.
.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala
kehendak-Nya makalah ini dapat tersusun.
Manusia selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu,
begitu pun terhadap Alam Semesta ini
termasuk Bumi yang sedang kita singgahi ini. Dalam makalah ini kami
mencoba menjelaskan tentang Alam Semesta termasuk tata surya yang didalamnya
juga membahas tentang susunan dan bagian-bagiannya.
Dalam penyusunan makalah ini saya mendapat bantuan dari buku
sumber, yakni : Materi Pokok Ilmu Alamiah Dasar oleh Hendro Darmodjo.
dalam kesempatan ini saya juga ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen saya yang terhormat Ibu Elis
Herwati yang telah banyak membimbing dan mengajari kami.
Semoga makalah ini mapu menambahkan pengetahuan, khususnya
bagi kami sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin ya robbal alamin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BAB I
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Manusia berusaha memahami alam semesta ini dari zaman dahulu
bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang percaya bahwa Bumi
merupakan pusat dari alam semesta ini ( Geosentrisme
). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih tajam, pandangan itu
berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi
pusat beredarnya bumi dan planet-planet lain.
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang
Mikrokosmos dan Makrokosmos. Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amoeba, dan
sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang
sangat besar, misalnya bintang, planet ataupun galaksi. Dengan diperolehnya
berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai di
bumi, timbulah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya Alam
Semesta. Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut:
1. Teori Keadaan Tetap (
Steady –state Theory )
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas
Gold ( 1948 ). Teori ini berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan
bahwa alam semesta, dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip
tersebutlah alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah
lalu sampai sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama
walaupun galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini
ditunjang oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding
dengan galaksi lama.Dengan kata lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk,
tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam
semesta itu tak terhingga besarnya dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan
tanpa akhir ).
2. Teori Ledakan Besar (Big
Bang Theory)
Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa
yang sangat besar dan mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian
massa tersebut meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre,
1930). Massa itu kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi
pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk
kelompok-kelompok galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi
titik pusatnya. Teori ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa
galaksi-galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu,
teori ini didukung oleh pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang
menemukan radiasi gelombang mikro.
B. TEORI TERBENTUKNYA GALAKSI DAN TATA SURYA
1. Galaksi
Ada satu Hipotesis (dugaan sementara yang harus teruji
kebenarannya sehingga ia menjadi teori), yaitu hipotesis Fowler (1957),
menurutnya 12 ribu tahun yang lalu, galaksi kita tidak seperti keadaan seperti
sekarang ini, ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang berada
di ruang angkasayang bergerak perlahan melakukan rotasi sehingga keseluruhannya
berbentuk bulat, karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi dan
kondensasi sambil terus berputar pada sumbunya. Saat kontraksi massa bagian luar
banyak yang tertinggal. Bagian yang berkisar (berputar) lambat dan mempunyai
berat jenis yang besar akan membentuk bintang-bintang. Dengan cara yang sama
bagian luar yang tertinggal juga mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah
planet. Demikian juga planet membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari
kita berinduk diberi nama MILKY WAY atau BIMA SAKTI.
Macam-macam Galaksi
Dari hasil pengamatan selanjutnya, ternyata di alam semesta
terdapat beribu-ribu galaksi dengan
berbagai bentuk dan ukuran yakni :
Galaksi elips
Galaksi Spiral
Galaksi tidak beraturan
Galaksi Elips merupakan
galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang sudah tua, lebih
redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang merah besar, pambentukan
bintang baru sudah berhenti.
Galaksi Spiral
berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus)dan lengan spiral
dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae) dimana
terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi ini
tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta
terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular
Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu
contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.
Galaksi Tak Beraturan
terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang
raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran
gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak beraturan ialah 3%.
2. Bima Sakti
Induk dari matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky
Way, karena berdasarkan pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas
berwujud seperti spiral raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti
elips yang sangat besar. Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral,
diantaranya matahari kita. Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau
20.000 tahun cahaya dari ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti
bergaris tengah 100.000 tahun cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat
dan diperkirakan pusat galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi
ini berbentuk bulat pipih seperti kue cucur.
3. Tata Surya
Terdiri dari benda-benda seperti meteor-meteor, planet,
satelit, komet-komet, debu dan gas antar planet yang beredar mengelilingi
matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang dikemukakan tentang terbentuknya
tata surya namun dari beberapa teori tersebut belum ada satu pun yang diterima
oleh semua pihak, teori-teori tersebut diantaranya :
Hipotesis
Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini
terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang
sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi
sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut
berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari
tadi, setelah mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti
bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya.
Hipotesis
planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini
bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang menyatakan
bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar,
berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya
planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya
bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan
bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian
terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah
benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda
kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada
satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi
planet itu.
Teori
Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919).
Menurutnya planet merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal
yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua
matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua
bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang baru.
Teori
Bintang Kembar
Berpendapat bahwa dulu matahari adalah sepasang bintang
kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak akibat gaya tarik
gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari, pecahannya tetap
beredar mengelilinginya.
Teori
Creatio Continua
Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat bahwa
saat diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada dan selamanya
tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada partikel yang dilahirkan dan ada
yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi kabut, bintang dan jasad alam
semesta, karena partikel yang lebih besar daripada partikel yang lenyap, maka
jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semesta.
Penegmbangan tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam kurun waktu
tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat bahwa 90 %
materi alam semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium dan zat-zat
lainnya.
Teori
G.P. Kuiper (1950)
Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata surya
yang mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di ruang
angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang
lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat
dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di
tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi
matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi
padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih
membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.
BAB II
SUSUNAN TATA SURYA
A. SUSUNAN TATA SURYA
Tata Surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur
dengan matahari sebagai induk. Pada zaman yunani kuno, orang-orang yunani
mengenal lima planet yang dilakukan dengan pengamatan secara kasar, planet
tersebut ialah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus dengan bumi
sebagai pusatnya, namun pada abad ke-16 Nicolas Copernicus ( ilmuwan Polandia )
berhasil mengubah pandangan salah yang dianut selama berabad-abd tersebut,
menurutnya bumi ialah planet sama halnya seperti planet lain, bumi beredar
mengelilingi matahari sebagai pusatnya ( heliosentris ), pandangan tersebut
didasari perhitungan yang sistematis yakni berkat bantuan teropong sebagai alat
pengamat dan dengan berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana
penunjang sehingga dapat mengamati planet-planet lainnya termasuk planet Pluto
sebagai planet terjauh.
Planet-planet dapat dikelompokan menjadi dua, yakni planet
dalam dan planet luar. Planet dalam yakni planet yang dekat dengan matahari,
yakni : merkurius, venus, bumi dan mars. Planet Luar yakni terdiri dari
Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus dan Pluto. Planet dalam umumnya lebih kecil
dari [lanet luar, namun mempunyai massa jenis yang lebih besar.
Peredaran planet mengelilingi matahri disebut gerak
revolusi. Disamping itu planet-planet beredar mengelilingi sumbunya disebut
gerak rotasi yang menyebabkan timbulnya peredaran siang dan malam. Gerak
revolusi dan gerak rotasi searah jarum jam yakni dari timur ke barat. Waktu
untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu
satu putaran rotasi disebut kala rotasi yakni 24 jam.
B. BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA
Tata
surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet ,
satelit, meteor, komet, debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya.
Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi. Planet merupakan
suatu benda yang dingin, sinarnya yang tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain
ialah cahaya matahari yang dipantulkan. Jadi, tidak ubahnya seperti bulan
purnama. Sebelum kita mengenal masing-maisng planet tersebut secara lebih
mendalam, sebaiknya kita bicarakan lebih dahulu tentang matahari sebagai pusat
tata surya.
1. Matahari
Matahari ialah suatu bola gas pijar yang terdiri dari 49%
atom hidrogen (H) dan 5,6% atom helium (He), serta sisanya campuran unsur-unsur
karbon (C ) dan atom lainnya. Bentuk matahari ternyata tidak bulat benar. Ia
mempunyai semacam ekuatoe dan kutub, karena gerak rotasinya. Garis tengah
ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih
pendek.
Matahari juga merupakan tata surya yang paling besar karena
98% massa tata surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat
peredaran, matahari juga merupakan sumber-sumber tenaga di lingkungan tata
surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-maisng fotosfer, kromosfer dan korona.
Menurut perhitungan para pakar, temperatur di permukaan
matahari sekitar 6.0000 C. jenis batuan atau logam apa pun yang kita
kenal di bumi akan lebur pada tempera tur setinggi itu. Temperatur tertinggi
terletak di bagian tengahnya, yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta 0C.
Lapisan bola matahari bagian
dalam disebut fotosfer (bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera: bola), yang artinya bola bercahaya memancar, radiasi
fotosfer sangat kuat pad agelombang tampak mata. Sedangkan atmosfer bumi dapat
meloloskan panjang gelombang tampak mata. Mata manusia sangat sensitif terhadap
panjang gelombang tampak mata ini. Fotosfer tebalnya kira-kira 220 mil.
Kromosfer (bahasa Yunani, chromos; warna, sphera: bola). merupakan lapisan luar dari
fotosfer. Warnanya kemerahan berasal dari hidrogen yang berpijar. Lapisan ini
mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke laur. Tebal kromosger kira-kira
9.000 mil. Lapisan lebih luar dari kromosfer ialah korona. Korona berupa sinar
kemilauan yang tebalnya kadang-kadang meleihi garis tengah matahari itu
sendiri. Korona tampak jelas (berwarna putih perak) mengelilingi matahari pada
waktu terjadi gerhana matahari, karena fotosfer dan kromosfer terhalang oleh
bulan.
Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
1) Merupakan sumber energi
(sinar panas). Energi yang terkandung dalam batbara dan minyak bumi sebenarnya
juga berasal dati matahari;
2) Mengontrol stabilitas
peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan,
tahun serta mengontrol peredarana planet lainnya.
2. Planet Merkurius
Planet merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat
dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan dan juga hawa
atau udara. Planet ini mengandung albedo,
yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari
matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari
matahari diserapknya.
Garis tengahnya 4.500 km lebih besar daripada garis tengah
bulan yang hanya 3.160 km. karena letaknya yang begitu dekat dengan matahari
maka bagian yang menghadap matahari sangat panas, sebaliknya yang tidak
menghadap matahari dingin sekali. Hal ini disebabkan karena Merkurius tidak
memiliki atmosfer dan bulan (satelit). Diperkirakan tidak ada kehidupan sama
sekali di Merkurius.
Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini
berarti panjang siang harinya lebih dari 28 hari, demikian juga pada malam
harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
3. Planet Venus
Planet ini dinamakan Venus karena bila dilihat dari bumi
merupakan planet yang paling banyak
memantulkan cahaya matahari akibat sifat dari permukaanya. Orang Yunani
menganggap keadaan planet itu sangat cantik seperti dewi kecantikan mereka
(Venus).
Planet ini lebih kecil dari bumi, mempunyai albedo 0,8 atau
20% cahaya matahari yang datang akan diserapnya. Planet ini diliputi awan tebal
(atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung
uap air dan oksigen. Planet ini juga tidak mempunyai satelit.
Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari.
Planet ini terkenal sebagai bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore
atau pagi hari. Besarnya hampir sama dengan bumi, bergaris tengah 12.320 km,
sedangkan bumi bergaris tengah 12.640 km. rorasi Venus kurang lebih 247 hari
dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun venus
adalah 225 hari.
Dengan analisis spektrum atas cahaya yang datang dari Venus,
dapat diketahui bahwa di sana terdapat oksigen. Atas dasar analogi bahwa
keberadaan gas oksigen yang tetap
jumlahnya di udara disebabkan oleh tumbuhan yang mengadakan fotosintesis maka
dapat diperkirakan bahwa di Venus pun ada kehidupan. Rotasi Venus berlawanan
dengan rotasi bumi, bumi berotasi dengan arah barat-timur, sedangkan venus
rotasinya timur-barat.
4. Planet Bumi dan
Bulannya
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari.
Besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 7.900 mil atau 12.646
km.jarak antara bumi dengan matahari ialah 149 juta km. jarak ini dijadikan
satuan jarak astronomical Unit (AU).
Jadi, 1 AU = 149 juta km.
Bumi mengadakan
rotasi 24 jam, berarti satu hari bumi lamanya ialah 24 jam, sedangkan satu hari
venus ialah 247 kali dari bumi, yakni 247 x 24 jam. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Satu kali putaran
mengelilingi matahari disebut juga satu tahun . sekarang mari kita bandingkan
dengan 1 tahun merkurius = 88 hari bumi, sedangkan 1 tahun mars = 1,9 tahun
bumi. Berat jenis rata-rata bumi ialah 5,52.
5. Bulan
Bulan merupakan satu-satuan satelit bumi dan tidak memiliki
atmosfer. Jarak bulan dengan bumi adalah 240 ribu mil= 384 ribu km dan bargaris
tengah 2.160 mil atau 3,456 km. jarak terjauh bulan dari pusat bumi 406.700 km
dan jarak terdekatnya 356.400 km.
Pada permukaan bulan, terdapat gunung-gunung dan dataran
rendah seperti bumi. Namun lubang-lubang kepundannya tampak besar-besar sampai
ada yang bergaris tengah 8 km.
Oleh karena bulan tidak beratmosfer maka raut permukaan
bulan tetap abadi sebab tidak ada erosi. Tidak adanya atmosfer dapat dibuktikan
dengan tidak dibiaskannya sama sekali sinar bintang yang datangnya dari
belakang bulan ke bumi. Sinarnya merupakan pantulan sinar matahari sehinga
dengan pantulan itu permukaan bulan
dapat berubah-ubah. Perubahan penampakan bulan disebut fase. Fase bulan terjadi
karena bulan mengitari bumi (revolusi).
Ada delapan fase bulan, yakni :
a. Fase
bulan baru, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari bulan-bumi
(konjungsi)
b. Fase bulan sabit, terjadi pada kedudukan setelah konjungsi dan akan
memasuki kedudukan kuartir
c. Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan-bumi tegak
lurus pada matahari –bumi (kuartir)
d. Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan setelah kuartir dan akan
memasuki kedudukan oposisi
e. Fase bulan purnama, terjadi pada kedudukan dengan urutan matahari
bumi-bulan (oposisi)
f. Fase bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan oposisi dan akan
memasuki kedudukan kuartir
g. Fase bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan bumi tegak
lurus pada matahari-bumi
h. Fase bulan sabit, terjadi pada keadaan setelah kuartir dan akan
memasuki kedudukan konjungsi.
Dalam kalender yang mendasarkan pada peredaran bulan sebagai
acuannya, tanggal diambil pada saat bulan baru atau disebut bulan mati. Pada saat tersebut bulan berada diantara bumi
dan matahari sehingga tidak ada cahaya matahari yang bisa dipantulkan bulan ke
bumi. Kemudian, karena bulan bergerak mengelilingi bumi, makin lama semakin
banyak permukaan bulan yang tampak
disinari matahari., bulan mulai kelihatan sebagai bulan sabit. Dan ini langsung
sampai sekitar tanggal 7, yakni saat bulan dalam keadaan setengah penuh. Antara
tanggal 7 dan tanggal 15, permukaan bulan yang disinari matahari semakin
banyak. Keadaan ini disebut bulan
bungkuk. Saat bulan purnama, yaitu sekitar tanggal 14, bumi berada diantara
bulan dan matahari. Pada kedudukan ini bulan bersinar penuh, karena bulan
berada persis di belakang bumi, apabila dilihat dari matahari. Setelah bulan
purnama berlangsung, bulan memasuki fase bungkuk lagi, kemudian menjadi
setengah penuh pad atangga 21, dan menjadi bulan sabit lagi sampai bulan baru
berikutnya. Perhitungan tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut
perhitungan qamariah (bahasa Arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah dasarnya
adalah peredaran bulan mengelilingi bumi. Perhitungan kapan mulai bulan baru
dan kapan pula akhirnya bulan ramadhan bagi umat islam menjadi sangat penting.
Meningat pada bulan ramadhan umat Islam berpuasa, kemudian setelah bulan
Ramadhan berakhir, umat islam dilarang berpuasa. Oleh sebab itu, pemeluk agama
Islam harus mengetahui secara tepat kapan mulai dan kapan berakhirnya bulan
Ramadhan tersebut. Perhitungan tahun
menurut peredaran bumi mengitari matahari disebut perhitungan Syamsiah (bahan
arab, Syam = matahari). Contohnya penanggalan Masehi.
a. Gerhana
bulan
Apabila permukana bulan terkena oleh bayang-bayang bumi maka
akan terjadi gerhana bulan dan bila bumi
yang terkena bayangan bulan maka terjadilah gerhana matahari.
Para ilmuwan telah dapat memperhitungkan dengan akurat,
kapan akan terjadi gerhana bulan, tidak saja pada tahun berapa, tapi hari,
tanggal, jam bahkan perhitungan detiknya.
6. Planet Mars
Planet ini diberi nama sesuai dengan nama Dewa Pernah orang
Yunani, karena planet ini berwarna kemerah-merahan seperti darah yang diduga
tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Pada permukana planet ini didapatkan
warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah sepanjang tahun.
Dugaan ini bertolak pada kenyataan-kenyataan berikut ini :
Berdasarkan pengamatan melalui teropong dan foto, pada permukana Mars terdapat
semacam kanal (saluran atau dam air) yang sangat panjang dan lurus sekali.
Kanal ini menghubungkan bagian Mars yang tertutup salju dengan bagian yang
panas. Bila kanal ini buatan alam, apakah mungkin selurus itu? Mars tampaknya
diselubungi oleh atmosfer. Dugaan ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan
Mars dari waktu ke waktu selalu tampak berbah, baik berubah dalam bentuk atau
gambar maupun wa rnanya. Fenomena ini mengarah kepada adanya tumbuhan pada
permukaanya dan adanya awan yang menyelubungi seperti layaknya di bumi.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa pada planet Mars
terdapat uap air meskipun dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi para pakar
lebih cenderung mengatakan bahwa perubahan warna permukana planet disebabkan
oleh angin pasir, bukan oleh organisme.
Hal lain yang menarik di planet ini adalah adanya dua buah
bulan dan biasa disebut dengan nama satelit.
Satelit yang kecil diberi nama phobos. Satelit ini dekat
dengan planet Mars dan hanya berjarak
3.700 mil (dibandingkan dengan jarak
bumi-bulan, 240 ribu mil). Garis tengah 10 mil (16 km). ia mengadakan revolusi
mengelilingi Mars dalam waktu 7 jam 39 menit, dan anehnya ia terbit dari barat,
terbenam di Timur. Phobos dalam satu hari Mars, terbit dan terbenam sebanyak 3
kali.
Satelit yang besar dinamakan deimos. Satelit ini terbit
ari timur dan terbenam di sebelah barat setelah beberapa hari. Hal ini
disebabkan karena revolusi satelit Deimos
hanya berbeda sedikit lebih cepat
daripada rotasi Mars.
Fakta lain yang perlu dicatat tentang mars adalah :
a. Jarak mars ke matahari adalah 1,52 AU;
b. Bergaris tengah 3.920 mil
(setengah dari bumi);
c. Bere volusi 1,9
tahun;
d. Berotasi 24 hari 37 menit;
e. Perlu pula diketahui,
bahwa menurut data yang dikirim oleh Mariner-4, di Mars tak ada oksigen, hampir
tak ada air sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air,
ternyata tak lebih dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini pula kiranya yang
menjadi sebab, mengapa pada waktu tertentu kutub yang berwarna putih itu lenyap
dari pandangan mata.
7. Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia
bergaris tengah 86.600 mil atau 138.560 km, mengadakan rotasi dengan cepat
yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter
tampak sebagai bintang yang terang yang muncul di tengah malam.
Akibat berotasi dengan cepat, bagian ekuator lainnya menjadi sedikit mengembang
dan mebentuk sabuk yang jelas.
Berdasarkan analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amo niak dalam jmlah banyak, begitu juga gas hidrogen.
Albedonnya 0,44 Bercak kemerahan bergaris tengah 30.000 mil di bagian Selatan
(telah diketahui dari tahun 1831) diperkirakan adalah suatu kawah yang masih
hidup (karena warnanya berubah-ubah). Planet ini mempunyai 14 satelit atau
bulan.
Massa planet ini sangat besar, hampir 300 kali massa bumi
dan gravitasinya, yaitu 2,6 kali gravitasi bumi. Artinya, bila suatu benda di
bumi beratnya 100 kg maka berat benda tersebut di JUPiter menjadi 260 kg.
akibat selanjutnya, ia memiliki daya tarik yang sangat kuat sehingga mampu
menarik 12 satelit atau bulan yang berukuran sangat besar. Dua diantaranya
lebih besar daripada planet Merkurius. Tiga darinya beredar berlawanan arah
dengan sembilan lainnya. Bulan-bulan tersebut memiliki lapisan atmosfer yang
cukup tebal.
8. Planet Saturnus
Planet terbesar kedua setelah Jupiter ialah Saturnus, karena
planet ini bergaris tengah 74.000 mil atau 118. 400 km dengan kecepatan rotasi
yang sama dengan Jupiter. Planet ini juga memiliki lapisan atmosfer yang
terdiri dari gas etan, amoniak dan hidrogen
yang bersuhu rata-rata 1030 C, tetapi suhu pada permukaanya
sangat rendah, yakni 2430 F. walaupun demikian, massa jenisnya
sangat kecil bila dibandingkan dengan air yakni 0,75 g/cm3.
Yang paling menarik dari planet ini ialah ditemukannya sabuk
putih yang melilit ekuatornya dengan jarak dari permukaan sejauh 7.000 mil
sampai kurang lebih 37.000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setebal 10 mil, dan
berupa debu. Sabuk ini ternyata berputar mengelilingi planet dengan kecepatan
yang berbeda, sabuk bagian dalam jauh lebih cepat daripada bagian luarnya.
Sabuk atau cincin in I diduga berasal dari satelit yang tidak pernah terbentuk,
karena gaya ganggu Saturnus yang besar, akibat letaknya yang terlalu dekat
dengan Saturnus sehingga calon satelit itu menjadi tidak stabil.
Saturnus mempunyai 10 satelit dan yang terbesar ialah titan (besarnya 2 kali bulan-bumi). Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan
sembilan satelit lainnya, menunjukkan bahwa phoebe
bukan anak kandung saturnus. Keanehan phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat Teori Tidal.
Keanehan lainnya ialah sabuk Saturnus itu itu mengembang dan merapat pada
permukaan planet 15 tahun sekali.
9. Planet Uranus
Planet ini ditemukan secara tak sengaja oleh Herschel dan keluarga pada tahun 1781, ketika mereka
sedang mengamati Saturnus. Besarnya Uranus kurang dari setengah saturnus dengan
garis tengah 50. 560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini merupakan
planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena letaknya yang cukup
jauh dari matahari.
Uranus memiliki lima satelit. Berbeda dengan planet lain,
rotasi Uranus bergerak dari Timur ke Barat. Jarak ke matahari adalah 2.860 juta
km atau 19,2 AU, dan mengelilinginya dalam waktu 84 tahun. Kecepatan rotasi 10
jam 47 menit. Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada bulan Januari
1986, Uranus memiliki 14 satelit. Sama seperti Venus, rotasinya berlawanan arah
dengan rotasi bumi.
10. Planet Neptunus
Neptunus ditemukan pada saat para astronom mengamati planet
baru Uranus yang orbitannya agak menyimpang dari perhitungan. Berdasarkan Hukum
Newton (gaya tarik menarik antara dua benda) diperkirakan ada benda langit
besar lain yang mempengaruhi orbit Uranus. Ternyata pengaruh tersebut
disebabkan adanya Neptunus yang merupakan planet terbesar ketiga pad atahun
1846. Planet ini, jika dilihat dengan teleskop dari bumi berwarna
kebiru-biruan. Dari spektrum cahayanya, planet ini diketahui mempunyai atmosfer
yang sebagian besar terdiri dari gas metana.
Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton.satelit Triton beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak
ke matahari adalah 30,1 AU atau 4,470 juta km, bergaris tengah 28.000 mil dan
mengelilingi matahari dalam waktu 165 tahun sekali putar.
11. Planet Pluto
Pluto merupakan planet terluar dari tata surya kita. Mulanya
ornag tidak menyangka bahwa ia adalah planet, karena sinarnya yang
berkedip-kedip seperti bintang . namun
dengan pengamatan yang penuh kesabaran akhirnya berkesimpulan bahwa ia adalah
planet. Pluto ialah nama dewa kegelapan ornag Yunani, karena warnanya yang tak
terang akibat jauh dari matahari. Pemberian nama itu berdasarkan kenyataan
bahwa planet itu mendapat sedikit sinar matahari, karena jaraknya dengan matahari
39,5 AU atau ±
5.811 juta km. suhu rata-rata pada planet ini ialah 2200 C. Pluto
tidak bersatelit.
Pluto disebut juga sebagai transneptunus, ada dugaan
planet ini merupakan bagian dari satelit Neptunus yang terlepas. Hal itu
disebabkan karena garis edarnya agak berbeda dengan planet lain. Pada suatu
saat, jaraknya sangat dekat dengan matahari dibandingkan dengan Neptunus, pada
saat lain lebih jauh; namun rata-rata Plutolah yang terjauh.
C. BENDA-BENDA LANGIT LAIN DAN TATA SURYA
1. Asteroida atau Planetoida
Pada tahun 1801, piazzi seorang astronom Italia melalui
pengamatan teleskopnya, menemukan benda langit yang berdiameter 500 mil atau ± 900 km (bulan berdiameter
2.160 mil atau 3.000 km) beredar mengelilingi matahari.
Pada masa ini, benda semacam itu telah diketahui
sebanyak ±
2.000 buah, berbentuk bulat-bulat kecil, yang terbesar disebut ceres dengan diameter 750 km. benda-benda langit
yang terkecil yang bisa diamati adalah yang berdiamter 1 mil. Kelompok benda
langit ini disebut planetoida atau bkan planet untuk membedakannya dengan
sembilan planet utama yang telah dijelaskan tadi. Bila seluruh massa planetoida
ini dikumpulkan, jumlahnya tidak lebih dari 2% dari massa bulan.
2. Komet atau Bintang
Berekor
Meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, komet bukan
tergolong bintang alam dalam arti yang sebenarnya. Komet merupakan anggota tata
surya yang beredar mengelilingi matahari dan menerima energinya dari matahari.
Komet sebenarnya merupakan kumpulan bungkahan batu yang
diselubungi oleh kabut gas. Diameter komet termasuk selubung gasnya ± 100.000 km, sedangkan
diameter inti yang berupa bungkah-bungkah batu sebagian dipantulkan, sedang
lainnya berupa sinar ultra violet akan bereksitasi pad agas yang menyelubungi
komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluoresce nsi, dan gas akan
berpendar memancarkan cahaya. Akibat tekanan cahaya matahari, gas pendar ini
akan terdorong menjauhi matahari maka terbentuklah ekor komet. Karena komet
selalu menjauhi matahari maka jika komet mendekati matahari, ekornya dibelakang
dan di depan sewaktu menjauhinya.
3. Meteor
Meteor
adalah benda angkasa yang tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, tetapi dia
bukan binatang. Jadi, semacam benda-benda planetoida yang mungkin saja datang
dari luar tata surya kita.
Meteor
berupa batu-batu kecil yang bergaris tengah antara 0,2-05 mm dan massanya tidak
lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam debu angkasa yang bergerak dengan
kecepatan rata-rata 60 km/detik atau 60 x 60 x 60 km per jam.
4. Satelit
Satelit
merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan
bersama-sama beredar mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi
planet disebut gerak revolusi satelit. Disamping itu, satelit juga melakukan
gerak rotasi, yaiotu beredar mengelilingi sumbunya sendiri.
Pada
umumnya, arah rotasi revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi
planetnya, yaitu dari Barat ke Timur kecuali
satelit dari planet Neptunus. Planet yang telah diketahui tidak
mempunyai satelit adalah Merkurius, Venus, maupun pluto.
Pluto merupakan satu satunya satelit dari planet
bumi. Kala rotasi bulan adalah satu hari, sedang kala revolusinya satu bulan. Karena kala rotasi
bulan sama dengan kala rotasi bumi, mengakibatkan permukana bulan yang
menghadap ke bumi selalu tetap.
Jarak antara bumi dengan
bulan, kurang lebih 384.403 km dan merupakan benda langit yang paling
dekat terhadap bumi jika dibandingkan bumi, bulan mempunyai ukuran :
a. Massa bulan : 1/10 massa bumi
b. Garis tengah bulan : ¼
diameter bumi-3000 km
c. Gravitasi bulan : 1/6
gravitasi bumi.
BAB III
BUMI
Bumi merupakan salah satu planet dari tata surya kita, dan
tak ada satu pun diantara planet-planet tata surya itu yang mempunyai kondisi
yang memungkinkan adanya kehidupan seperti di bumi. Dibawah ini merupakan
penjelasan tentang Bumi.
A. Bumi Sebagai Planet
Dahulu, manusia menganggap bahwa bumi memiliki kedudukan
yang sangat istimewa, karena menganggap bahwa matahari yang mengitari bumi.
Pandangan tersebut berubah saat Copernicus mengemukakan teori heliosentris. Meskipun sejak abad ke-18
manusia sudah menyadari bahwa bumi ialah sebuah planet yang bergerak mengitari
matahari, tetapi baru pada pertengahan abad ke-20 kesadaran itu muncul dengan
kuat, karena pada masa ini, penerbangan pesawat ke ruang angkasa makin maju.
B. Terbentuknya Bumi
Sejak 500 tahun yang manusia sudah mengetahui bahwa bumi itu
bulat, apalagi di zaman sekarang, mudah
saja untuk mengetahui bahwa bumi itu bulat karena adanya penerbangan pesawat ke
ruang angkasa, dengan begitu dapat dibuat foto bahwa memang bumi itu bulat,
namun dengan pengamatan yang lebih teliti diketahui bahwa bumi agak sedikit
pipih pada kutubnya. Garis tengah antar kutub 7.900 mil, secara ekuatorial
7.923 mil (1 mil=1,6 km) dengan berat jenis 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton.
Kelahiran bumi
Asal-usul bumi sama halnya dengan planet lain, mengenai
perhitungan penentuan umur lapisan bumi terdapat beberapa teori, antara lain :
Teori Sedimen
Pengukuran usia bumi didasarkan atas perhitungan tebalnya
lapisan sedimen yang membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan
sedimen rata-rata yang terbentuk tiap tahunnya dan membandingkannya dengan
tebal batuan sedimen yang terdapat di bumi sekarang ini maka dapat dihitung
umur lapisan tertua kerak bumi, berdasarkan perhitungan semacam ini
diperkirakan bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
Teori Kadar Garam
Pengukuran berdasarkan perhitungan kadar garam di laut.
Dengan mengetahui kadar garam tiap tahun, dan jika dibandingkan dengan dengan
kadar garam saat ini, bumi telah terbentuk 1.000 juta tahun yang lalu.
Teori Termal
Mengukur usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi, dengan
mengetahui suhu bumi saat ini maka ahli fisika bangsa Inggris ( Elfin ) memperkirakan
perubahan bumi dari batuan yang sangat panas menjadi batuan yang dingin seperti
ini memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi yang dianggap paling akurat ialah
perhitungan berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini diprlukan pengetahuan tentang
waktu paruh unsur-unsur radioaktif.
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan elemen radioaktif
untuk meluruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separuh. Elemen radio
aktif yang digunakan ialah elemen yang memancarkan cahaya (invisible light) yakni alpha, beta, dan gamma. Elemen ini
berangsur-angsur meluruh sehingga sifat radioaktifnya menjadi elemen radioaktif
yang massanya menjadi separuh (Drost, 1922).
Harry Hess, memberikan dasar-dasar baru tentang kondisi
benua yang bergerak-gerak. Benua bukan hanyut ke sana ke mari seperti es
terapung, tetapi tertanam kuat pada basalt
dasar samudra. Dasar samudera yang
baru didesak terus-menerus ke atas dari astenosfer
yang panas pada pematang samudera. Pematang samudera merupakan bibir yang
terbentuk pada dua sisi celah dalam bumi yakni tempat bahan panas selubung bumi
yang tertekan ke atas.
Walaupun batuan beku bagi manusia dirasakan sangat keras dan
seakan bumi merupakan satu kesatuan, namun sebenarnya terdiri dari lempengan
tipis dan kaku seperti cangkang telur yang retak.
Di bumi ada enam lempengan utama sebagai berikut.
1. Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Selatan
serta ½ dasar bagian barat Samudra Atlantik.
2. Lempengan Afrika, yang terdiri da Afrika dan sebagian
samudera sekitarnya.
3. Lempengan Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar
laut sekitarnya.
4. Lempengan India, yang meliputi anak benua dan dasar
samudera sekitarnya.
5. Lempengan Australia, terdiri dari Australia dan samudera
sekitarnya.
6. Lempengan Pasifik, yang mendasari samudera Pasifik.
Lempengan-lempengan tersebut setiap saat mengalami gerakan
horisontal yang menimbulkan antara lain, pemisahan benua seperti yang
dikemukakan oleh Wegener. Sebagian akibatnya, benua Amerika makin jauh dari
benua Afrika, sedangkan benua Australia, karena desakan oleh pematang tengah samudera sebelah selatannya mengakibatkan benua itu makin
mendekan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Darmodjo, Hendro dan Yeni. 2006. Materi Pokok Ilmu Alamiah Dasar.
Jakarta; Universitas Terbuka
http/www.gambar-gambar
tata surya/bumi.com
0 Response to "makalah ilmu almaiah dasar alam semesta"
Post a Comment