.
.
MAKALAH
METODE PENELITIAN DESKRIPTIF
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Matakuliah Metode Penelitian yang di
ampu
oleh Bpk. NAMA DOSEN ANDA
Disusun oleh:
Nama: ANDA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA’
(INISNU) JEPARA
TAHUN 2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji
syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Metode
Penelitian Deskriptif”.
Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliyah Metode
Penelitian, yang diampu oleh Bapak /dosen
anda selaku dosen
Metode Penelitian diFakultas Tarbiyah INISNU Jepara.
Dalam Penulisan makalah ini penulis
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah
memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
kalangan banyak umumya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
kotabumi 28 Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................................
ii
DAFTAR ISI
.......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
1
BAB II LANDASAN TEOR
..............................................................................
6
BAB III PEMBAHASAN
..................................................................................
12
BAB IV PENUTUP
............................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (
Best,1982:119). Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena pada
penelitian ini penelitian tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel
penelitian. Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk melakukan
hubungan antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan
mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping
itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data
untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan
keadan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang
diteliti sesuai denganapaadanya.
Rumusan Masalah
1. Apa
Pengertian Penelitian Deskriptif ?
2. Apa
Langkah-langkah Penelitian Deskriptif ?
3. Apa
Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Deskriptif ?
4. Bagaimana
mengaplikasikan Penelitian Deskriptif ?
5. Seperti
apa contoh Penelitian Deskriptif ?
B. Tujuan
Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah ini adalah Menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik objekatqau subjek yang diteliti secara
tepat, misalnya dalam penelitian penggambaran sertqa faktualtentang
perkembangan sekolah.
C. Manfaat
Makalah
Makalah kami yang berjudul Metode Penelitian deskriptif ini diharapkan bisa bermanfaat untuk lebih memahami
bagaimana cara melakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif, yang mana akan sangat berguna nanti ketika penulis
sudah semester tinggi dan akan melakukan KKN, ujian Skripsi maupun
penelitian-penelitian yang lain.
D. Sistematika
Penulisan Makalah
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar
Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Pembahasan
D. Manfaat
Makalah
E. Sistematika
Penulisan Makalah
Bab II Landasan Teori
A. Pengertian
Penelitian Kualitatif
B. Langkah-langkah
Penelitian Kualitatif
C. Kelemahan
dan Kelebihan Penelitian Kualitatif
D. Aplikasi
Penelitian Kualitatif
E. Contoh
Penelitian Kualitatif
Bab III Pembahasan
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Penelitian Deskripsi
Penelitian
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan
manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya (Sukmadinata, 2006:72).[1] Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,
misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang
sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan
yang tengah berlangsung.
Furchan
(2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat
penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif
tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji
hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.[2]
Penelitian lebih jauh mengenai apa dan
bagaimana yang disebut dangan metode penelitian deskriptif ini akan menjadi
lebih jelas bilamana kita melihat berbagai pandangan para pakar mengenai metode
tersebut, diantaranya:
1. Menurut
Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprefasi yang
tepat.
2. Menurut
Moh.Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku di masyarakat serta
situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan,
skiap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung
dan pengaruh dari suatu fenomena.
3. Menurut
Mely. G. Tan yang mengemukakan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif,
bertujuan menggambarkan secara tepat suatu sifat-sifat individu, keadan, gejala
atau kelompok-kelompok tertentudalam suatau masyrakat.
B. Langkah-langkah
dalam peneltian deskriptif.
Prosess penelitian deskriftif dapat diikhtisarkan dalam
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pernyataan
masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen, peneliti harus memulai
penyelidikannya dengan pernyataan masalah yang jelas.
2. Identifikasiinformasi.
yang di perlukan untuk memecahkan masalah.
3. Pemilihan
atau pengembangan pengumpulan data.
4. Identifokasi
populasi – sasaran dan penentuan prosedur penarikan sempel yang di pelukan.
5. Rancangan
prosedur pengumpulan data.
6. Pengumpulan
data.
7. Analisis
data
8. Pembuatan
laporan[3]
C. Macam-macam
penelitian deskriptif.
Banyak jenis
penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif.Setiap ahli penelitian
sering dalam memberikan infomasi tentang pengelompokan jenis penelitian
deskriptif, cenderung sedikit bervariasi.Perbedaan itu biasanya dipengaruhi
oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para ahli tersebut.
Perbedaan pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari apek
bagaimana proses pengumpulan data dalampenilitian
deskiptif dilakukan oleh peneliti.
Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian deskrptif minimal dapat dbedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan studi sosiometrik.
1. Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi. Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti
Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data dari lapangan.
Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.
2. Studi Perkembangan (Developmental Study)
Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.
Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden. Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau logiotudinal.
Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan model longitudinal, peneliti menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai hasil penelitian.
3. Studi Kelanjutan (Follow-up study)
Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah beberapa periode waktu tertentu memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga pendidikan.Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan.Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.
4. Studi Sosiometrik (Sociometric study)
Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan
antarpribadi dalam suatu kelompok individu. Melalui analisis pilihan individu
atas dasar idola atau penolakan sesorang terhadap orang lain dalam suatu
kelompok dapat di tentukan.
Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi. [4]
Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang dapat menunjukan posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:
- “Bintang” diberikan
kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para anggotanya,
- “Terisolasi” di berikan kepada
mereka yang tidak banyak dipilih oleh para anggota dalam kelompok,
- “Klik” diberikan kepada
kelompok kecil anggota yang saling memilih masing orang dalam kelompoknya.
Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel dalam kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek yang di teliti secara tepat.
D. Contoh Penelitian
Deskriptif.
UPAYA
GURU MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI STRATEGI PARODI PADA ANAK USIA 4-5
TAHUN DI PAUD TAMAN BALITA CERIA
1. Tujuan yang akan di
capai (tahap 1)
Dengan
mengacu pada permasalahan yang ada di atas dan agar sasaran yang akan dicapai
dalam penelitian ini lebih terarah, maka penulis perlu menjabarkan tujuan dan
kegunaan penelitian yang akan dicapai.
a. Mendeskripsikan
pelaksanaan strategi di PAUD Taman Belita Ceria.
b. Mendeskripsikan
kreativitas anak usia dini pada strategi di PAUD Taman Belita Ceria.
2. Rancangan cara
pendekatannya. (tahap 2)
Kami
melakukan observasi ke PAUD Taman Belita Ceria untuk melakukan penelitian
terhadap kelas Yunior Pre-School usia 4-5 tahun mengenai upaya guru dalam
meningkatkan parodi. Hingga kami menemukan permasalahan yang perlu dibahas
dalam penelitian ini:
a. Bagaimanakah
pelaksanaan strategi di PAUD Taman Belita Ceria?
b. Bagaimana
Mendeskripsikan kreativitas anak usia 4-5 tahun dalam pembelajaran dengan
strategi di PAUD Taman Belita Ceria?
3. Kumpulan data (tahap
3)
Untuk
menjawab permasalahan tersebut kami melakukan observasi ke kelas Yunior
Pre-school (yaitu kelas untuk anak 4-5 tahun).Ada tahap-tahap dimana seorang
guru memancing kretivitas siswa dalam strategi parodi.
a. Guru member
preteach kepada siswa, bagaimana langkah-langkah membuat parody yang tidak
menjenuhkan untuk siswa.
b. Guru member contoh
pada siswa, yaitu dengan mengganti lirik lagu yang sudah familiar di telinga
siswa.
c. Siswa di ajak
beryanyi, tepuk sebentar atau mengembalikanotak siswa pada zona alpha (ice
breaking)
d. Siswa mulai mengarang
lagu dengan diberi alat tulus berupa pensil dan kertas hvs.
e. Setelah siswa
selesai mengarang lagu, kemudian siswa mendemokan lagunya di hadapan
temen-temennya.
4. Susun Laporan. (tahap
4)
Kebanyakan
dari siswa yang berusia 4-5 tahun itu, mereka mendemonstrasikan lagunya tanpa
teks, itu karena ada yang belum bias menulis dan ada pulang yang memang lebihb
suka langsung bernyayi dari pada mengarang. Lagu-lagu yang diganti liriknya
oleh anak usia dini itu[un berbeda-beda, mulai lagu anak-anak, dangdut hingga
pop. Itulah otak anak-anak mereka selalu mempunyai ide-ide segar, walaupun usia
mereka masih 4 dan 5 tahun namundaya kreatifitas mereka lebih dari orang dewasa
BAB III
PEMBAHASAN
A. Penelitian
Deskriptif.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan sobjek yang
diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian
deskriptif juga banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan.
Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan
penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat
berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang
pendidikan maupun tingkah laku manusia.
B. Karakteristik
Penelitian Deskriptif
Penelitian
deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan
Furchan (2004) bahwa:
(1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu
fenomena apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan
obyektivitas, dan dilakukan secara cermat.
(2)
tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan,
(3)
tidak adanya uji hipotesis.
C. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa jenis
penelitian deskriptif, yaitu;
(1) Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang
individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan
semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang
diteliti.Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga
kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
(2) Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data
yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya.Tujuannya
adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang
individu. Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan
subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang
hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei
sampel tentang hal-hal yang tidak nyata.
(3) Studi perkembangan. Studi ini merupakan penelitian yang
dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat
anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan
usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya
dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.
(4) Studi tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki
perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau
mengalami kondisi tertentu.
(5) Analisis dokumenter. Studi ini sering juga disebut
analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel sosiologis dan
psikologis.
(6) Analisis kecenderungan. Yakni, analisis yang dugunakan
untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan
kecenderungan-kecenderungan yang terjadi.
(7) Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang
bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti.
D.Penyajian Frekwensi dan Persentase.
Penyajian persentase dan proposi memberikan gambaran
mengenai distribusi subjek menurut kategori-kategori nilai Variabel. Oleh
karena itu, analisis ini di dasarkan pada distribusi frekuensi. Secara visual,
penggunaan tabel frekuensi dan grafik sangat membantu memahami keadaan data
yang di sajikan.[5]
E. Penelitian deskriptif
mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.
· Menggunakan kuesioner atau wawancara sering
kali hanya mendapatkan responden yang sedikit yang dapat menakibatkan biasanya
kesimpulan;
· Penelitian deskriptif yang menggunakan
observasi, kadang kala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai;
· Memerlukan permasalahan yang di rumuskan
ssecara jelas, agar padawaktu menjaring data di lapangan, peneliti
tidakmengalami kesulitan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena
alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk,
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
2. Langkah-langkah
penelitian deskriptif.
Prosess penelitian deskriftif dapat diikhtisarkan dalam
langkah-langkah sebagai berikut :
Pernyataan
masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen, peneliti harus memulai
penyelidikannya dengan pernyataan masalah yang jelas.
2 Identifikasiinformasi.
yang di perlukan untuk memecahkan masalah.
Pemilihan
atau pengembangan pengumpulan data.
4 Identifokasi
populasi – sasaran dan penentuan prosedur penarikan sempel yang di pelukan.
Rancangan
prosedur pengumpulan data.
6 Pengumpulan
data.
7 Analisis
data
3. Macam-macam
penelitian deskriptif.
· Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
· Studi Perkembangan (Developmental Study)
· Studi
Kelanjutan (Follow-up study)
· Studi Sosiometrik (Sociometric study)
a. Contoh
Penelitian Deskriptif.
· Tujuan
yang akan di capai (tahap 1)
· Rancangan
cara pendekatannya. (tahap 2)
· Kumpulan
data (tahap 3)
· Susun
Laporan. (tahap 4)
·
Daftar Pustaka
Penelitian Suatu Pemikiran Dan Penerapan, 2005 :
PT.Rineka Cipta Dan PT.Bina Adiaksara
Soejono,S.H,M.H dan H.Abdurrahman,S.H,M.H
Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010.
celaban timur UH III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar
Edit lah kembali jika kalian ingin kopas
0 Response to "MAKALAH METODE PENELITIAN DESKRIPTIF"
Post a Comment