC LAMPUNG)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membicarakan masalah perkembangan IPTEK menunjukkan bahwa kita telah berada di era yang sangat modern, karena ciri utama era modern terletak pada perkembangan IPTEK yang sangat pesat terutama di bidang komputer. Jika kita tarik mundur jejak sejarah berkembangnya teknologi, maka pada dasarnya teknologi itu diciptakan untuk mempermudah atau untuk menunjang segala aktivitas manusia. Ketika manusia mulai menemui kesulitan maka mereka akan berfikir untuk mencari jalan keluar dari kesulitan tersebut. Lambat laun seiring dengan berkembangnya pola pikir manusia maka terciptalah apa yang dinamakan teknologi. Banyak manfaat yang ditimbulkan dengan adanya perkembangan teknologi ini. Misalnya dari segi keefektifitasan waktu dan keefektifitasan kerja. Oleh karena itu, tuntutan zaman yang telah mengglobal ini membuat kita harus selalu mau mengikuti arus dengan senantiasa berkembang di semua sisi baik itu bidang akademis maupun non akademis agar kualitas hidup kita selalu berkembang.
Pemeran utama perkembangan teknologi ini tak lain dan tak bukan adalah manusia itu sendiri. Manusia itu pula yang memanfaatan hasilnya dan oleh manusia itu juga teknologi ini akan mengalami perubahan. Secara bahasa politik dapat dikatakan “technology from the people, to the people and by the people”. Perkembangan teknologi ini adalah sebuah hasil karya manusia yang diawali dari perkembangan pola pikir modern. Menyangkut hasil karya manusia tentunya kita tidak bisa melupakan peraturan-peraturan yang telah ada. Misalnya tentang hak cipta dari sebuah karya dan lain sebagainya. Begitu juga pada komputer, dalam perkembangannya, komputer juga meliputi hal-hal yang berbau penemuan baru. Mengenai maslaah penemuan baru tersebut jelas ada peraturan yang mengaturnya. Jelas, dalam sistem perkembangan teknologi seperti IPTEK ini pasti ada sistem peraturannya. Sistem inilah yang nantinya dapat mengatur jalannya perkembangan IPTEK itu sendiri. Tanpa peraturan maka bisa dipastikan teknologi tidak akan berkembang secara pesat seperti sekarang ini.
Bila kita menelaah lebih jauh mengapa peraturan itu dibuat. Sebenarnya peraturan itu dibuat untuk membatasi kepentingan-kepentingan antar individu dan melindungi hak-hak yang semestinya diperoleh secara mutlak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem pakar dan sistem pendukung keputusan?
2. Apa perbedaan antara sistem pakar dan sistem pendukung keputusan?
3. Apa manfaat dibuatnya sistem pakar dan sistem pendukung keputusan?
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini penulis memiliki tujuan, yaitu :
1. untuk mengetahui pengertian sistem pakar dan sistem pendukung keputusan,
2. untuk mengetahui perbedaan antara sistem pakar dan sistem pendukung keputusan,
3. untuk mengetahui manfaat dibuatnya sistem pakar dan sistem pendukung keputusan.
D. Manfaat
Penulisan makalah ini mempunyai manfaat sebagai berikut.
Bagi mahasiswa :
1. mengetahui pengertian sistem pakar dan sistem pendukung keputusan,
2. mengetahui perbedaan antara sistem pakar dan sistem pendukung keputusan,
3. mengetahui manfaat dibuatnya sistem pakar dan sistem pendukung keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pakar dan Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pakar adalah sistem aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik. Sedangkan pakar atau ahli adalah seorang individu yang memiliki kemampuan yang superior dari suatu masalah.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Kategori problem dalam sistem pakar secara umum :
1. Interpretasi yaitu membuat kesimpulan atau deskripsi dari sekumpulan data mentah.
2. Prediksi yaitu memproyeksikan akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-situasi tertentu.
3. Diagnosis yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.
4. Desain yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
5. Perencanaan yaitu merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
6. Debugging dan Repair yaitu menentukan dan menginterpretasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
7. Instruksi yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman doamin subjek.
8. Pengendalian yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks.
9. Selection yaitu mengidentifikasi pilihan terbaik dari sekumpulan (list) kemungkinan.
10.Simulation yaitu pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.
11.Monitoring yaitu membandingkan hasil pengamatan dengan kondisi yang diharapkan.
Sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mempertinggi efektifitas pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur.
Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan sistem pendukung keputusan bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. Sistem pendukung keputusan sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Sistem pendukung keputusan merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. Sistem pendukung keputusan bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.
Fase-fase dalam pengambilan keputusan antara lain :
1. Kegiatan Intelijen (inteligence)
Kegiatan intelijen merupakan suatu kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki dan merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil keputusan dengan tepat.
2. Kegiatan merancang (design)
Kegiatan merancang merupakan kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap rancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.
3. Kegiatan memilih dan menelaah (choice)
Kegiatan memilih dan menelaah digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
B. Perbedaan Sistem Pakar dan Sistem Pendukung Keputusan
Perbedaan sistem pakar (expert sistem) dan sistem pendukung keputusan (decission support system) antara lain :
1. Sistem pendukung keputusan terdiri dari routine merefleksikan keyakinan manajer dalam caranya memecahkan masalah. Keputusan yang dihasilkan oleh sistem pendukung keputusan merefleksikan gaya kemampuan manajer, sebaliknya sistem pakar memberikan peluang untuk mendapatkan kemampuan dalam membuat keputusan melebihi kemampuan yang dimiliki manajer.
2. Sistem pakar mempunyai kemampuan untuk menjelaskan jalur penalaran yang diikuti pencapaian pemecahan tertentu, penjelasan mengenai bagaimana pemecahan dicapai akan lebih berguna daripada pemecahan itu sendiri.
3. Sistem pendukung keputusan menggunakan database, sistem pakar menggunakan knoewledge base pada komponennya.
4. Sistem pendukung keputusan berbasis pada pemodelan, sistem pakar berbasis pada konsultasi.
5. Dalam memecahkan masalah, sistem pakar lebih dipilih daripada sistem pendukung keputusan bila :
a. Masalah tersebut melibatkan diagnosis situasi yang kompleks atau melibatkan pembuatan kesimpulan atau peringkasan dari volume data yang besar.
b. Ada tingkat ketidaktentuan dalam aspek masalah tertentu.
c. Ada kemungkinan bagi ahli manusia untuk memecahkan masalah tersebut dalam jangka waktu yang wajar
C. Manfaat Dibuatnya Sistem Pakar dan Sistem Pendukung Keputusan
Manfaat dibuatnya sistem pakar
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
4. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka)
5. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya
6. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.
7. Tidak memerlukan biaya saat tidak digunakan
8. Dapat digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit biaya
9. Dapat memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan menggunakan data yang sama.
10. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan
11. Meningkatkan kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan
12. Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain.
13. Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.
Manfaat dibuatnya sistem pendukung keputusan
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiennya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang di buat.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat simpulkan sebagai berikut :
1. Sistem pakar adalah sistem aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik sedangkan sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mempertinggi efektifitas pengambilan keputusan dari masalah semi terstruktur.
2. Perbedaan antara sistem pakar dan sistem pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan
a. Keputusan yang dihasilkan oleh sistem pendukung keputusan merefleksikan gaya kemampuan manajer,
b. Menggunakan database
c. Berbasis pada pemodelan
Sistem pakar :
a. sistem pakar memberikan peluang untuk mendapatkan kemampuan dalam membuat keputusan melebihi kemampuan yang dimiliki manajer
b. menggunakan knoewledge base pada komponennya.
c. berbasis pada konsultasi
3. Manfaat dibuatnya sistem pakar dan sistem pendukung keputusan, antara lain:
Manfaat dibuatnya sistem pakar
a. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli
b. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis
c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar
Manfaat dibuatnya sistem pendukung keputusan
a. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
b. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer
B. Saran
Bahwasanya suatu teknologi tidak akan berkembang pesat tanpa adanya dukungan non teknik yang professional dan memadai. Oleh karenanya, perlu tindakan yang lebih lagi guna memperkuat sistem peraturan yang berlaku, agar karya-karya masyarakat dapat berkembang tanpa perlu adanya rasa khawatir akan gangguan yang lain.
Peraturan yang dibuat perlu ditingkatkan lagi. Banyak hacker-hacker yang tidak bertanggung jawab sehingga mengurangi minat khalayak akan seni computer ini.
DAFTAR PUSTAKA
Fendi. 2009. Sistem Pakar. Diakses dari : fendi1988.files.wordpress.com, pada tanggal 30 November 2012
Light Black.2012. Perbedaan Antara Sistem Pakar dan Sistem Pendukung Keputusan. Diakses dari : lightblackzero.wordpress.com, pada tanggal 30 November 2012
Muhammad, Hafidz.2011.Pengertian Sistem Pendukung Keputusan. Diakses dari : hafidzmuhammad.wordpress.com, pada tanggal 30 November 2012
Sindarku.2012. Tujuan Sistem Pendukung Keputusan. Diakses dari : sindarku.wordpress.com, pada tanggal 30 November 2012
Yoga.2011.Perbedaan Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Pakar dan Sistem Informasi Menejemen . Diakses dari : y0g4ajust.wordpress.com, pada tanggal 30 November 2012
0 Response to "makalah sistem pakar pendukung keputusan"
Post a Comment