.
.
PENGARUH
SISTEM INFORMASI OPERASIONAL PERUSAHAAN BERBASIS INTRANET TERHADAP
PRODUKTIFITAS
KINERJA KARYAWAN
PADA PT. ASTRA HONDA
MOTOR JAKARTA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penerapan sistem
informasi dalam dunia bisnis banyak dimanfaatkan untuk mendukung kecepatan dan
ketepatan proses bisnis tersebut. Beragamnya bidang bisnis tentunya memerlukan
aplikasi sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis tersebut.
Pemakaian komputer di kalangan perusahaan semakin
marak, terutama didukung dengan alam kompetisi yang telah berubah dari
monopoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung, perusahaan yang telah
memanfaatkan teknologi komputer sangat efisien dan efektif dibandingkan
perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era
inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang
dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan, terutama yang bergerak
di bidang bisnis. Dan pentingnya sistem informasi adalah sebagai salah satu
komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam
persaingan bisnis.
Dari semua pengembangan teknologi sistem informasi
dewasa ini, satu sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan
unit fungsional dari perusahaan adalah penggunaan Sistem Informasi Operasional
Perusahaan berbasis Intranet di PT. Astra Honda Motor. Sistem informasi
operasional perusahaan berbasis intranet adalah salah satu jenis sistem informasi
yang menggunakan jaringan Local Area Network yang dapat digunakan untuk
membantu pengolahan data yang tepat dan efektif. Dari hasil pengamatan di PT.
Astra Honda Motor, dengan adanya sistem informasi operasional perusahaan
berbasis intranet ini dapat
disimpulkan
bahwa perusahaan ini harus bisa menerapkan sistem informasi operasional
perusahaan untuk mendukung pengelolaan sumberdaya manusia, aktifitas-aktifitas
pekerjaan agar lebih efektif dan saling terintegrasi, dan untuk menghasilkan
produktifitas yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sistem informasi operasional perusahaan berbasis
intranet terdapat beberapa fungsi untuk menunjang kinerja para karyawannya
yaitu meliputi: fungsi informasi, fungsi komunikasi, fungsi penyimpanan data, fungi
pembelajaran/learning, fungsi interface link/penghubung dari satu
objek ke objek lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik
dan termotivasi untuk menganalisa sistem informasi tersebut sebagai bahan
penelitian dalam skripsi ini yang berjudul “PENGARUH SISTEM INFORMASI OPERASIONAL
PERUSAHAAN BERBASIS INTRANET TERHADAP PRODUKTIVITAS KINERJA KARYAWAN PADA PT ASTRA
HONDA MOTOR”.
1.2.
Motivasi Riset
Motivasi penulis
melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem informasi
operasional perusahaan berbasis intranet terhadap produktivitas kinerja
karyawan.
1.3.
Tujuan Riset
Tujuan dari penulisan
penelitian ini adalah, untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem informasi
operasional perusahaan ini dalam perusahaan, dan untuk mengetahui tanggapan
positif karyawan terhadap sistem informasi operasional perusahaan yang berbasis
intranet.
1.4.
Kontribusi Riset
Sesuai dengan
masalah-masalah yang dikemukakan di atas, maka dari penelitian ini diharapkan
dapat diperoleh manfaat sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Memberikan masukan
kepada perusahaan tentang kegunaan sistem informasi operasional perusahaan
berbasis intranet, serta untuk meningkatkan produktivitas kinerja karyawan di
PT. AHM.
b. Bagi Karyawan
Memberikan pengertian mengenai manfaat,
kegunaan serta pengaplikasian sistem informasi operasional berbasis intranet sehingga
dapat menghasilkan penyebaran data dan informasi secara efektif untuk seluruh
karyawan
1.4.2. Manfaat
Akademis
a. Bagi Pengembangan Ilmu
Untuk dijadikan suatu
obyek penelitian dalam rangka mengukur keberhasilan penyerapan ilmu yang
diberikan oleh lembaga dan mengukur keberhasilan kurikulum pendidikan yang
diajarkan. Selain itu, dapat pula dijadikan rujukan bagi para mahasiswa selanjutnya
bagi yang ingin melakukan penelitian dalam masalah yang relatif sama maupun
dalam persoalan-persoalan yang relevan dengan bahasan ini.
b. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi
peneliti lain dan dapat menjadi bahan referensi dalam kajian yang sama.
c. Bagi Penulis
Berguna untuk menambah
wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek dalam hal menganalisa pengaruh
suatu sistem informasi terhadap penggunanya dalam suatu perusahaan sehingga nantinya
dapat dijadikan referensi bagi penulis dalam menghadapi dunia kerja.
BAB II
KAJI TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1.
Teori
2.1.1. Sistem
Menurut
Andri Kristanto (2003:1) sistem adalah jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sarana tertentu. Sedangkan
menurut Abdul Kadir (2003:54) pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan
elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan.
2.1.2. Elemen Sistem
Menurut Andri Kristanto (2003:2), dalam
bukunya “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya” adapun
Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi :
1.
Tujuan Sistem
Merupakan tujuan dari sistem tersebut
dibuat
2.
Batasan Sistem
Merupakan sesuatu yang membatasi sistem
dalam mencapai tujuan sistem
3. Control
Sistem
Merupakan pengawasan
terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut
4. Input
Merupakan elemen dari
sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data, dimana masukan
tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya
5. Proses
Merupakan elemen dari
sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data menjadi
suatu informasi yang lebih berguna.
6. Output
Merupakan hasil dari
input yang telah diproses oleh bagian pengolahan dan merupakan tujuan akhir
sistem.
7. Umpan Balik
Merupakan elemen dalam
sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang dikeluarkan, dimana
elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Andri Kristanto (2003:5), dalam
bukunya “Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya” sistem dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :
1.
Sistem abstrak dan sistem fisik
merupakan sistem yang tidak bias dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem
ini berupa pemikiran atau ide-ide.
2. Sistem
alamiah dan sistem buatan merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam,
misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya.
3. Sistem
tertutup dan sistem terbuka merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan
bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengeruh oleh kondisi di luar sistem.
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut Zulkifli Amsyah (2005:2), informasi
adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003:31)
informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat
mendatang.
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006:168)
: “Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen
sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan
yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap
fakta-fakta yang ada.”
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2006:11)
: “Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan
data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi.”
Menurut Alter dalam Abdul Kadir (2003:11)
sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan
teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi.
Menurut Hall dalam Abdul Kadir (2003:11)
sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data
dikelompokan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
2.1.6. Elemen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat elemen-elemen
seperti:
1.
Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras bagi suatu sistem
informasi terdiri atas computer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran),
peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran mencakup
peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2.
Perangkat lunak (software) atau program
Sekumpulan instruksi
yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3.
Prosedur (Procedure)
Sekumpulan aturan yang
dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang
dikehendaki
4.
Manusia (Human)
Semua pihak yang bertanggung
jawab dalam pengembangansistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran
sistem informasi
5.
Basis data (database)
Sekumpulan tabel,
hubungan, dan lai-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data. File yang berisi
program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik
seperti diskette, hard disk, magnetic tape, dan sebagainya.
2.2. Operasional
Operasional menggambarkan karakteristik diamati dari
konsep dalam rangka untuk dapat mengukur konsep (Sekaran, 2003 : 182). Menurut Cooper
& Schmidler (2006 : 310) Definisi operasional adalah definisi yang
dinyatakan dalam hal tertentu. Kriteria untuk pengujian atau pengukuran,
merujuk pada sebuah empiris standar (kita harus mampu menghitung, mengukur,
atau mengumpulkan informasi tentang standar melalui indera kita)
2.3. Perusahaan
Menurut Prof. Molengraff, perusahaan adalah
keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar,
untuk mendapatkan penghasilan, dengan cara memperniagakan barang-barang,
menyerahkan barang-barang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan.
Di sini Molengraff memandang perusahaan dari sudut “ekonomi”; Perusahaan ialah
suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini
disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung
dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari
perusahaan ialah ‘tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung
digunakan oleh manusia.
2.4. Sistem Informasi Operasional Perusahaan
(Sumber : HR Division PT Astra Honda Motor, Mei
2011) Sistem informasi operasional perusahaan dalam PT. Astra Honda Motor ini
adalah sistem informasi yang dibangun untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh
semua tingkatan manajemen. Pada PT. Astra Honda Motor, sistem informasi
operasional perusahaan ini adalah sebagai sarana dalam penyebaran informasi,
komunikasi, penyimpanan database, pembelajaran/learning, dan sebagai
tampilan/interface untuk penghubung/link suatu objek dengan objek
lainnya dalam sistem manajemen perusahaan. Berikut adalah fungsi-fungsi dari
sistem informasi operasional perusahaan pada PT. Astra Honda Motor :
1. Penyebaran Informasi :
a. Berita
b. Majalah
c. Rubrik
2. Komunikasi :
a. Forum
b. Survey
c. Chat
3. Penyimpanan Database :
a. Jadwal
b. Form
c. Foto
4. Pembelajaran/Learning :
a. Perpustakaan
b. Tentang AHM
5. Interface
link :
a. Phone
b. Intramail
c. Webmail
d. Communicator
e. Aplikasi
2.5. Intranet
Intranet
merupakan sebuah jaringan yang dibangun berdasarkan teknologi internet yang
didalamnya terdapat basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknologi
komunikasi data. Intranet juga menggunakan protocol TCP/IP. Protocol ini
memungkinkan suatu komputer mengirim dan memberi alamat data sampai tujuan
dengan tanpa kurang apapun. Secara umum media intranet dapat dipertimbangkan
untuk diimplementasikan sebagai salah satu upaya meningkatkan pelayanan administrasi
dan informasi dari suatu departemen (mis: Benefit & Compensation
Departement) secara lebih cepat, mudah dan efisien. Ada beberapa keuntungan
dari penggunaan intranet seperti:
1. Kebebasan
Lokasi Data, yaitu penggunaan intranet memungkinkan terwujudnya relasi
dokumen-dokumen (files) dari berbagai lokasi penyimpanan, terutama jika
operasional administrasi perusahaan menggunakan beberapa program aplikasi yang
berbeda, misalnya data terletak di: Ms Access, MIMS, Lattice, PTMS/PSMS, dll.
2.
Akses Data Relatif Lebih Cepat, karena
teknologi jejaring memungkinkan terpengorganisasian dokumen sedemikian rupa sehingga
informasi yang dicari dapat dengan mudah ditemukan. Fleksibel, karena dapat
juga diakses dari berbagai tipe server (web, usenet, gopher, ftp).
4.
Aman, yang artinya tidak mengganggu/
beresiko merusak proses program aplikasi yang sedang berjalan. Hemat, dari segi
alat seperti kertas, lemari, arsip, pos dokumen dan tenaga administrasi. Dapat
diakses secara luas, karena terdapat kesempatan untuk menempatkannya dalam
jejaring yang lebih luas (internet) khususnya untuk sebagian data yang
dipandang perlu.
7. Pengendalian Informasi Publik Perusahaan,
yaitu pengendalian informasi dari kemungkinan beda versi, pembaruan data, dll.
Selain keuntungan, terdapat kendala yang mungkin
harus dihadapi, tentu saja jika sarana komunikasi untuk jaringan intranet ini
belum ada atau sedang mengalami gangguan (dari Telkom, satelit, provider).
Implementasi sebelum merealisasikan rencana penggunaan intranet (dengan asumsi
bahwa masalah persetujuan manajemen, dana maupun prasarana teknis telah
tersedia), departemen pengguna terlebih dahulu perlu mengidentifikasi beberapa
hal seperti dibawah ini :
1. Sasaran media informasi intranet, yaitu:
a. Internal : manajemen, unit organisasi
berkaitan, karyawan, dll
b. Eksternal : mitra kerja (rumah sakit, apotek,
asuransi/ pensiun, dll).
2. Fasilitas- fasilitas apa saja yang akan
diadakan, seperti:
a. Jalur-jalur gerbang (gateways) ke basis data
departemen
b. sistem papan tulis buletin (bulletin board
sistem)
c. perangkat pencari (search tool)
d. layanan e-mail (milis dan arsip tanya jawab)
e.
akses link-link (intranet / internet) yang berkaitan dengan keperluan departemen
yang bersangkutan.
3. Jenis- jenis dokumen apa saja yang perlu
dicantumkan
- Sumber data/ aplikasi
isian.
-
Informasi khusus untuk personal (view and print only)
-
Informasi umum seperti berita
-
Laporan
- Ruang Tanya Jawab/
konsultasi internal (tidak perlu waktu pertemuan khusus).
Program aplikasi apa saja yang perlu dikoneksikan
untuk menampilkan laporan, yaitu terutama adalah program aplikasi yang digunakan
oleh departemen (dan data laporan yang dihasilkannya dibutuhkan oleh pihak
lain), yang kemudian dapat dihubungkan ke homepage intranet melalui API (application
programming
interface)
untuk menarik data laporan dari engine programnya (misalnya: engine progress
jika pada aplikasi Lattice).
Format
umum dokumen (hybrid intranet)
1. Intranet :
a. Manajemen umum (CEO)
b. Departemen teknis (mis: TI, SDM)
2. Homepage :
a. Administrator : penanggung jawab
keseluruhan homepage organisasi induk
b. Penerbit (publisher) :
penanggung jawab homepage suborganisasi induk
c. Editor : mengurus (penyuntingan)
halaman-halaman yang ada di homepage.
Rancangan Garis
Besar Desain Hompage :
Termasuk didalamnya materi-materi logo dan judul (perusahaan,
departemen), latar belakang halaman, penggunaan bingkai (frame) atau tidak,
jumlah halaman dan indeksasinya, penggunaan java-script dan lain-lain (bias
melihat pada perkembangan yang terjadi pada proses atau pasca pembuatan).
Selanjutnya pelaksanaan detilnya dapat dikerjakan/dibantu oleh institusi khusus
pembuatan media/homepage intranet.
Instalasi
Intranet :
Komponen piranti keras yang dibutuhkan untuk membuat
suatu jaringan intranet tidak terlalu banyak. Terutama jika perusahaan sudah memiliki
sebuah LAN maka hanya memerlukan sebuah server yang terhubung ke LAN tersebut.
File server yang sudah ada dapat dijadikan intranet server dengan meng-instal
komponen piranti lunak yang sesuai dengan OS network tersebut. Misalnya jika
server LAN yang ada menggunakan OS UNIX, piranti lunak intranet yang dapat
digunakan antara
lain NCSA dan Apache. Sedangkan jika OS menggunakan Windows NT dapat digunakan
Website 1.1 dari O’Reilly & Associates, dll.
2.6. Produktivitas
Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan
sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan
(input),sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistiani dan Rosidah (2003:126) mengemukakan
bahwa produktivitas adalah “Menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa
besar hasil akhir yang diperoleh didalam proses produksi, dalam hal ini adalah efisiensi
dan efektivitas”.
2.7 Konsep Kinerja
Konsep kinerja merujuk kepada tingkat pencapaian
karyawan atau organisasi terhadap persyaratan pekerjaan. Menurut Amstrong dan
Baron dalam Wibowo (2007:2) mengatakan bahwa kinerja adalah:
“Hasil
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi ekonomi”
Adapun
pengertian Kinerja menurut Wibowo (2007:2) adalah:
“
Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil dari yang dicapai dari
pekerjaan tersebut.”
2.7.1. Pengertian Kinerja Karyawan
Dalam hal ini, kinerja Karyawan merupakan variabel
(Y) yang dipengaruhi oleh variabel (X) yaitu Teknologi Informasi Intranet.
Menurut Bernardin dan Russel dialih bahasakan oleh Achmad
S. Ruky (2006:15) dalam bukunya yang berjudul Sistem Manajemen Kinerja
menyatakan “Kinerja adalah hasil dari prestasi kerja yang telah dicapai seorang
karyawan sesuai dengan fungsi tugasnya pada periode tertentu. Prestasi adalah
catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan
tertentu atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu”.
2.7.2 Pengukuran Kinerja Karyawan
Sudarmanto (2009:11) mengemukakan bahwa dimensi atau
indicator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam menilai
kinerja. John Miner (1988) pada Sudarmanto (2009:11) mengemukakan 4 dimensi
yang dapat dijadikan tolak ukur menilai kinerja, yaitu :
a. Kualitas,
yaitu tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan.
b. Kuantitas,
yaitu jumlah pekerjaan yang dihasilkan.
c. Penggunaan
waktu dalam kerja, yaitu waktu kerja efektif : jam kerja hilang.
d. Kerja sama
dengan orang lain dalam bekerja.
Bernadin (2001) menyampaikan ada 6 kriteria dasar
atau dimensi untuk mengukur kinerja yaitu :
a.
Quality (Kualitas), terkait dengan prestasi kerja dan proses/hasil mendekati
sempurna/ideal dalam memenuhi maksud atau tujuan.
b.
Quantity (Kuantitas), satuan jumlah atau kuantitas pekerjaan yang
dihasilkan, terkait dengan beban kerja.
c.
Timeliness (Waktu) terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan
aktivitas dan ketepatan waktu/kedisiplinan dalam bertugas.
d.
Cost-Effectiveness (Biaya) terkait dengan penggunaan sumber-sumber organisasi
(orang,uang,material,teknologi sistem informasi) dalam mendapatkan atau
memperoleh hasil atau pengurangan pemborosan dalam penggunaan sumber-sumber
organisasi.
e.
Need for supervision (Kemampuan tanpa pengawasan) terkait dengan
kemampuan individu dapat menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-fungsi pekerjaan
tanpa asistensi pimpinan atau intervensi pengawasan pimpinan.
f.
Interpersonal impact (Perilaku individu) terkait dengan kompetensi dan
kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik,
motivasi dan kerjasama antara rekan kerja
2.8. Keterkaitan variabel Teknologi Informasi
Intranet dengan variabel
Kinerja
Suatu teknologi informasi sangat berpengaruh bagi
sebuah instansi atau perusahaan. Karena teknologi informasi digunakan sebagi jalur
untuk mendapatkan komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam pengambilan
keputusan oleh atasan terhadap kerja para karyawannya.
Adapun
keterkaitan antara variabel X yaitu Sistem Informasi Operasinal dengan Variabel
Y yaitu kinerja karyawan menurut menurut model Theory of Reasoned Action yang
dikembangkan oleh Fishben dan Ajzen adalah :
“Apabila
perilaku tertentu selaras dengan perilaku sesungguhnya, maka Teknologi Sistem
Informasi dapat meningkatkan kinerja individu dan sebaliknya”. (Ardi
Hamzah, Evaluasi Kesesuaian Model Keperilakuan Dalam Penggunaan Teknologi
Sistem Informasi Di Indonesia 2009: D16)
BAB III
RANCANGAN RISET
3.1.
Metode Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan survey dan verifikatif, sedangkan untuk mengetahui
sistem yang sedang berjalan menggunakan metode penelitian terstruktur.
Menurut Nazir (dalam Nuraedi, Susilana,
Hatimah, 2005:54) “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.
Sedangkan metode verifikatif Menurut Sugiyono (2003:33)
“Verifikatif adalah metode penelitian yang menguji hipotesis dengan menggunakan
analisis
statistik”.
3.1.1. Desain Penelitian
Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka
diperlukan suatu desain penelitian untuk menunjang penelitian. Desain
penelitian harus sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.
Menurut Moh. Nazir (2009.84), desain
penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Dimana proses perencanaan dimulai dari identifikasi
masalah, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan hipotesis. Berdasarkan
proses perencaan tersebut maka desain penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi Masalah
2. Merumuskan Masalah
3. Merumuskan Hipotesis
4. Menarik Kesimpulan
3.1.2. Operasional Variabel
Menurut Umi Narimawati, Riset Manajemen
Sumber Daya Manusia (2007:61) : “Operasional Variabel adalah proses penguraian
variabel penelitian kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan
pengukuran.”
3.1.2.1.Variabel
(X) Sistem Informasi Operasional Perusahaan Berbasis Intranet
Variabel independent (X) yaitu variable yang
mempengaruhi variabel lain yang terjadi. Dalam penelitian ini, Sistem Informasi
Operasional Perusahaan pada PT. AHM merupakan variable yang mempengaruhi
produktifitas kinerja karyawan.
3.1.2.2.
Variabel (Y) Kinerja Karyawan
Variable dependen (Y) yaitu variable yang
dipengaruhi oleh variable lain yang sifatnya independent Untuk lebih jelasnya variabel-variabel
yang menjadi variabel terkait dan variabel bebas maka variabel-variabel
tersebut dioperasionalkan. Untuk lebih jelas maka dapat dilihat dari tabel 3.1
Variabel
[1]
|
Konsep Variabel
[2]
|
Indikator [3]
|
Ukuran
[4]
|
Skala
[5]
|
Sistem
Informasi
Operasional
Perusahaan
Berbasis
Intranet
(X)
|
Sistem
Informasi
Operasional
Perusahaan
Berbasis
Intranet ini
adalah suatu
sistem
yang berfungsi
sebagai sarana
penyebaran
informasi dari
perusahaan
kepada
karyawan
maupun
sebaliknya,
sarana
komunikasi,
penyimpanan
database,
learning,
dan interface
kepada
aplikasiaplikasi
Teknologi
Informasi
dalam
mendukung
Pelayanan
Karyawan,
Pemanfaatan
teknologi informasi
sebagai salah
satu
alat
pemberdayaan,
Standarisasi
operasi
dan database.
Agus Mulyanto
(2009:31
|
Manusia
|
Tingkat
kemudahan
sistem
informasi
dalam
penyebaran
informasi bagi
user
|
Ordinal
|
Tingkat
kenyamanan
user
dalam
menggunakan
Sistem Informasi
Operasional
Perusahaan
|
Ordinal
|
|||
Tingkat
Kemampuan
beroperasi
sistem
informasi
sesuai
dengan
kebutuhan user
|
Ordinal
|
|||
Perangkat
Keras
(Hardware)
|
Sistem
Informasi
mampu
menyesuaikan
dengan
perkembangan
perangkat
keras
disaat ini dan
saat mendatang
|
Ordinal
|
||
Sistem
Informasi
Operasional
Perusahaan
mampu
menggunakan
media
penyimpanan
yang ada saat
ini
|
Ordina;
|
|||
Perangkat
Lunak
(Software)
|
Tingkat
kecepatan
dalam
pengolahan
data
|
Ordinal
|
||
Tingkat
kecepatan
Sistem
Informasi
dalam
mendekteksi
kesalahan
pemrosesan
data
|
Ordinal
|
|||
Tingkat
keamanan data
yang disimpan
dalam Sistem
|
Ordinal
|
|||
Data
|
Tingkat
kemudahan
menginput data
kedalam sistem
informasi
operasional
perusahaan
Ordinal
Ordinal
|
Ordinal
|
||
|
|
|
Tingkat
Kelengkapan
data dalam
mendukung
penyebaran
informasi
perusahaan
|
Ordinal
|
Tingkat
kapasitas
sistem
informasi
untuk
menyimpan data
perusahaan
|
Ordinal
|
|||
Jaringan
|
Tingkat
efisiensi
jaringan untuk
mendukung
sistem
informasi
operasional
perusahaan
berbasis
intranet
|
Ordinal
|
||
|
Tingkat
kondisi
jaringan yang
digunakan
untuk
mendukung
Sistem
Informasi
Operasional
Perusahaan
|
Ordinal
|
||
Kinerja
Karyawan
(Y)
|
Kinerja adalah
hasil
dari prestasi
kerja
yang telah
dicapai
seorang
karyawan
sesuai dengan
fungsi
tugasnya
pada periode
tertentu. Prestasi
adalah catatan
tentang
hasil-hasil
yang diperoleh
dari
fungsi-fungsi
pekerjaan
tertentu
atau kegiatan
tertentu
selama
kurun waktu
tertentu
Bernadin
(2001)
|
Quality
(Kualitas)
|
Tingkat
kesesuaian
kualitas
pekerjaan yang
berhasil
diselesaikan
dengan standar
yang
ditetapkan
perusahaan
Ordinal
|
Ordinal
|
Tingkat
efisiensi
waktu dalam
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai
dengan standar
yang
ditetapkan
perusahaan
|
Ordinal
|
|||
Quantity
(Kuantitas)
|
Tingkat
kesesuaian
jumlah
pekerjaan
yang
diselesaikan
dengan standar
yang
ditetapkan
perusahaan
|
Ordinal
|
||
|
|
Tingkat
ketepatan dan
kecepatan
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
sesuai
standar yang
telah
ditetapkan
perusahaan
|
Ordinal
|
|
Timeliness
(Waktu)
|
Tingkat
ketepatan
waktu
dalam bekerja
|
Ordinal
|
||
Tingkat
kecepatan dalam
mengakses
sistem
informasi
|
Ordinal
|
|||
Cost-
(Biaya)
|
Tingkat
sumberdaya
manusia,uang,
material,dan
teknologi
sistem
informasi
|
Ordinal
|
||
Tingkat
keefektifitasan
pemakaian
segala bidang
sumberdaya
|
Ordinal
|
|||
Need for
supervision
(Kemampuan
tanpa
pengawasan)
|
Tingkat
inisiatif
karyawan dalam
melakukan
pekerjaannya
|
Ordinal
|
||
Tingkat
kemandirian
karyawan dalam
melakukan
pekerjaannya
|
Ordinal
|
|||
Interpersonal
impact (Perilaku
individu)
|
Tingkat
kemampuan
karyawan dalam
memotivasi
dirinya
sendiri
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
|
Ordinal
|
||
Tingkat
kerjasama
antar
karyawan dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Ordinal
Tingkat
kemampuan
karyawan dalam
berkompetisi
dengan
karyawan lain
dalam rangka
mencapai
tujuan
perusahaan
|
Ordinal
|
|||
|
|
|
Tingkat
kerjasama
antar
karyawan dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Ordinal
Tingkat
kemampuan
karyawan dalam
berkompetisi
dengan
karyawan lain
dalam rangka
mencapai
tujuan
perusahaan
|
Ordinal
|
3.1.3. Metode Penarikan Sampel
3.1.3.1.
Populasi
Pengertian Populasi menurut Sugiyono (2010:80),
yaitu: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti
adalah karyawan PT. AHM yang berada di divisi Human Resource Division sebanyak
32 karyawan.
3.1.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:81), sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.Penelitian ini digunakan sampel dari populasi yang ada,dikarenakan
populasi dalam penelitian ini kurang dari 100, maka menurut Umi Narimawati (2008:173)
bahwa dalam penelitian yang populasinya kurang dari 100, maka sebaiknya diambil
seluruhnya, sehingga diperoleh keakuratan data dan kesimpulan penelitian. Dalam
penelitian ini seluruh anggota populasi diambil sampel, sehingga metode
pengambilan sampel disini disebut sensus.
3.1.4. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.1.4.1. Jenis
Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Data
Primer
Data Primer yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama.
a.
Observasi
Yaitu suatu cara untuk
mendapatkan suatu data-data yang diperlukan oleh peneliti dengan melakukan
pengamatan langsung pada PTAstra Honda Motor. Observasi dilakukan pada karyawan
PT. Astra Honda Motor yang menggunakan Sistem Informasi Operasional Perusahaan
berbasis intranet.
b. Wawancara
Yaitu bentuk komunikasi
secara lisan baik langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data melalui pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dari pewancara kepada kepala divisi human resource department PT.
AHM
c. Kuesioner
Penyebaran kuesioner
hanya dilakukan pada seluruh karyawan di PT. AHM yang menggunakan atau
berhubungan dengan Sistem Informasi Operasional Perusahaan berbasisintranet.
2. Data
Sekunder
Data sekunder ini merupakan data yang diperoleh dari
hasil penelitian lapangan dan dokumen-dokumen, jurnal, laporan-laporan atau
tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini,
mendapatkan laporan perkembangan PT. AHM yang dapat digunakan untuk mendorong
kinerja karyawan.
3.2. Teknik Pengujian Data
Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuesioner, maka kesungguhan responden dalam menjawab setiap pertanyaan
– pertanyaan yang diajukan oleh peneliti merupakan hal yang sangat penting
dalam penelitian. Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sangat
ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang digunakan
tidak valid atau tidak dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang dilakukan
tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Dalam mengatasi hal tersebut, maka diperlukan dua
macam pengujian yaitu uji validitas dan uji realibitas. Jika validitas dan realibilitas
tidak diketahui, maka akibatnya menjadi fatal dalam memberikan kesimpulan
ataupun memberi alasan terhadap hubungan hubungan antar
variabel, bahkan secara luas validitas dan realibilitas mencakup mutu seluruh
proses pengambilan data sejak konsep disiapkan
sampai data siap untuk dianalisis.
a.
Uji Validitas
Menurut Bambang S. Soedibjo (2005:76) Uji
validitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan derajat kebenaran
(valid atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang diberikan pada
responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument penelitian.
Untuk pengujian validitas ini instrumen penelitian
yang berupa skor yang memiliki tingkatan, dan rumus yang digunakan adalah
korelasi Pearson Product Moment dengan:.
Keterangan :
r = koefisien
validitas item yang dicari
X = skor yang
diperoh subjek dalam setiap item
Y = skor total
yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑X
= jumlah skor dalam distribusi X
∑Y
= jumlah skor dalam distribusi Y
∑X²
= jumlah kuadrat masing-masing skor X
∑Y²
= jumlah kuadrat masing-masing skor Y
n = banyaknya
responden.
b.
Uji Realibilitas
Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk melihat sampai
seberapa besar kendala alat ukur yang digunakan. Uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah α-cronbach.
Menurut Purbayu dan Ashari (2005: 251) Reliabilitas adalah ukuran yang
menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain
kesempatan.
Menurut Sekaran dalam Bambang S.Soedibjo (2005:72),
criteria penilaian
terhadap koefisien α-Cronbach adalah jika koefisien α kurang dari 0,6
maka instrumen dikatakan kurang reliabel, jika diantara 0,6 dan 0,8 dikatakan cukup reliabel, sedangkan
jika α lebih besar 0,8 maka instrumen dikatakan sangat reliabel.
Didalam uji reliabilitas, penulis menggunakan
program SPSS 12.0 For Windows, sehingga dengan SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach’s Alpha.
3.2.1 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis
Metode analisis dalam penelitian ini akan
menggunakan Metode Deskriptif dan Verifikatif. Sedangkan Pengujian Hipotesis
berisi tentang hasil pengujian hipotesis.
3.2.1.1 Analisis
Deskriptif
Analisis Deskriptif berisikan
perhitungan-perhitungan untuk melihat bagaimana pola atau karakteristik data
serta mendeteksi ketidakwajaran respon dalam menjawab kuesioner. Selain
perhitungan juga untuk meringkas hasil-hasil dalam bentuk tabel atau secara
visual untuk membantu memahami apa yang telah dihasilkan dari penelitian.
3.2.1.2 Analisis
Asosiatif
Analisis
Asosiatif, pada dasarnya untuk mengetahui adanya hubungan antar dua variabel.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistik yang digunakan
dalam variabel X terhadap variabel Y yang diteliti, dalam hal ini pengaruh
sistem informasi operasional perusahaan terhadap produktifitas kinerja
karyawan.
3.2.2 Perancangan Pengujian Hipotesis
3.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normaltas digunakan untuk menguji asumsi yang diambil
benar atau menyimpang. Hasil pengujian data dinyatakan normal dengan syarat uji
normalitas sig >0,05.
3.2.2.2 Uji
Korelasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikasi variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
H0 : = X1= 0 tidak ada pengaruh
signifikan antara variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
HA : ≠ X1 ≠ 0 ada pengaruh
signifikan antara variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
Hasil
pengujian data dinyatakan ada pengaruh signifikan antara variabel indenpeden
(X) terhadap variabel dependen (Y) jika sig <0 anova.="" b="" hasil="" pada=""> 0>
H0 : = X1= 0 tidak ada hubungan
signifikan antara variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
HA : ≠ X1 ≠ 0 ada hubungan
signifikan antara variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
Hasil
pengujian data dinyatakan ada pengaruh signifikan antara variabel indenpeden
(X) terhadap variabel dependen (Y) jika sig <0 anova.="" hasil="" o:p="" pada="">0>
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN
4.
Hasil Uji
Validitas dan Reabilitas
Sebelum
hubungan antara variable X dan variable Y dianalisis, maka terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan uji realibilitas instrument. Uji validitas data
dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas data dan derajat kebenaran (valid
atau tidaknya suatu item pernyataan pada kuesioner yang diberikan pada
responden) dari suatu proses pengumpulan data pada instrument penelitian.
Sedangkan uji reabilitas untuk melihat konsistensi dari alat ukur dalam mengukur
gejala yang sama di lain
kesempatan
4.1 Hasil Uji Validitas
a. Uji Validitas Variabel X
Berdasarkan
rumus yang dijelaskan dalam bab III, maka uji validitas untuk pernyataan dalam
kuesioner menggunakan korelasi Pearson. Pengolahan data menggunakan SPSS
menghasilkan uji validitas sebagai berikut:
Hasil uji validitas menggunakan software
SPSS 17.0 For Windows, adalah sebagai berikut:
Tabel
4.36
Uji
Validitas Kualitas Sistem Informasi
Item
|
Rx
|
rtabel
|
Kesimpulan
|
Item
1
|
0,815
|
0,433
|
Valid
|
Item
2
|
0,831
|
0,433
|
Valid
|
Item
3
|
0,799
|
0,433
|
Valid
|
Item
4
|
0,782
|
0,433
|
Valid
|
Item
5
|
0,790
|
0,433
|
Valid
|
Item
6
|
0,754
|
0,433
|
Valid
|
Item
7
|
0,771
|
0,433
|
Valid
|
Item
8
|
0,765
|
0,433
|
Valid
|
Item
9
|
0,732
|
0,433
|
Valid
|
Item
10
|
0,805
|
0,433
|
Valid
|
Item
11
|
0,847
|
0,433
|
Valid
|
Item
12
|
0,817
|
0,433
|
Valid
|
Item
13
|
0,829
|
0,433
|
Valid
|
Sumber: Pengolahan data Menggunakan SPSS
17.0 For Windows (2011)
Dari
data di atas, disimpulkan bahwa instrumen pada variabel X (Sistem Informasi)
pada setiap variabel yang peneliti ajukan dalam kuesioner dapat mewakili objek
yang diteliti, dimana dari 13 pertanyaan variabel X (Sistem Informasi) valid
yaitu rx > rtabel. sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item yang digunakan
untuk mengukur validitas Sistem Informasi Operasional Perusahaan berbasis
Intranet akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
penelitian atau dinyatakan valid.
a.
Uji Validitas
Variabel Y
Dalam
penelitian ini, Produktifitas Kinerja Karyawan sebagai variable Y. Berikut
pemaparan uji validitas variable Y.
Tabel 4.37
Uji Validitas
Produktifitas Kinerja Karyawan (Y)
Item
|
Ry
|
rtabel
|
Kesimpulan
|
Item
1
|
0,762
|
0,433
|
Valid
|
Item
2
|
0,763
|
0,433
|
Valid
|
Item
3
|
0,699
|
0,433
|
Valid
|
Item
4
|
0,582
|
0,433
|
Valid
|
Item
5
|
0,623
|
0,433
|
Valid
|
Item
6
|
0,647
|
0,433
|
Valid
|
Item
7
|
0,620
|
0,433
|
Valid
|
Item
8
|
0,695
|
0,433
|
Valid
|
Item
9
|
0,678
|
0,433
|
Valid
|
Item
10
|
0,634
|
0,433
|
Valid
|
Item
11
|
0,701
|
0,433
|
Valid
|
Item
12
|
0,758
|
0,433
|
Valid
|
Item
13
|
0,736
|
0,433
|
Valid
|
Dari
data di atas disimpulkan bahwa instrumen pada variabel Y (Produktifitas Kinerja
Karyawan) pada setiap variabel yang penulis ajukan dalam kuesioner dapat
mewakili objek yang diteliti, dimana dari 13 pertanyaan variable Y (Kinerja
Karyawan) valid yaitu ry > rtabel. sehingga dapat disimpulkan bahwa
item-item yang digunakan untuk mengukur validitas Produktifitas Kinerja Karyawan
akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian atau
dinyatakan valid.
4.3.2
Hasil Uji Reliabilitas
Instrumen
yang memiliki sifat konsisten berarti jawaban yang diperoleh dari angket
tersebut relatif sama untuk pengujian pada waktu dan tempat yang berlainan.
Teknik yang digunakan yaitu rumus Cronbach Alpa. Nilai r11 untuk
variabel X (Sistem Informasi Operasional Perusahaan berbasis Intranet) adalah
sebesar 0,961 , dan untuk Variabel Y (Produktifitas KinerjaKaryawan)
yaitu 0.930,
Hasil
ini menunjukan bahwa Instrumen penelitian bersifat sangat Reliabel seperti yang
dikemukakan oleh Bambang S. Soedibjo (2005:72), karena kriteria reliabilitas
diatas 0,800.
Uji Normalitas
Berdasarkan
perhitungan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS For Windows Versi 15.00
diperoleh kesimpulan bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman sebagai berikut:
.
Berdasarkan data
diatas didapatkan hasil pengujian dinyatakan bersifat normal , karena uji
syarat normalitas : 0,096 dan 0,200 >0,05 serta 0,027 dan 0,092 >0,05.
Uji Korelasi
Hipotesa 1 :
Analisis ini digunakan untuk mengetahui signifikasi variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
H0 : = X1= 0 tidak ada pengaruh
signifikan antara variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
HA : ≠ X1 ≠ 0 ada pengaruh
signifikan antara variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
Hasil pengujian data dinyatakan ada pengaruh signifikan
antara variabel indenpeden (X) terhadap variabel dependen (Y) jika karena
sig=0,000 <0 b=""> 0>
Hipotesa 2:
H0 : = X1= 0 tidak ada hubungan
signifikan antara variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
HA : ≠ X1 ≠ 0 ada hubungan
signifikan antara variabel
indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y).
Hasil
pengujian data dinyatakan ada hubungan signifikan antara variabel indenpeden
(X) terhadap variabel dependen (Y) jika sig <0 o:p="">0>
0 Response to "MAKALAH PENGARUH SISTEM INFORMASI OPERASIONAL PERUSAHAAN TERHADAP PRODUKTIFITAS KINERJA KARYAWAN"
Post a Comment