makalah Elektronika Dasar

.
.

Elektronika Dasar
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianya bahwa tim penulis telah menyelesaikan penulisan makalah ini.berbagai upaya telah dilakukan dalam penyelesaian makalah ini demi proses kelancaran belajar dan pembelajaran.
            Tujuan utama dalam penulisan makalah ini yaitu untuk membangkitkan apresiasi para mahasiswa terhadap berbaga konsep dan penyelesaian tentang masalah elektronika dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari.makalah ini pula disajikan dalam proses pendekatan pembelajaran secara kontekstual agar mahasiswa juga mampu membuat peralatan elektronika dengan berbagai konsep dan cara yang telah di terapkan pada pembelajaran elektronika sebelumnya.
            Kedua kalinya penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs.H.Muhammad Ali, M.Si. selaku dosen matakuliah Elektronika Dasar II yang telah memberikan banyak bimbingan pada mata kuliah ini.selanjutnya kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian makalah ini.
            Kami sangat berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca terutama kami sebagai penulis.Kritik dan saran akan selalu diterima dengan terbuka demi kelancaran penulisan makalah selanjutnya.



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATA BELAKANG
        Enam tahun setelah penemuan audion oleh Lee De Forest,pada tahun 1913 Edwin Howard Armstrong seorang insinyur listrik Amerika Serikat membuat rangkaian regeneratif yang memberikan penguatan seratus kali lebih besar dibandingkan dengan penguat yang di temukan oleh De Forest.Amstrong juga mendapatkan bahwa rangkaiannya itu disetel untuk penguatan maksimum ,rangkaiannya itu dapat berubah fungsi dari penguat menjadi suatu osilasi              ( menjadi generator sinyal frekuensi radio ).

B. TUJUAN
1.      Memahami secara umum pengertian dari penguat gandengan serta menyebutkan macam-macam penguat praktis dan karakteristiknya.
2.      Menuliskan keuntungan dan kerugian dari gandengan RC

BAB II
LANDASAN TEORI

            Suatu penguat pada dasarnya adalah peralatan elektronika yang dapat menerima sinyal masukanpada sepasang kutub masukannya dan memberikan sinyal keluaran pada kutub keluarannya.Sinyal pada kutub keluaran itu lebih besar nilainya ketimbang yang masuk ke kutub masukannya.secara umum suatu penguat adalah peralatan yang menggunakan tenaga yang kecil untuk mengendalikan tenaga yang lebih besar.dalam contoh kasusnya ialah beberapa parameter tabung elektron dan transistor juga bergantung kepada frekuensi.dalam rancangan penguat tanpa penguat jalur yang lebih luas.yaitu langkah-langkah khusus yang digunakan untuk mengurangi variasi penguatannya terhadap frekuensi.untuk sinyal-sinyal kecil dengan frekuensi menengah penguatan tegangan dan arus dapat dihitung dengan menggunakan model-model arus bolak balik linear yang mengandaikan bahwa transistor hanya bekerja pada titik kerjanya.
          Transistor bipolar mempunyai pengaruh penyimpanan muatan tertentu.dalam keadaan setimbang, basis harus dalam keadaan netral atau setimbang dengan arus listrik.sebagian muatan dari pembawa mayoritas yang keluar dari emitor ke basis selanjutnya akan dinetralkan oleh pembawa minoritas dari basis.perubahan pada potensial emitor-basis menyebabkan penyaluran muatan kedalam atau keluar basis.
Perbedaan penguat gandengan RC dan penguat gandengan DC (langsung) yaitu pada penguat gandengan RC antara tahap yang satu dengan tahap yang lain digandeng dengan kapasitor atau biasa disebut sebagai kapasitor penggandeng (coupling). Sedangkan pada penguat gandengan DC atara satu tahap dengan tahap yang lain digandeng langsung.tabung elektron dan transistor dengan gandengan RC merupakan rangkaian yang paling banyak dipakai untuk penguatan sinyal kecil dalam rentang frekuensi  dari beberapa hertz hingga beberapa magahertz.meskipun tabung elektron dan transistorbekerja dengan prinsip fisika yang berbeda, namun perilaku saat keluarannya serupa dan pendekatan yang sama dapt dipergunakan dalam meramalkan tanggapan frekuensinya.





Perhatikan gambar dibawah ini
           
            Perhatikan bahwa tegangan panjar untuk basis pada transistor Q1 diperoleh melalui pembagi tegangan R1 dan R2  yaitu sebesar :

Vi   =     V0

pada gambar diatas resistor R3 dan kapasitor 20 F dipasang agar pengaruh tegangan isyarat pada transistor Q2  terhadap Vcc karena hambatan dalam Vcc, tidak saling masuk kedalam rangkaian Q1. Apabila hal ini terjadi, maka dapat terjadi osilasi, yaitu keadaan dimana isyarat masukan terjadi isyarat keluaran. Osilasi ini biasa terjadi pada daerah frekuensi amat rendah, sehingga penguat akan menghasilkan isyarat yang mengeluarkan bunyi seperti pada perahu motor. Osilasi semacam ini disebut osilasi perahu motor.Kombinasi R3 dan kapasitor 20 F dipilih agar mempunyai tetapan waktu R3 dan kapasitor yang sangat rendah, sehingga tegangan isyarat yang kembali melaui isyarat Vcc ditekan serendah mingkin. Maka kapasitor 20 F ini yang selanjutnya disebut sebagai pelepas gandengan , yaitu melepaskan gandengan antara satu tahap dengan tahap berikutnya terhadap pengaruh isyarat pada arus dari Vcc.



Pada kebanyakan penguat sumber isyarat dihubungkan dengan masukan melalui suatu kapasitor penggandeng, agar arus panjar pada basis tidak masuk ke dalam sumber isyarat. Jika ini terjadi tegangan panjar transistor akan terganggu. Hal serupa juga dilakukan pada keluaran, yaitu untuk menghubungkan penguat dengan suatu beban. Gandengan yang menggunakan kapasitor disebut gandengan RC. isyarat penguatan tegangan dari rangkaian penguat gandengan RC yang menggunakan dua penguat, yaitu QI dan Q2. Kedua penguat tersebut merupakan penguat emitor ditanahkan (common emitter). Selain itu, terdapat tanggapan amplitudo penguat, yaitu grafik yang melukiskan hubungan antara penguatan tegangan (dalam dB) berubah dengan frekuensi (dalam skala log).

Penguat operasi (operating amplifier, dikenal sebagai op-amp) adalah suatu penguat gandengan langsung dengan bati (gain) tinggi dan dilengkapi dengan umpan balik untuk mengendalikan kinerjanya secara menyeluruh. Penguat operasi biasanya diperoleh dalam rangkaian terintegrasi (integrated circuit= IC) analog. Penguat operasi telah memperoleh pengakuan secara luas sebagai suatu komponen elektronika yang serba guna, dapat diandalkan dan ekonomis.
Suatu penguat operasi ideal mempunyai beberapa karakteristik (tanpa umpan balik):
  • impedansi masukan Zi = tak terhingga
  • impedansi keluaran Zo = 0
  • penguatan tegangan Av = – tak terhingga
  • lebar pita BW = tak terhingga
  • keseimbangan sempurna Vo = 0 bila V1 = V2
  • karakteristik tak berubah karena suhu
Suatu penguat op amp dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya penguat membalik, penguat tak membalik, penjumlah, penggeser fasa, pengubah tegangan ke arus, pengubah arus ke tegangan, pengikut tegangan DC dan sebagainya. Berikut ini akan dibahas dua penguat dasar, yaitu penguat membalik (inverting amplifier) dan penguat tak membalik (non inverting amplifier).





BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

          Berdasarkan tujuan yang ditetapkan didalam makalah ini, maka kesimpulan yang dapat di tulis yaitu :
a)      penguat merupakan peralatan yang menggunakan tenaga kecil untuk mengendalika tenaga yang lebih besar.ada beberapa macam penguat yang biasa digunakan dalam membedakan berbagai macam penguat beserta karakteristiknya salah satunya yaitu :
·         penguat satu tingkat terdiri atas satu unsur penguat dan rangkaian pendukungnya.secara umum,apabila beberapa unsur-unsur semacam itu digabungkan, maka akan mendapatkan penguat banyak tingkat.

b)      Gandengan RC dalam suatu rangkaian memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu :

Ø  Kelebihan gandengan RC yaitu :
·         Catu atau setelan DC antar tahap tidak saling mempengaruhi
·         Apabila terjadi kerusakan, maka tidak berpengaruh pada antar tahap trouble shotting lainnya
·         Analisis rangkaian lebih sederhana, karena dapat dianalisis secara pertahap secra terpisah

Ø  Kekurangan gandengan RC yaitu :
·         Lebih banyak menggunakan komponen sehingga rangkaian menjadi lebih rumit dan tidak ringkas
·         Kurang ekonomis
·         Hanya menguatkan isyarat AC








DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno.1986. Elektronika Teori dan Penerapannya 1.Bandung: Penerbit ITB.

Yohannes, H.C.1979. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Wahyunggoro, Oyas, 1998. Pengukuran Besaran Listrik. Yogyakarta: Diktat
                bahan kuliah Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "makalah Elektronika Dasar"

Shikamaru Nara said...

infonya sangat bermanfaat bagi ane
botol thinner