.
.
Sahabat ?
“Sahabat ! Sebuah anugerah dari Yang Maha
Kuasa untukku . Melewati hari-hari penuh warna dengannya , terkadang menorehkan
sebuah luka yang sulit untuk dilupakan . Namun, itulah hidup . Penuh dengan
kejutan, tapi aku tetap sayang dengan sahabat-sahabatku .”
Ya, itulah salah satu isi diary Jelly. Seorang gadis remaja yang tinggal di tengah-tengah hiruk
pikuknya Kota Jakarta. Jelly adalah seorang siswi salah satu SMA di Jakarta.
Sikapnya yang feminim namun suaranya sedikit ngebass dan didukung oleh fisiknya
yang seperti orang jerman dengan wajah manis dan berkulit putih dia menjadi
sorotan para cowok di sekolahnya. Namun dia sangat rendah hati terlebih dengan
sahabat-sahabatnya. Jelly memiliki seorang sahabat cewek dan seorang sahabat
cowok.Sahabat yang selalu ada buat dia saat dia senang maupun sedih.Namanya
Putri dan Rio. Putri adalah cewek pintar yang ramah dan baik hati
sedangkan Ri0 seorang pemain basket yang cuek namun sangat peduli dengan
sahabatnya. Walaupun perbedaan itu pasti ada , namun itu semua bukan sebuah
penghalang untuk mereka bertiga, melainkan sebuah pondasi kekuatan untuk
persahabatan mereka. Diantara mereka bertiga, hanya Putri yang bersekolah di
luar negeri. Karena prestasinya yang baik, dia mendapat beasiswa di Australia.
Tetapi persahabatan mereka tetap terjalin, tidak ada yang bisa memisahkan
mereka walaupun maut sekalipun .
“Rio, kemarin Putri telpon aku. Dia
bilang kalau minggu depan dia akan kembali ke Indonesia.” ucap Jelly saat makan
siang di kantin sekolah.
“Oh ya? Jadi nggak sabar nih,” ujar Rio
antusias.
“Apa ada ya perubahan dari Putri ? Udah
hampir tiga tahun nggak ketemu,” tanya Jelly sambil membayangkan perubahan
dalam diri Putri.
“Pasti dia tambah cantik Jelly, hhaha..”
jawab Ri0 tertawa.
Jelly memukul lengan Rio sambil tertawa.
Ya, persahabatan yang indah. Tapi bagaimana lanjutan persahabatan Rio, Jelly
dan Putri kalau ada cinta di antara mereka bertiga?
****
Seminggu kemudian, terlihat dua remaja
berjalan mondar-mandir menanti seseorang di sebuah bandara internasional.
Menanti sahabat tercinta mereka yaitu Putri.
“Putri yang mana ya ?” tanya Jelly tak
sabar.
“Sabar Jelly ,” sahut Rio duduk tak
tenang.
Tiba-tiba ada seorang cewek menghampiri
mereka berdua.
“Hai..” sapa cewek itu ramah.
Kedua remaja itu berpaling kearah cewek
itu dan bertatapan heran.
“Jelly.. Ri0..” ujar cewek itu dengan
mata berkaca-kaca.
“Putri ya?” tanya Ri0 memastikan.
Cewek itu mengangguk dan mereka
berpelukan. Pelukan rindu dengan sahabat yang sudah lama berpisah.
“Put, kamu kok tambah cantik gini.
Waduh, jadi rebutan cowok nih. Udah pintar, baik, cantik pula. Ckckckck,” puji
Ri0 dengan kagumnya.
“Apaan sih Ri0, biasa aja deh.” sahut
Putri tersenyum.
“Ri0 mulai lagi deh. Ri0, ini sahabat
kita. Mau dijadiin mangsa kamu ya,” ucap Jelly sambil memukul Ri0.
Ri0 tak menanggapi ucapan Jelly dan
segera berjalan berdampingan dengan Putri.
****
“Ri0 bener-bener aneh. Tingkah lakunya berubah semenjak Putri kembali ke
Indonesia. Dia lebih sering jalan dengan Putri dan melupakanku. Apakah yang
terjadi Tuhan ? Apakah Rio menaruh hati dengan Putri ? Aaahh,, nggak mungkin.
Mereka berdua bersahabat dan cinta nggak akan pernah bisa menghancurkan
persahabatanku !”
Jelly menulis diarynya di sudut taman . Dia merasakan
kehampaan dalam hidupnya. Sahabat yang dia punya, sekarang menjauh. Tiba-tiba Jelly
melihat Rio berjalan berdua dengan Putri sambil pegangan tangan mesra.
“Apa-apaan ini ?” batin Jelly dalam
hati. Tanpa terasa, airmata Jelly mengalir dengan derasnya.
“Sahabat kayak gitu. Munafik !” ucap
seseorang dari belakang Jelly.
Dengan cepat Jelly menghapus airmatanya
dan menoleh ke belakang.
“Maksud kamu apa ? Siapa yang munafik ?”
tanya Jelly dengan nada emosi.
“Sahabat kok pacaran. Apaan tuh ?
Seharusnya sahabat ya sahabat. Nggak kayak gitu.” jawabnya lagi dengan
angkuhnya.
“ Mereka nggak pacaran. Jaga omongan
kamu ya.” sahut Jelly marah.
“Uupps, ada yang marah. Cemburu ya ?”
ujarnya lagi.
“Sebaiknya kamu pergi atau kalau nggak.
Sepatu ini melayang ke mukamu.” Bentak Jelly dengan kerasnya.
“Jangan nangis ya Jelly. Siap-siap aja.
Persahabatan kamu akan hancur !” ucapnya sambil pergi.
Jelly terdiam membisu. Airmata yang sejak
tadi ditahan tak kuasa untuk menolak keluar.
“Akankah persahabatanku hancur ?”
batin Jelly sambil pergi dari tempat itu.
****
Malam minggu tiba, nggak seperti biasanya sekarang Jelly menghabiskan waktu
seorang diri di dalam kamar tanpa sahabat yang menemani. Kemudian handphonenyaberdering.Ada sebuah
pesan masuk dari Rio.
“Jelly..
Kamu nggak ke rumahku ? Anak-anak semua
ngumpul disini.”
Jelly hanya menghela nafas dalam-dalam.
Kemudian dia mengambil tasnya dan segera pergi ke rumah Ri0. Sesampainya di
rumah Ri0, Jelly duduk di pojok ruangan seorang diri sedangkan Ri0, Putri
dan teman-teman yang lain asyik ngobrol dengan senangnya.
“Ri0, aku mau pulang dulu .” ucap Jelly
sambil keluar dari rumah Ri0.
“Lho, Jelly kenapa pulang?” tanya Putri
sambil mengikutiku.
Jelly tak menghiraukan pertanyaan Putri.
“Jelly, kamu kenapa?” tanya Rio
tiba-tiba muncul di hadapan Jelly.
“Aku mau pulang. Percuma aku disini.
Kalian berdua nggak menghargai aku sebagai sahabat kalian. Apa tadi kalian
menghiraukan aku? Nggak kan. Sahabat kayak apa itu,” jawab Jelly dengan kesal.
“Kamu berubah. Kamu semakin jauh dengan
kita Jelly,” ujar Putri padaku.
“Berubah ? Bukankah kalian yang berubah.
Kalian lebih sering menghabiskan waktu berdua kan ? Tanpaku ? Siapa yang
berubah teman..” bentak Jelly sambil pergi.
“Maksud kamu apa sih Jelly ? Aku nggak
ngerti ,” sahut Rio bingung.
“Aku mau nanya sama kalian. Apa kalian
berdua pacaran ?” tanya Jelly penasaran.
Mereka berdua hanya bisa menunduk.
“Sudah kuduga ..” sahut Jelly sambil
berlari.
****
Keesokan harinya, jelly terbangun. Jam alarm menunjuk pada pukul 06.00 WIB.
Nggak sengaja pandangannya mengarah ke kalender. Hari ini tanggal 14
Februari.
“Hari ini hari valentine, dan juga hari
..” ucap Jelly terputus.
“Happy Birthday Jelly.” teriak mama dan
papa Jelly dari luar kamar.
Dengan senangnya, Jelly bangkit dari
tempat tidur dan membuka pintu kamar. Di ruang tengah terdapat Mama, Papa dan
kakak Jelly yang sedang duduk melingkari sebuah kue tar. Jelly sangat bahagia
dengan kejutan ini.
“Makasih ya semuanya. Jelly bahagia
punya kalian,” ucap Jelly terharu.
Setelah merayakan ulang tahunnya dengan
keluarga tercinta, Jelly bergegas pergi ke sekolah. Di sekolah, ucapan ulang
tahun tak henti-hentinya datang dari teman-temannya. Selain merayakan ulang
tahunnya, Jelly juga merayakan hari kasih sayang. Saat Jelly berjalan menyusuri
koridor sekolah, tak sengaja dia melihat Ri0 dan Putri duduk di depan kelas.
Dengan senang, Jelly menghampiri mereka berdua.
“Ri0.. Putri..” sapa Jelly dengan
senyuman manisnya.
“Ada apa Jelly ?” tanya Putri tak
senang melihat kehadiran Jelly disana.
Jelly hanya terdiam membisu.
“Aku ganggu ya ?” tanya Jelly bingung.
“Jelly, aku mau jujur sama kamu .” ucap
Rio menghampiri Jelly.
“Apa ?” tanya Jelly singkat.
“Sebenarnya aku udah jadian sama Putri.
Kita jadian udah seminggu yang lalu. Maaf ya Jelly, aku dan Putri mengkhianati
persahabatan kita.” jawab Rio dengan perasaan bersalah.
“Bercanda kalian ..” sahut Jelly
tertawa.
“Maafin kita berdua Jelly,” ujar Putri
menunduk.
“Hah ? kalian beneran jadian? tanpa
memberitahu aku dari kemarin-kemarin ? Kenapa ? Apa aku udah nggak dianggap
sahabat ? Kalian tega. Apa motto persahabatan kita. ‘TIDAK ADA KATA CINTA
DIANTARA KITA’. Tapi kalian mengkhianati itu semua ? jahat kalian.” sahut Jelly
meneteskan airmata.
“Maaf,” ujar Putri menunduk.
Jelly meneteskan airmata. Kemudian dia
membuka tas dan mengambil dua buah kado.
“Ini buat kalian. Selamat Valentine ..” ucap Jelly tersenyum.
“Ini buat kalian. Selamat Valentine ..” ucap Jelly tersenyum.
Jelly berlari meninggalkan mereka berdua
dan pulang.
“Kalian berdua tega. Kado spesial di
ulang tahunku mendapat pengkhianatan dari sahabat. Funtastic !” ucap Jelly
terisak.
“Jelly, kamu kenapa ?” tanya kakak Jelly
heran melihat adiknya menangis sesampainya di rumah.
“Kak, aku benci sahabat. Sahabat makan
sahabat. Mereka berdua jahat kak,” jawab Jelly sambil memeluk kakaknya.
“Sabar ya Jelly. Kamu tenang. Mana
adikku yang bisa menyelesaikan masalah dengan senyuman? Sabar adik..” ujar
kakak Jelly membelai rambutnya.
“Aku sakit hati kak, sakit hati..” sahut
Jelly tetap terisak.
****
Semenjak kejadian itu, Jelly berubah.
Dia lebih banyak menghabiskan waktu seorang diri. Merenung dan merenung.
Tidak ada lagi senyuman ceria dari bibir tipisnya, tidak ada lagi senda gurau
darinya dan yang ada hanya seberkas kesedihan yang terpancar dari wajahnya.
Sahabat yang sudah menjadi bagian dari hidupnya tega melakukan pengkhianatan.
Mereka berdua seakan tidak pernah tau bagaimana perasaan Jelly selama ini .
“Jelly, kamu udah siap ?” tanya mamanya
dari luar kamar Jelly.
“Bentar ma.” jawabnya singkat.
Ya, Jelly mengambil keputusan untuk
pindah ke daerah Bandar. Selain untuk tinggal bersama neneknya, Jelly juga
ingin melupakan semua kejadian pahit dalam hidupnya dan membuka lembaran baru
yang penuh dengan warna tanpa ada goresan-goresan hitam yang tak diinginkannya.
Jelly mengambil dua buah surat dari
dalam tasnya. Surat untuk kedua orang yang sudah melukai perasaannya.
Surat pertama untuk Ri0 yang berisi :
Rio sahabatku ..
Kenapa
kamu tega ngelakuin itu semua ..
Apa
kamu nggak mikirin gimana perasaanku ?
Sahabat apa itu Rio ? Egois ..
Kamu ingat nggak. Dulu sewaktu kita cuma berdua karena Putri ada di
Australia, kamu pernah ngungkapin perasaan kamu ke aku. Kamu bilang kalau kamu
cinta aku.
Tapi aku menganggap itu semua hanya perasaan semu karena kamu sahabatku
Rio dan kamu juga bisa memahami itu kalau kita nggak mungkin bersatu.
Perlu kamu tau Rio, sebenarnya aku juga punya perasaan yang sama. Tapi
aku nggak mau mengkhianati persahabatan kita. :’(
Kalian tega sama aku . tapi kamu nggak perlu khawatir. Aku akan pergi
dari kehidupan kamu. Semoga bahagia … J
Love
Dan
surat kedua untuk Putri yang berisi :
Putri sahabatku ..
Selamat ya ! Kamu udah menorehkan sebuah luka di hatiku . Persahabatan
yang udah kita rajut bertahun-tahun menjadi hancur dengan adanya cinta di
antara kamu dan Rio. Apakah itu sahabat ?
Kamu nggak ingat ya ? Sewaktu kamu akan berangkat ke Australia kamu
berpesan kepadaku kalau aku nggak boleh pacaran dengan Rio karena itu merupakan
sebuah pengkhianatan. Aku lakuin itu Put, walaupun sebenarnya aku punya
perasaan dengan Ri0.
Tapi kenapa kamu makan omonganmu sendiri Put ? Tega kamu .. :’(
Aku akan pergi dari kehidupan kamu dan Rio. Semoga kebahagiaan kalian
akan abadi di atas penderitaanku.
Love
Setelah membaca surat itu, Jelly segera
keluar dari kamarnya dan pergi. Tak lupa dia menitipkan surat itu kepada
pembantunya untuk diberikan kepada Rio dan Putri.
“Selamat tinggal kenangan pahit..” batin
Jelly dalam hati.
Keberangkatan Jelly diiringi oleh
keperihan hatinya.
****
Hari tak terasa cepat berganti seiring dengan pergantian siang dan malam yang
begitu singkat. Matahari seakan tak pernah letih menjalankan tugasnya untuk
menyinari dunia disiang hari. Bulan dan bintang juga seakan berlomba-lomba
untuk menampakkan kilauan cahayanya dimalam hari. Anugerah Tuhan untuk alam
semesta yang begitu indah nan agung, mencerminkan sejuta pesona dari Sang
Khalik.
Tak terasa sudah tiga bulan Jelly pergi
dari kehidupan Rio dan Putri. Sebenarnya dia merasa sangat kehilangan tapi apa
dayanya. Semua hanya berakhir tragis.
“Kenapa kalian ngelakuin hal itu sih
sama aku ? Apa salahku teman ?” ucap Jelly menangis di sebuah gubuk di sawah.
Cuaca berubah menjadi mendung. Jelly
bergegas pulang ke rumah neneknya. Tiba-tiba dia mendengar teriakan .
“Toloooonnggg.” teriak seseorang.
Jelly mencoba mencari dimana sumber
suara itu berada dan akhirnya dia mengetahui asal suara itu, yaitu dari jurang
yang tak jauh dari tempatnya.
“Tolong …” teriaknya lagi.
Jelly mendekati jurang dan dia sangat
terkejut. Ternyata suara itu adalah suara Rio dan Putri. Mereka berdua jatuh ke
dalam jurang.
“Rio..Putri..” ucap Jelly terkejut.
“Bantu kita Jelly..” ucap Rio sambil
berpegangan pada rerumputan.
Jelly mencoba menarik tangan Rio dan
Putri dengan kedua tangannya.
“Kalian pegang tanganku ya.” ucap Jelly
menarik tangan Rio dan Putri.
“Nggak bisa Jelly..” sahut Putri
menangis.
“Please.. Jangan lepasin tanganku ! “
ujar Jelly dengan berusaha menarik Ri0 dan Putri.
Kemudian hujan mengguyur tempat itu. Jelly
tetap menarik tangan Rio dan Putri. Namun naas, dia terpeleset sehingga posisi Jelly
tidak seimbang lagi.
“Ya Tuhan, gimana ini ?” tanya Jelly
bingung.
“Jelly, kamu harus melepaskan salah satu
tangan kamu atau kita bertiga akan jatuh.” ucap Rio mengejutkannya.
“Apa ? Nggak mungkin Rio. Kalian berdua
harus selamat.” tolak Jelly sambil berusaha lagi.
“Jelly, lepasin tanganmu ini. Biar aku
jatuh Jelly, aku nggak mau kalian berdua jatuh. Lepasin tangan kamu Jelly.. Aku
sayang kalian .” ucap Putri terisak.
“Nggak mungkin.” tolak Jelly kemudian.
“Jelly..aku bersalah karena udah
mengkhianati persahabatan kita tanpa memperdulikan perasaan kamu. Biarlah semua
ini resiko yang harus aku tanggung.” Sahut Putri lagi.
“Semua itu biar Tuhan yang membalas. Ayo
naik Putri.” ujar Jelly dengan mata berkaca-kaca.
Tak terasa oleh Jelly, Rio melepaskan
pegangannya pada tangan Jelly dan akhirnya dia terjatuh ke dalam jurang.
“Rio ..” teriak Jelly dan Putri
bersamaan.
Akhirnya Jelly berusaha menolong Putri.
Kemudian dia mencari pertolongan untuk Rio.
****
Dua hari kemudian tampak dua anak
perempuan yaitu Jelly dan Putri mendatangi sebuah makam yang terlihat masih
baru. Nisan makam itu bertuliskan “ RIO ” dan terlihat pula kedua mata
mereka berkaca-kaca.
“RiO, semoga kamu tenang di alam sana .”
ucap Putri dengan terisak.
“Gimana kejadiannya sih Put, sampai kamu
dan Rio jatuh ?” tanya Jelly tanpa memandang Putri.
“Setelah kepergian kamu, aku dan Rio sangat menyesal.
“Setelah kepergian kamu, aku dan Rio sangat menyesal.
Kita berdua putus Jelly dan bertekad
untuk mencari kamu. Kita dapet info kamu di daerah Bandar, aku dan Rio langsung
pergi. Tapi nasib kita nggak baik, mengalami kecelakaan sampai akhirnya jatuh
ke jurang.” jawab Putri terisak.
Jelly terdiam membisu.
“Maafin aku Jelly. Maafin aku .. Aku
nggak mau kehilangan sahabat. Maafin aku .” ucap Putri memeluk Jelly.
“Aku kecewa dengan kalian berdua. Sangat
kecewa.” sahut Jelly menangis.
“Jelly, maafin aku. Aku khilaf Jelly ..”
ucap Putri menyesal.
“Putri. Kamu nggak tau gimana perasaanku.
Aku kecewa sama kamu dan Rio tapi asalkan kamu tau, aku pasti akan lebih kecewa
kalau aku kehilangan kamu.” ucap Jelly tersenyum.
Putri tersenyum. Suasana yang
mengharukan. Ternyata sahabat sejati akan tetap abadi walaupun rintangan datang
silih berganti. Jelly dan Putri kembali membuka lembaran baru persahabatan
mereka walaupun tanpa Rio.
0 Response to "sahabat seperti inikah"
Post a Comment